Seruni.id – Burung hantu terkenal sebagai salah satu hewan yang menyeramkan. Sebab, banyak sekali film horor yang menjadikannya sebagai ikon, agar film tersebut terasa semakin menegangkan. Padahal, burung hantu begitu menggemaskan, loh.
Apalagi, mereka juga memiliki kemampuan untuk memutar kepalanya hingga 270 derajat. Tak heran kalau banyak orang yang tertarik untuk memeliharanya. Buat kamu yang ingin tahu lebih jauh tentang burung hantu beserta jenis-jenisnya, Seruni akan memberikan ulasannya berikut ini.
Mengapa Disebut Burung Hantu?
Pasti kamu penasaran kan, kenapa hewan ini disebut dengan burung hantu? Nama burung hantu diberikan karena burung tersebut adalah makhluk nokturnal, yang tampak begitu seram dengan matanya yang besar, lehernya dapat berputar ke belakang, dan ketika terbang mereka tak menghasilkan suara apa pun.
Karena kemampuannya saat terbang tanpa mengeluarkan suara, membuatnya seperti hantu yang tiba-tiba muncul di suatu tempat. Inilah alasannya mengapa dinamai burung hantu. Hampir semua burung terbang dengan menghasilkan suara, tapi tidak dengan burung hantu. Hal ini disebabkan oleh sayap dan bulunya yang didesain untuk terbang tanpa suara atau silent flight.
Bulu utamanya pun tampak bergerigi layaknya sebuah sisir, sehingga dapat memecah turbulensi udara menjadi arus yang lebih kecil, sehingga tidak menghasilkan suara sama sekali. Selain bulu utama yang bergerigi, burung hantu juga memiliki bulu sekunder yang sangat lembut. Turbulensi yang dipecah oleh bulu utama kemudian dipecah kembali oleh bulu sekunder dan menyerap suara desiran yang dihasilkan kepakan sayap.
Karena sayap tersebut, membuat burung hantu besar dengan kecepatan hampir 40 mil per jam dapat terbang melintasi pepohonan tanpa suara sedikit pun. Burung hantu tiba-tiba muncul tanpa suara mengejutkan dan menerkam mangsanya dengan cakar yang besar dan tajam.
Di Barat, hewan ini dianggap sebagai simbol kebijaksanaan, tetapi di beberapa tempat di Indonesia, dianggap sebagai pertanda mau, maka dimakan burung hantu. Lain daerah lain pula penyebutannya. Seperti di Jawa misalnya, hewan ini disebut dengan dares atau manuk dares, sedangkan di Sulawesi Utara, burung hantu dikenal dengan nama manguni.
Ciri Khusus Burung Hantu
Meski sama-sama bisa terbang seperti jenis burung lainnya, tapi ada ciri khusus yang dapat membedakannya, loh. Apa saja sih cirinya?
1. Pendengarannya yang Super
Bisa dibilang, burung hantu memiliki pendengaran yang begitu baik. Sebab, mereka mampu mendengar mangsanya meski berada di tempat yang tak terjangkau. Seperti di bawah tanah, di balik tanaman, hingga di salju. Hal ini karena telinganya berbentuk asimetris, yang letaknya jauh dari kepala. Sehingga kondisi ini membuatnya mampu mendengar suara dari jarak jauh.
2. Bentuk Wajah yang Unik
Ciri khusus yang berikutnya, adalah wajahnya yang berbeda dengan burung lainnya. Mereka memiliki wajah yang cenderung mirip seperti manusia. Di mana kedua matanya menghadap ke depan sehingga tampak menyeramkan. Pada jenis burung hantu celepuk atau barn owl, wajahnya seperti bentuk love. Namun, kebanyakan burung hantu memiliki wajah layaknya topeng.
3. Bentuk Paruh
Hal yang membedakan dari burung lainnya juga bisa kita lihat dari bentuk paruhnya yang bengkok ke bawah dan tajam. Paruh tersebut berfungsi untuk menangkap mangsa dan memakannya.
4. Dapat Berkamuflase
Biasanya, burung hantu tidur pada siang di siang hari. Agar tidak terganggu oleh hewan lainnya, biasanya mereka akan berkamuflase dengan cara mengubah warna pada bulu-bulunya.
5. Suaranya Dapat Membuat Bising yang Menganggu
Burung ini memiliki kemampuan untuk mengeluarkan suaranya sebagi bentuk panggilan. Mulai dari pekikan, hingga derit. Jika mereka sedang merasa terancam, maka derit kerasnya akan terdengar sangat menganggu.
6. Berkembang Biak dengan Cara Bertelur
Layaknya burung pada umumnya, burung hantu juga dapat berkembang biak dengan cara bertelur. Telurnya berwarna putih dan bercangkang keras, nantinya telur tersebut akan dierami oleh burung betina.
