Pengertian Haji Mabrur dan Ciri-cirinya

Pengertian Haji Mabrur dan Ciri-cirinya
umroh.com

Seruni.id – Menjadi haji mabrur adalah harapan dari semua umat Islam yang menjalankan ibadah haji ke tanah suci. Apalagi, ibadah yang masuk dalam rukun Islam ke-5 ini memiliki ganjaran surga. Dikatakan sebagai haji mabrur, apabila seseorang memiliki beberapa kriteria tertentu. Seruni akan membahas apa saja ciri-ciri. Namun, sebelum itu, simak dulu yuk apa pengertian dari haji mabrur berikut ini.

"Pengertian

Pengertian Haji Mabrur

Apa sih sebenarnya yang dimaksud dengan haji mabrur? Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mabrur memiliki arti diterima Allah atau baik. Sedangkan secara harfiah, haji mabrur adalah haji yang baik atau ibadahnya telah dilaksanakan dengan baik dan diterima oleh Allah SWT.

Sementara itu, pengertian mabrur beradasarkan syar’i adalah haji yang telah melaksanakan ibadahnya sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW dengan menjalankan syariat, kewajiban, rukun, serta menjauhi segala yang dilarang.

Seorang haji yang mabrur biasanya akan mampu menahan diri dari segala dosa sampai dengan waktu kematiannya tiba, serta tidak melakukan perbuatan yang menyia-nyiakan ibadah hajinya.

Ciri-ciri Haji Mabrur

Lalu, bagaimanakah ciri-ciri seorang yang dapat dikatakan sebagai haji mabrur?

1. Ikhlas

Haji yang mabrur hanya akan mengharapkan pahala dari Allah SWT saja, bukan untuk pamere, sebagai kebanggaan, atau hanya sekadar ingin dipanggil dengan sebutan “Pak haji” atau “Bu haji”.

وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّـهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ ۚ وَذَٰلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ ﴿٥﴾

“Mereka tidak disuruh kecuali supaya beribadah kepada Allah dengan penuh keikhlasan.” (QS. Al-Bayyinah: 5).

2. Ittiba’

Ittiba’ kepada Nabi Muhammad SAW, dia berhaji sesuai dengan tata cara yang dipraktikan oleh Nabi Muhammad SAW. Beliau bersabda,

خُذُوْا عَنِّيْ مَنَاسِكَكُمْ

“Contohlah cara manasik hajiku.”

3. Menggunakan Harta Halal

Ciri haji mabrur berikutnya adalah, ia berangkat dengan harta yang halal. Nabi bersabda,

إِنَّ اللهَ طَيِّبٌ, لاَ يَقْبَلُ إِلاَّ طَيِّبًا

“Sesungguhnya Allah itu baik, Dia tidak menerima kecuali dari yang baik.” (HR. Muslim)

4. Menjauhi Maksiat

Mereka yang disebut sebagai haji mabrur adalah mereka yang menjauhi segala bentuk kemaksiatan, kebidahan, serta penyimpangan.

الْحَجُّ أَشْهُرٌ مَّعْلُومَاتٌ ۚ فَمَن فَرَضَ فِيهِنَّ الْحَجَّ فَلَا رَفَثَ وَلَا فُسُوقَ وَلَا جِدَالَ فِي الْحَجِّ ۗ وَمَا تَفْعَلُوا مِنْ خَيْرٍ يَعْلَمْهُ اللَّـهُ ۗوَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَىٰ ۚ وَاتَّقُونِ يَا أُولِي الْأَلْبَابِ ﴿١٩٧﴾

“Barangsiapa yang menetapkan niatnya untuk haji di bulan itu, maka tidak boleh rafats (kata-kata tak senonoh), bebuat fasik, dan berbantah-bantahan pada masa haji.” (QS. Al Baqarah: 197).

5. Berakhlak Baik

Berakhlak baik antar sesama, tawadhu, dan suka membantu orang lain. Alangkah baiknya ucapan Ibnu Abdil Barr dalam at-Tahmid 22/39, “Adapun haji mabrur, yaitu haji yang tiada riya’ dan sum’ah di dalamnya, tiada kefasikan, dan dari harta yang halal.”

 

Ciri Haji Mabrur Menurut Rasulullah SAW

Sebenarnya, predikat haji mabrur tidak bisa diklaim atau diberikan oleh manusia. Sebab, hanya Allah SWT yang berhak menyematkan kepada hamba yang dikehendaki-Nya. Maka dari itu, sudah menjadi kewajiban umat Muslim untuk menjalani serangkaian ibadah haji semata-mata mengharapkan ridho Allah SWT.

Kendati demikian, Rasulullah SAW dalam sabdanya pernah menyebutkan ciri-ciri bagi Muslim yang haji mabrur. Salah satunya di dalam hadis riwayat Imam Ahmad yang berbunyi,

قالوا: يَا رَسُولَ اللهِ، مَا الْحَجُّ الْمَبْرُوْرُ؟ قال: “إِطْعَامُ الطَّعَامِ، وَإِفْشَاءُ السَّلَامِ

Artinya: “Para sahabat bertanya, ‘Wahai Rasulullah, apa itu haji mabrur?’ Rasulullah SAW menjawab, ‘Memberikan makanan dan menebarkan kedamain’.” (HR. Ahmad).

Begitupun juga disebutkan dalam kitab Umdatul Qari milik Imam Badrudin Al-Aini yang menerangkan bahwa Rasulullah SAW menyebutkan beberapa kriteria haji mabrur.

. سئل النبي ما بر الحج قال إطعام الطعام وطيب الكلام وقال صحيح الإسناد ولم يخرجاه

Artinya: “Rasulullah SAW ditanya tentang haji mabrur. Rasulullah kemudian berkata, ‘Memberikan makanan dan santun dalam berkata.’ Al-Hakim berkata bahwa hadits ini sahih sanadnya tetapi tidak diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim.”

Berdasarkan kedua hadis di atas, terdapat tiga ciri haji mabrur. Pertama, selalu bertutur kata dengan santun. Kedua, menebarkan kedamaian. Ketiga, memiliki kepedulian sosial yaitu menyenangkan orang lapar.

Baca Juga: Hadiah Haji Gratis untuk Abdul Rasyid dan Istri dari Menteri Saudi

Haji mabrur yang diraih orang yang telah melakukan ibadah haji dengan mengikuti syariat, juga memberikan dampak positif setelah ia kembali dari tanah suci. Dampak positif inilah yang kemudian bisa dirasakan oleh keluarga maupun masyarakat sekitar sebagai bentuk kepedulian sosial.