Berhempas Angin Malam

Nasirullahsitam.com
SEPERTI apakah marah itu? Ia kalajengking bersayap, terbang dan hinggap di dadaku! Perkuburan namamu. Tak ada sarang laba-laba di rongga itu!

Ini persabungan kita: kau unggas ganas dierami hempasan angin malam, dan aku ular liar menetas dari panas telur magma! Darah yang tak mau beku di lubang luka!

Seperti sepasang paruh enggang, aku enggan menajamkan buta mata pedang! Paruh yang jingga, tak kuharap darah kita mengganti warnanya.

(sumber)