Seruni.id – Mati suri, mungkin kita sudah tidak asing lagi dengan fenomena yang satu ini, keadaan dimana seseorang sudah mati dapat hidup kembali. Hal itu memanglah diluar logika kita sebagai manusia, hampir tidak dapat dipercaya bagaimana mungkin orang yang sudah divonis mati dapat hidup lagi. Bagaimana islam menanggapi kejadian ini ? Berikut ini penjelasan selengkapnya mengenai mati suri dalam pandangan Islam.
Agama Islam dapat menjelaskan fenomena ini secara rasional. Agar dapat memahami makna dari mati suri, haruslah dapat dipahami terlebih dahulu mengenai makna kehidupan dan kematian dalam konsep Islam.
Dalam sebuah Hadits Qudsi, kematian didefinisikan sebagai pintu yang menghubungkan antara dunia dan akhirat. Setiap orang pasti mati dan setiap orang pasti melewati pintu kematian tersebut. Sedangkan kehidupan adalah bergabungnya antara roh dan tubuh atau jasad.
“Ketika ada orang yang mendekati pintu kematian, maka pintu akan terbuka sehingga bisa kelihatan alam transisi, yang disebut alam barzakh atau alam kubur,” jelas DR. H. Asep Usman Ismail, MA, Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Jakarta, dikutip dari detikHealth.
Pengakuan Orang Yang Pernah Mati Suri
Asep adalah orang yang pernah mengalami mati suri. Menurutnya orang yang mati suri tidaklah disebut mati. Karena dalam kejadiannya, ia tidaklah melewati pintu tersebut, melainkan hanya melihat cahaya yang terbuka dari alam kubur.
Baca Juga: 6 Fakta Mengejutkan Tentang Kematian yang Jarang Diketahui
Prinsipnya, kejadian ini hampir sama dengan tidur, yaitu ketika satu ujung tali roh masih terikat di tubuh atau jasad. Asep menjelaskan, dalam konsep Islam roh diibaratkan seperti tali yang memiliki dua ujung dan terikat pada tubuh. Dalam kondisi sadar, berarti kedua ujung tali roh sedang terikat pada tubuh.
Namun pada saat tidur, salah satu ujung tali roh terlepas dari tubuh sehingga memungkinkannya melayang-layang atau sering disebut dengan mimpi.
Mati Suri Dalam Al-Quran
“Pada saat mati suri, di dalam Al Qur’an dijelaskan bahwa salah satu ujung tali roh terlepas tapi dia masih hidup karena ujung yang lain masih terikat dan itu yang membuatnya bisa kembali hidup lagi. Hampir sama dengan orang tidur,” lanjut Asep, yang juga menjabat sebagai Dewan Pakar Pusat Studi Al Qur’an.
Karena ikatan roh dan tubuh terlepas sebagian, maka orang yang mati suri bisa merasakan pengalaman seperti berada di dunia lain, terbang bebas, melihat terowongan, yang tidak lain adalah mendekati pintu kematian.
Baca Juga: Meraih Kematian dalam Keadaan Husnul Khatimah
Roh tidak terikat materi jadi bisa berpindah kemana saja. Roh bersifat fleksibel, metafisik. Kalau kedua ikatan roh terlepas dari tubuh, maka orang tersebut baru dinyatakan meninggal. Ini semua bisa dijelaskan secara ma’qul (rasional) dalam Islam.
Demikianlah penjelasan singkat mengenai mati suri menurut pandangan Islam. Semoga dapat bermanfaat dan menjadi renungan kita sebagai umat Islam. Kematian itu pasti akan datang. Hanya saja kita tidak tahu kapan dan dimana kematian akan menjemput. Untuk itu perbanyaklah amalan dan ibadah untuk bekal kita saat waktu itu datang nantinya.