Seruni.id – Kisah cinta dan perjalanan spiritual seorang dokter gigi bernama Jeslyn viral di TikTok. Melalui akun TikToknya, dokter muda itu menceritakah bagaimana kisah hidupnya hingga ia bisa menjadi mualaf dan menikah dengan pria pujaannya, meskipun awalnya ia mendapatkan tentangan dari kedua orangtuanya.
Jeslyn menjalanin hubungan dengan seorang pria kurang lebih selama 9 tahun. Tentu ini bukan perjalanan yang mudah, sebelum mencapai tujuannya, ia harus melalui berbagai lika-liku dalam kehidupannya.
Tak Mendapatkan Restu
Hubungan yang telah dijalin sejak lama, tak mendapat restu dari kedua orangtuanya. Belum lagi, di tahun 2018, bisnis sang ayah terpaksa harus gulung tikar. Di tahun itu pula, keluarganya menentang keputusan Jeslyn untuk berpindah keyakinan menjadi mualaf.
Masalah demi masalah datang tanpa henti. Sampai pada suatu ketika, ayah Jeslyn menyuruhnya berhenti koas calon dokter. Namun, permintaan tersebut ditentang oleh sang bunda yang meminta Jeslyn untuk tetap melanjutkan pendidikannnya.
Karena kondisi ekonomi keluarganya saat itu sedang sulit, maka demi membayar uang kuliah, Jeslyn pun memutuskan untuk bekerja sampingan. Bahkan, ia sampai menggunakan uang tabungan bersama sang kekasihnya itu.
“Tahun 2018, papa ditipu & bisnisnya bangkrut. Ditambah lagi perang dingin dengan papa,” tulis Jeslyn, dilansir akun TikTok @jessjess1515.
“Papa menyuruh aku berhenti koas. Mama aku tetap support dan mengusahakan uang kuliah 25 juta/semester. Untuk biasa koas & bulanan, harus aku cari sendiri dengan kerja tambahan. Tabungan bersama aku dan pacar habis terpakai untuk keperluan koas. Jika terdesak, sering mencari pinjaman ke teman,” sambungnya.
Untuk membantu biaya pendidikannya yang tak sedikit, kekasih Jeslyn memutuskan untuk merantau ke Jawa Barat, di sana ia melakukan pengabdian di daerah terpencil. Setelah dua tahun berjuang, akhirnya ia pun lulus kuliah.
“Pacar aku memilih merantau dari Medan ke Jawa Barat untuk bekerja, lalu memilih program nusantara sehat untuk mengabdi di daerah sangat terpencil untuk membantu menyelesaikan koas ku. 2 tahun kami berjuang bertahan, dan akhirnya saya lulus dan wisuda,” ujarnya.
Apakah Perjuangannya Telah Usai?
Lantas, apakah setelah lulus perjuanganya sudah usai? Ternyata masih belum, Jeslyn harus gigit jari lagi. Sebab, setelah lulus, kariernya terdampak pademi Covid-19.
Lagi-lagi, ia harus menerima kenyataan yang cukup pahit. Di mana ia tidak bisa melanjutkan kerja sampingan dan tidak bisa pula bekerja sebagai dokter, karena saat itu dirinya belum memiliki surat izin bekerja.
“Setelah wisuda, Covid pun datang. Pekerjaan sampinganku terhenti, utang menumpuk. Lalu aku bekerja sebagai tukang masak di rumah kerabat untuk bertahan hidup. Saya menunggu STR (izin bekerja) selama 4 bulan lamanya alias pengangguran,” ungkap Jeslyn.
Lalu, pada Juni 2020, Jeslyn pun akhirnya mendapatkan pekerjaan di suatu klinik gigi. Beberapa bulan berselang, dia diterima menjadi dokter di PTT di daerah Sulawesi Utara. Ia merasa sangat bersyukur. Bahkan, gaji pertamanya kala itu, ia gunakan untuk membayar utang yang kian menumpuk.
“Juni 2020, saya bekerja di salah satu klinik gigi, namun pasien terbatas karena Covid. Gaji pertama saya hanya cukup untuk biaya sehari-hari. Oktober 2020, saya diterima sebagai dokter PTT di Wakatobi, Sultra. Gaji bulan 1 dan 2 digunakan untuk membayar utang,” tulisnya.
Karena uang tabungannya bersama sang kekasih sudah digunakan saat mereka melalui masa sulit, keduanya pun sepakat untuk mengumpulkan kembali. Mereka bertekad untuk bisa mengumpulkan uang dalam waktu enam bulan.
Hubungannya Mendapatkan Restu
Setelah melalui banyak jalan yang berliku dan tajam, akhirnya orangtua Jeslyn merestui hubungannya dengan sang kekasih. Saat itu, dia pun memutuskan untuk kembali mengumpulkan biaya menikah dengan calon suaminya.
Kekasih yang kini jadi suami Jeslyn bahkan memberanikan diri menyewa gedung untuk menikah. Hingga mendekati hari pernikahan, Jeslyn dan sang kekasih mencoba pasrah karena semua dana belum terkumpul. Tapi syukurlah, setelah acara selesai, dana yang dibutuhkan tercukupi.
“Setelah dapat restu, kita bener2 kumpul biaya nikah dari 0, kerja dari pagi sampai malam dengan deadline waktu 6 bulan. Meski uang belum cukup, dia sudah berani DP gedung, dan mencicil kebutuhan untuk menikah,” kata Jeslyn.
“Mendekati hari, dana yang terkumpul masih 80%. Cuma bisa berharap dari amplop tamu undangan. Alhamdulillah setelah acar selesai, dana yang kita butuhkan tercukupi.”
Dari kisahnya ini, Jeslyn banyak mengambil pelajaran penting. Ia merasa setiap masalah yang datang akan bisa diselesaikan dengan usaha dan doa.
“Terkadang saat banyak masalah menghampiri, kita hanya harus berusaha sekuat tenaga sambil banyak berdoa. Sebab, rezeki akan datang dari mana saja atas ridho Allah,” ujarnya.
Baca Juga: Nikah Secara Islami, Suami Maudy Ayunda Sudah Mualaf Dua Bulan Lalu