Sarwendah Alami Kista di Batang Otak, Bagaimana Gejalanya?

Sarwendah Alami Kista di Batang Otak, Bagaimana Gejalanya?
instagram.com/sarwendah29

Seruni.id – Istri Ruben Onsu, Sarwendah mengungkap soal penyakit yang ia alami. Ibu tiga anak itu, didiagnosa mengidap kista di batang otak. Hal ini bermula ketika dirinya kerap kali mengalami pusing berkepanjangan sejak 6 tahun silam.

“Iya, jadi itu karena aku migrain terus. Setelah aku flashback itu, sudah dari 2017. Aku 6 tahun migrain,” ungkap Sarwendah dalam acara talkshow di salah satu stasiun televisi swasta.

Sarwendah Alami Kista di Batang Otak, Bagaimana Gejalanya?
instagram.com/sarwendah29

Lambat laun, rasa sakit kepalanya kian sering dirasakan. Hingga akhirnya Sarwendah memutuskan untuk menjalani Magnetic Resonance Imaging (MRI) pada 2021 lalu.

Namun sayangnya, rencana tersebut batal dilakukan, karena kondisi pandemi Covid-19 yang tak memungkinkan untuk dirinya melakukan MRI. Alhasil, mantan personel Cherrybelle itu disarankan untuk mengecek tulang leher terlebih dahulu.

Hasil pemeriksaan saat itu menunjukkan kondisi tulang leher Sarwendah berbeda dari sebelumnya. Akahirnya, ia menjalani MRI dan ditemukan adanya kista di batang otak.

“Berarti kalau dia (kista di batang otak), amit-amit pecah atau terjadi apa-apa, ya pasti mungkin bisa lewat,” kata Sarwendah.

“Karena kan di batang otak itu, keseimbangan kita semuanya di situ. Jadi matanya mungkin miring sebelah, enggak bisa posisi balance, berdiri juga tidak bisa balance, dengar pun mungkin tidak bisa,” katanya bercerita soal kondisi penyakitnya.

 

Lantas, Apa itu Kista di Batang Otak?

Kista di batang otak atau lesi otak kistik merupakan kantung yang berisi cairan di otak. Mereka bisa jinak (bukan kanker) atau ganas (kanker). Ketika jinak, maka pertumbuhannya tidak akan menyebar ke bagian tubuh lainnya.

Kista bisa berisi nanah, darah, atau cairan lainnya. Di otak, kista terkadang mengandung cerebrospinal fluid (CSF). CFS sendiri merupakan cairan bening yang membasahi dan melindungi otak dan sumsum tulang belakang. Beberapa kista di batang otak, sudah terjadi sebelum lahir.

 

Bahaya Kista di Batang Otak

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, sebagian besar kista ada yang jinak dan tidak berubah menjadi kanker. Namun, terkadang bisa menyebabkan masalah jika menekan organ, jaringan, atau saraf di sekitarnya. Kondisi ini bukan tidak mungkin dapat mengancam jiwa, tergantung pada lokasinya dan gejala yang ditimbulkan. Parahnya, kista di bagian otak dapat menyebabkan perdarahan (hemorrhage), kerusakan pada sistem saraf, hingga kematian.

 

Penyebab Kista di Otak

Penumpukan cairan di area otak kerap kali menjadi penyebab munculnya kista di otak. Kondisi ini dapat terbentuk selama beberapa minggu pertama ketika bayi tumbuh di dalam rahim. Selain itu, penyebabnya juga bisa dikarenakan cedera kepala atau trauma lain pada otak. Dalam kasus lain, mungkin ada hubungan antara kista otak dan tumor jinak atau kanker.

 

Apa Gejalanya?

Untuk gejalanya, tergantung pada bagian otak mana kista tersebut tumbuh. Dalam beberapa kasus, kista kecil mungkin tidak menimbulkan gejala apapun. Gejala dapat berbeda pada setiap orang, seperti:

  • Sakit kepala (umum)
  • Mual dan muntah
  • Masalah pendengaran atau penglihatan
  • Vertigo atau pusing
  • Kehilangan keseimbangan dan berjalan
  • Sakit pada bagian wajah
  • Kejang (tidak umum)

 

Pengobatan

Ketika seseorang didiagnosis mengalami kista di batang otak, biasanya dokter akan menyarankan untuk operasi untuk menghilangkannya. Namun, jika kista tidak menimbulkan gejala dan tidak berkembang, dokter dapat memilih untuk mengamatinya secara cermat dengan pemindaian otak berulang. Perawatannya pun bervasiasi, tergentung dengan jenisnya.

Baca Juga: Penyebab dan Gejala Empty Sella Syndrome yang Diderita Ruben Onsu

Itulah informasi seputar kista di batang otak seperti yang dialami oleh Sarwendah. Mari kita doakan, agar Sarwendah dapat kemabali sehat. Untuk para pembaca Seruni, semoga kalian juga sehat selalu, ya.