Seruni.id – Fatima Al-Fihri, namanya mungin sangat asing di telinga kita. Namun ternyata, karyanya telah membuka gerbang pengetahuan, yang akhirnya membawa kesejahteraan bagi seluruh penduduk dunia. Lantas, siapakah sosok Fatimah Al-Fihri itu?
Pendiri Universitas Tertua di Dunia
Fatima Al-Fihri adalah seorang pendiri universitas tertua di dunia, yakni Al-Qarawiyyin. Universitas tersebut, diketahui masih beroperasi hingga kini.
Wanita yang lahir pada tahun 800 Masehi ini, merupakan putri dari seorang saudagar kaya asal Tunisia, yakni Mohammed Bnou Abdullah al-Fihri. Sang ayah, merupakan pedagang kaya yang menetap di Fez berasama keluarganya pada masa pemerintahan Idris II.
Di awal abad ke-9, Fatimah berserta keluarganya hijrah dari Qayrawan (Tunisia), ke Kota Fez di Maroko. Fez kala itu terkenal sebagai kota metropolitan, dengan penduduk Muslim non-Arab. Bisa dibilang merupakan salah satu kota yang sangat maju.
Fatima adalah sosok Muslimah yang taat. Pasca sepeninggalnya sang ayah, ialah yang menjadi pewaris kekayaannya. Harta tersebut tak ia gunakan untuk berfoya-foya untuk hal yang tidak penting. Melainkan ia gunakan untuk mendirikan masjid dan lembaga pendidikan.
Ibu dari Anak Laki-laki
Secara bertahap, pendirian berkembang menjadi Universtias al-Qarawiyyin atau Al-Karaounie (Universitas of al-Qarawiyyin), dinamai berdasarkan tempat kelahirannya, yaitu Qayrawan di Tunisia.
Menurut sejarawan, Mohammed Yasser Hilali, semasa hidupnya, Fatima disebut “ibu dari anak laki-laki”. Julukan tersebut diperolehnya dari amalnya dan fakta bahwa ia membawa sisa di bawah sayapnya.
Setelah membeli tanah dari seorang pria dari suku “Hawaara”, Fatima pun memulai proyek pemabngunannya di awal bulan Ramadhan tahun 254 Hijriah atau 859 Masehi. Dari abad ke-10, masjid tekenal al-Qarawiyyin menjadi lembaga keagamaan pertama dan universitas Arab terbesar di Afrika Utara.
Lembaga tersebut, berhasil menarik perhatian banyak kaum pelajar dan ilmuan ternama. Simposium dan debat rutin diselenggarakan di sana. Menurut dokumen yang tersedia, sejumlah sarana pendidikan didirikan di universitas dan seluruh Fez. Catatan yang sama ini menyebutkan keberadaan sejumlah besar perpustakaan.
Sudah berabad-abad lamanya, Universitas al-Qarawiyyin menjadi pusat spiritual dan pendidikan utama di dunia Muslim. Semula, di sana hanya berfokus pada pengajaran agama dan menghafal Al-Qur’an saja. Namun, seiring berjalannya waktu, pengajaran semakin meluas ke tata bahasa Arab, musik, tasawuf, kedokteran, hingga astronomi.
Banyak siswa dari seluruh dunia bepergian hanya demi mempelajari berbagai mata pelajaran. Mulai dari ilmu alam, bahasa, hingga astronomi. Fatima sendiri pun turut belajar di sana. Sampai pada akhirnya, tepatnya di abad pertengahan, Universitas tersebut dianggap sebagai pusat intelektual utama.
Tak heran, jika lembaga tersebut dapat melahirkan sarjana-sarjana yang berkualitas. Banyak kabar yang beredar, mengatakan bahwa Gerbert dari Aurillac yang dikenal sebagai Paus Sylvester II, pernah belajar di sana.
Tercatat di UNESCO
Bahkan, dia juga mendapatkan pernghargaan untuk memperkenalkan angka Arab (yang hingga kini masih kita gunakan) ke seluruh Eropa. Sebagaimana yang diakui oleh UNESCO dan Guinness Worl Records, Universitas al-Qarawiyyin menjadi lembaga pendidikan pertama yang memberi gelar.
Meski dianggap kuno, tapi hingga kini Universtias al-Qarawiyyin masih terus beroperasi. Di antara hal luar biasa lainnya, universitas ini memiliki salah satu perpustakaan tertua di dunia. Perpustakaan ini berisi lebih dari 4000 manuskrip, termasuk teks abad ke-14 karya sejarawan terkenal Ibn Khaldun, Muqaddimah. Perpustakaan baru-baru ini mengalami perbaikan, dipelopori oleh arsitek wanita Aziza Chaouni, yang bekerja untuk merenovasi perpustakaan.
Semua dilakukan oleh Fatima Al-Fihri, tanpa pamrih. Ia melakukan hal tersebut demi memperjuangkan kemajuan intelektual. Warisan luar biasa dari dedikasi dan upaya pemberdayaannya memang layak diterima dan merupakan sumber inspirasi bagi semua orang.
Kini, perpustakaan al-Qarawiyyin telah terbuka untuk umum. Di antara harta karun lainnya, memamerkan ijazah asli Fatima al-Fihri – di atas papan kayu. Fatima al-Fihri sendiri dianggap sebagai orang suci dan dia sangat dihormati di antara orang-orang beriman terutama di Fez.
Baca Juga: Nazma Khan, Wanita Inspiratif di Balik World Hijab Day