Jenis-jenis Burung Hantu
Hewan nokturnal ini termasuk ke dalam hewan buas pemakan daging. Spesiesnya pun cukup banyak, yakni hampir 250, dan tersebar di hampir semua benua, kecuali Antartika. Sedangkan di Asia hanya ada 114 spesies. Hewan yang berkembang biak dengan cara bertelur ini, juga hidup di hutan-hutan di Indonesia. Buat kamu yang ingin memeliharanya, yuk kenalan dulu dengan beberapa jenis burung hantu berikut ini:
1. Barn Owl atau Serak Jawa
Jenis burung hantu yang pertama adalah Barn Owl alias Serak Jawa. Spesies ini, dapat kita kenali dengan mudah. Ciri khususnya adalah warnanya yang pucat dengan wajah bulat, dan mata gelap. Barn Owl umumnya memiliki ukuran sedang, dengan sayapnya yang panjang dan bulat, serta ekor yang pendek.
Barn Owl, biasanya berhabitat di pepohonan lebat. Mereka juga bersarang dan bertengger di rongga pohon atau bangunan buatan manusia seperti lumbung dan bangunan lainnya. Pada malam hari, mereka biasanya mencari mangsa dengan terbang rendah di habitat terbuka, mencari hewan pengerat kecil terutama dengan suara.
Lahan terbuka dan luas menjadi tempat mereka berburu, seperti rawa, padang rumput, atau ladang pertanian campuran. Burung jenis ini tersebar di Asia dari Asia Kecil ke Cina tangah dan Indonesia, hingga Australia dan pulau-pulau lepas pantai.
2. Punggok Cokelat
Di lihat dari warnanya yang gelap dan matanya yang cokelat, sekilas burung hantu berjenis Punggok Cokelat ini menyerupai burung elang. Namun, keduanya tentu saja berbeda. Jenis ini memiliki ukuran yang sedang dan tubuhnya dipenuhi oleh bulu-bulu berwarna cokelat tua.
Buat kamu yang ingin menjadikan Punggok Cokelat sebagai hewan peliharaan, kamu tak perlu khawatir dengan makanannya. Karena makanannya sangat mudah ditemukan, bisa dengan capung, serangga, kepiting, kadal, atau kelelawar.
3. Kukuk Seloputu
Burung hantu yang berikut ini memiliki wajah yang bulat dengan diselimuti bulu berwrna oranye. Matanya berwarna cokelat tua dan paruh yang keabu-abuan hingga hitam kehijauan. Sedangkan pada bagian kepalanya, berwarna cokelat dengan berbulu dasar emas dan bintik putih dengan tepi hitam yang berbentuk batang di tengkuk.
Burung hantu berjenis Kukuk Seloputu ini memiliki habitat di hutan dengan area terbuka. Mereka akan bebas berburu di tempat terbuka dan semi terbuka seperti kebun buah-buahan dan taman, serta di antara rumah-rumah di daerah dengan banyak taman.
Sebenarnya, populasi burung ini cukup banyak, mulai dari Burma Selatan, Thailand, Kamboja, Vietnam Selatan, Semenanjung Malaya, Sumatera, dan beberapa wilayah di Pulau Jawa.
4. Beluk Jampuk
Beluk Jampuk adalah salah satu jenis burung hantu yang berukuran cukup besar, yakni memiliki panjang hampir 45 cm. Di luar negeri, burung ini kerap disebut sebagai Barred Eagle Owl atau Malay Eagle Owl. Ciri khas dari burung yang satu ini adalah bulunya yang keabu-abuan dengan bercak telinga horizontal mencolok. Adapun makanan utamanya adalah serangga besar, mamalia kecil, reptil, ikan kecil, dan burung kecil.
5. Serak Bukit
Banyak masyarakat yang menyebut burung hatu berjenis Serak Bukit ini sebagai Wowo-wiwi. Sebab, wajahnya yang khas, sekilas mirip seperti ular sendok. Tubuh bagian atasnya berwarna cokelat kemerahan dengan bintik hitam dan putih. Sementara bagain bawahnya berwarna kuning kemerah-jambuan dengan bintik hitam.
Meski wajahnya tampak menyeramkan, tapi Serak Bukit termasuk burung yang pemalu, loh. Tak seperti jenis lainnya, burung ini hanya akan berburu pada tempatnya bertengger, dan biasanya akan menangkap mangsanya dari udara. Makanannya sama seperti pada umumnya, yakni mamalia kecil, kadal, burung, ular, katak, dan serangga besar.
6. Buffy Fish Owl atau Beluk Ketupa
Sebagaimana namanya, jenis burung hantu Buffy Fish Owl alias Beluk Ketupa ini, lebih sering mengonsumi hewan air. Mulai dari ikan, reptil, katak, dan kotok. Namun, sesekali mereka juga suka memakan serangga, tikur, kumbang besar, atau kelelawar. Karena lebih sering mengonsumsi hewan air, membuatnya lebih sering ditemukan di daerah berhutan yang tak jauh dengan air.
