Seruni.id – Seberapa jauh perjalanan kalian ke tempat kerja? Apakah hanya membutuhkan waktu singkat atau justru sebaliknya? Tahukah kamu, menurut sebuah studi, perjalanan ke tempat kerja lebih dari satu jam, bisa memicu depresi, loh. Benarkah demikian? Yuk kita bahas sama-sama melalui artikel berikut ini:
Bagi beberapa orang, melakukan perjalanan ke tempat kerja atau disebut juga dengan commuting, bisa sangat menguras waktu dan energi. Apalagi, jika harus terjebak dalam kemacetan. Biasanya hal ini sering sekali dialami oleh para pekerja di Ibu Kota.
Berdasarkan berbagai penelitian, dibuktikan bahwa terjebak dalam kemacetan bisa meningkatkan stres dan tekanan darah. Sebuah penelitian baru yang dirilis dalam Journal of Transport & Health edisi Januasi 2024, ditemukan bahwa commuting berkaitan dengan kesehatan mental yang buruk. Menurut studi tersebut, orang yang melakukan perjalanan ke tempat kerja lebih dari satu jam lebih berisiko mengalami depresi.
Menggunakan Lima Poin Indeks Kesejahteraan dari WHO
Para peneliti mengunakan data dari Korean Working Conditions Survey, yaitu sebuah survei cross-sectional representatif secara rasional terhadap 23.415 pekerja yang berusia antara 20 hingga 59 tahun. Di mana peserta survei diminta menjawab pertanyaan berdasarkan lima poin indeks kesejahteraan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Indeks tersebut digunakan oleh para peneliti untuk menilai kesehatan mental mereka. Para peserta dengan skor di bawah 13 terindikasi memiliki gejala depresi. Selain melalui survei tersebut, ada faktor lain yang menyebabkan seseorang mengalami depresi, seperti hubungan antara waktu commuting, gejala depresi, jam kerja mingguan, usia, hingga jenis kelamin.
Perjalanan Lebih dari Satu Jam Dikaitkan dengan Gejala Depresi
Namun, ketika dibandingkan dengan waktu perjalanan yang singkat (di bawah 30 menit), waktu perjalanan yang lebih dari 60 menit dikaitkan dengan gejala depresi. Rata-rata waktu perjalanan harian partisipan adalah 47 menit. Ini setara dengan hampir empat jam perjalanan per minggu jika seseorang bekerja selama lima hari.
Mengacu pada skor indeks partisipan, seperempat dari 23.415 responden melaporkan mengalami gejala depresi. Hubungan yang signifikan antara waktu perjalanan ke tempat kerja yang lama dan gejala depresi ditemukan pada pria berusia 40–49 tahun dan perempuan berusia 20–29 tahun.
Pria Lajang Paling Terdampak
Walaupun penelitian tersebut tidak menunjukkan hubungan sebab dan akibat, tetapi hubungan antara perjalanan panjang dan buruknya kesehatan mental dapat dilihat pada kelompok tertentu. Pada kalangan pria, hubungan ini paling kuat terjadi pada mereka yang belum menikah, bekerja lebih dari 52 jam per minggu, dan tidak memiliki anak.
Pada kalangan perempuan, waktu commuting yang lama paling erat kaitannya dengan gejala depresi untuk pekerja berpenghasilan rendah, pekerja shift, dan mereka yang memiliki anak.
“Dengan lebih sedikit waktu luang, orang mungkin kekurangan waktu untuk menghilangkan stres dan melawan kelelahan fisik melalui tidur, hobi, dan aktivitas lainnya,” ucap para peneliti tersebut kepada Korean Biomedical Review.
Studi menemukan bahwa perjalanan ke tempat kerja terlalu juah dan menghabiskan waktu yang cukup banyak, berkaitan dengan kondisi kesehatan mental yang buruk. Banyaknya waktu yang terbuang dalam perjalanan berkontribusi pada kelelahan fisik dan manajemen stres yang kurang baik.
Cara Meminimalisir Depresi
Melakukan perjalanan ke tempat kerja yang terlalu jauh memang dapat memicu depresi. Berikut beberapa cara untuk meminimalisir depresi akibat perjalanan jauh:
- Tidur yang cukup: Sebab, ketika kamu mengalami kurang waktu tidur, hal ini dapat memperburuk stres dan depresi.
- Makan makanan sehat: Pastikan untuk selalu mengonsumsi makanan yang bergizi serta hindari makanan olahan yang bisa memperparah depresimu.
- Berolahraga secara teratur: Dengan melakukan aktivitas fisik dapat membantu meningkatkan mood dan mengurangi stres.
- Luangkan waktu untuk bersosialisasi: Bertemu dengan teman dan keluarga untuk mendapatkan dukungan sosial.
- Lakukan kegiatan yang kamu sukai: Usahakan untuk meluangkan sedikit waktu untuk hobi dan aktivitas yang menyenangkan.
- Belajar teknik relaksasi: Latihan meditasi, yoga, atau pernapasan dapat membantu menenangkan pikiran.
- Cari bantuan profesional: Kalau kamu sudah merasa cukup depresi, jangan ragu untuk mencari bantuan psikolog atau psikiater.
Baca Juga: Kiat Sukses di Tempat Kerja: Meniti Karier dengan Percaya Diri