Seruni.id – Pindah agama memang bukan hal yang mudah, apalagi jika keyakinan tersebut berbeda dengan keluarga besar. Namun, pertanyaan seorang wanita berdarah Tionghoa, Singapura berhasil menyentuh hati banyak orang lewat kisah yang ia bagikan, “Kenapa Ayah izinkan Saya masuk Islam?”.
Kisah ini berawal saat Lee yang mengetahui bahwa putrinya Jinghan Naan, sedang didekati seorang pria bernama Nur Jihan Li yang berusia 29 tahun. Nur tidak tahu bahwa Jinghan adalah keturunan China. Makanya ia berani mendekati Jinghan. Namun, ternyata Jinghan bukan orang Melayu, dan Nur semakin terkejut saat ayah Jinghan, Lee Soon Koon, bertemu langsung dengannya.
Nur akhirnya jujur dengan perasaannya. Dia sudah menjalin hubungan baik dengan Jinghan. Dan Lee mendukung hubungan mereka. Bahkan, Lee mengizinkan anaknya untuk pindah agama, menjadi seorang Muslim.
Baca Juga: Alquran Memberiku Hidayah, “Saya Sangat Bangga dengan Hijab Saya”
Alasan Lee cukup sederhana, “Aku mengerti arti kebahagiaan. Apa tujuan hidup? Ya, untuk mencari kebahagiaan,” ucap sang Ayah.
Kemudian melalui akun Facebook-nya, Jinghan mengunggah percakapan ayahnya dengan seorang pedagang saat berbelanja. Pedagang tersebut kaget saat mengetahui keduanya bukan orang Malaysia, karena Jinghan memakai hijab.
https://www.facebook.com/photo.php?fbid=10218299148412219&set=a.2019832617571&type=3&theater
“Tapi anakmu memakai hijab? Apakah ia China muslim?” tanya si pedagang.
Ayah Jinghan pun mengiyakan bahwa anaknya adalah seorang China muslim. Kemudian pedagang tersebut kembali bertanya, apakah sang ayah mengizinkan anaknya untuk berpindah agama? Jelas, Ayah Jinghan pun mengiyakan dan mengaku jika ia mendukung anaknya. Pedagang itu kembali terkejut dan berkomentar jika hal itu sangat jarang terjadi.
Merasa penasaran, Jinghan pun ikut bertanya kepada sang ayah, mengapa pria tercintanya mengizinkan Jinghan memeluk agama Islam. Dan jawaban sang ayah membuatnya sangat tersentuh.
“Apa tujuan hidup? Mencari kebahagiaan. Beda orang, beda juga cara mendapat kebahagiaannya. Beberapa orang mungkin menemukan kebahagiaan dalam harga, sebagian lagi dalam keluarga, dan sebagian lagi dalam agama. Sebagai orangtua, apa sih yang kita paling inginkan? Kita ingin anak-anak kita bahagia,” jawab sang ayah.
Kalimat itu pun menjadi sesuatu yang tak terlupakan bagi Jinghan. Ia juga sangat mengagumi ayahnya, apalagi setelah ia menomorsatukan kebahagiaan Jinghan, hingga tak peduli dengan tanggapan miring dari orang luar.
Postingan Jinghan tentang ayahnya ini sudah mendapatkan 17 ribu like, 1.300 komentar, dan sudah dibagikan sebanyak 6.300 kali. Banyak yang mengagumi sosok ayahnya, dan menjadikannya contoh positif, tak sedikit pula yang mendoakan jika kelak orangtua Jinghan juga menjadi mualaf.
Seperti yang disampaikan oleh Mul Yadi, “Alhamdulillah.. Ayah yg sgt baik.. Semoga beliau segera dapat hidayah.” dan Dhika Teiza “Masyaallah… Allah itu Maha Mebolak Balik Hati, semoga sang Bapak juga diberi Hidayah oleh Allah SWT… Aamiin,”
Bagaimanapun, rasa sayang seorang ayah pada anak perempuannya memang tidak mengenal kata habis, ya? Dan setiap pelajaran hidup bisa kita dapatkan dari mana saja, termasuk dari kisah satu ini, asal kamu hanya memetik nilai-nilai positifnya!