Tapi, tak jarang, mereka juga kerap dijumpai dekat dengan tempat tinggal manusia. Burung yang lebih sering tinggal di hutan ini memiliki jenis yang mudah dikenali dengan ciri fisiknya yang cukup mencolok. Yakni jumbai telinga yang khas mengarah ke samping dan sangat kusut. Sedangkan matanya berwarna kuning, dengan kelopak mata berbingkai hitam.
Seperti burung hantu pada umumnya, Buffy Fish Owl juga akan berlindung di siang hari. Mereka memilih bertengger sendirian di tempat-tempat gelap seperti pepohonan yang rimbun di dekat tempat bersarang.
7. Celepuk Merah
Jenis yang berikut ini memiliki dua habitat yang berbeda, yakni di hutan primer dan sekunder, termasuk hutan bekas tabangan, hingga 3.280 kaki (1000 meter) dan dataran rendah. Burung hantu ini dapat dijumpai dengan mudah di berbagai daerah di Indonesia. Mulai dari Kalimantan, Sumatera, maupun Jawa.
Celepuk merah juga dapat kita temukan di daerah dataran rendah Sunda, dari Semenanjung Selatan Thailand, Sabah, Sarawak, dan Semenanjung Malaysia, Singapura, hingga ke Brunei. Mereka juga telah dilaporkan di Filipina dan mungkin dari pulau-pulau lepas pantai dari Sabahis (Malaysia).
Seseuai dengan namanya, burung hantu ini memiliki warna merah dengan bagian atas yang agak kecokelatan dengan garis hitam dan putih. Namun, kini burung tersebut sudah mulai jarang ditemui, karena habitat meraka yang semakin lama semakin mengecil.
8. Celepuk Gunung
Mountain Scops Owl alias Celepuk Gunung merupakan spesies burung hantu yang tidak hanya hidup di Indonesia. Tetapi di beberapa negara lainnya, seperti Bhutan, India, Malaysia, Taiwan, Nepal, dan Thailand. Burung ini memiliki keunikannya sendiri, yakni dari segi suara yang karena kerap mengeluarkan suara yang tinggi pendek, mirip suara yang dihasilkan oleh radar.
9. Eurasian Eagle Owl
Eurasian Eagle Owl adalah salah satu burung hantu terbesar di dunia. Biasanya, mereka ditemukan di sebagain besar Eropa, Asia, dan beberapa bagiaa Afrika Utara. Eurasian Eagle Owl memiliki ciri khas mata oranye yang mencolok dan jumbai telinga yang berbulu.
10. Beluk Watu Jawa
Bisa dibilang, burung hantu dengan jenis Beluk Watu Jawa ini, hanya ada ditemkan di Indonesia. Beluk Watu Jawa memiliki ukuran relatif kecil, yakni dengan panjang hanya sekitar 24 cm. Bulunya didominasi dengan warna merah bata serta warna mata kekuningan. Pada umumnya, burung hantu ini tinggal di hutan yang berada di dataran rendah.
11. Snowy Owl
Kalian yang suka menonton Harry Potter, pasti sudah tidak asing dengan burung yang satu ini, kan? Di dalam film tersebut, burung berjenis Snowy Owl ini merupakan sahabat sekaligus pengantar pesan pribadinya Harry Potter.
Sesuai dengan namanya, burung hantu yang satu ini memiliki ciri khas yang unik, yakni bulunya berwarna putih layaknya salju dengan sedikit bintik sebagai coraknya. Burung hantu jenis ini berasal dari Amerika Utara, yang beberapa di antaranya kerap berimigrasi ke Kanada Selatan saat musim dingin tiba.
12. Eurasian Pygmy Owl
Jenis burung berikut ini memiliki ukuran yang sangat kecil, yakni hanya sekitar 15-19 cm. Didominasi dengan warna cokelat keabu-abuan pucat dan beberapa garis konsentirs yang lebih gelap, menjadi keunikan burung ini.
Meski ukurannya kerdil, tapi burung jenis ini dapat memangsa tikur, kadal, ikan, bahkan kelelawar, loh. Eurasian Pygmy Owl biasanya tinggal di habitat hutan campuran pegunungan yang semi terbuka.
Baca Juga: Sejarah Burung Garuda Sebagai Lambang Negara
Itulah 12 jenis burung hantu yang ada di Asia dan beberapa benua lainnya. Sangat lucu dan menggemaskan, bukan? Namun, Seruni ingin mengingatkan nih, bahwa burung tersebut adalah hewan liar yang tidak bisa kamu pelihara secara sembarangan.