Seruni.id – Setiap kali masuk ke rumah Allah SWT, kita disunnahkan untuk melaksanakan shalat tahiyatul masjid. Apa itu shalat tahiyatul masjid dan bagaimana niat serta tata caranya? Mari simak ulasan selengkapnya berikut ini:
Pengertian Shalat Tahiyatul Masjid
Shalat tahiyatul masjid adalah, salah satu ibadah sunnah dua rakaat yang hendaknya kita kerjakan saat memasuki rumah Allah SWT. Adapun arti dari tahiyatul masjid adalah shalat untuk menghormati masjid. Ibadah ini, juga merupakan bentuk penghormatan kepada Dzat yang memiliki masjid, yang tak lain adalah Allah Ta’ala.
Hukum ibadah tahiyatul masjid adalah sunnah, di mana hukum tersebut akan hilang, apabila seseorang sudah telanjur duduk ketika memasuki masjid. Bisa dikatakan, kesunnahan shalat ini, berlaku setiap kali kita masuk ke masjid, meski sebentar. Kesunnahan itu terus berulang seiring keluar-masuknya kita ke dalam masjid.
Hadist Shalat Tahiyatul Masjid
Anjuran untuk melaksanakan shalat tahiyatul masjid, juga tertuang dalam sebuah hadist Bukhari dan Muslim. Dari Abu Qatadah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
عَنْ أَبِي قَتَادَةَ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – ، قَالَ : قَالَ رسول الله – صلى الله عليه وسلم – : (( إِذَا دَخَلَ أحَدُكُمُ المَسْجِدَ ، فَلاَ يَجْلِسْ حَتَّى يُصَلِّي رَكْعَتَيْنِ )) متفقٌ عَلَيْهِ.
“Jika salah seorang di antara kalian masuk masjid, maka janganlah ia langsung duduk sampai mengerjakan shalat dua rakaat.” (Muttafaqun ‘alaih) (HR. Bukhari No. 444 dan Muslim No. 714)
Kapan Waktu yang Tepat untuk Melaksanakan Shalat Tahiyatul Masjid?
Berbicara masalah waktu, pasti masih banyak yang bertanya-tanya. Kapan sih waktu yang tepat untuk melaksanakannya? Sebenarnya, shalat tahiyatul masjid, tidak terbatas pada waktu. Dengan kata lain, setiap kali kita memasuki masjid dan belum duduk, maka disunnahkan untuk melakukannya. Namun, apabila seseorang sudah telanjur duduk, maka kesunnahannya sudah tidak berlaku lagi.
- Selain itu, shalat tahiyatul masjid, tidak dianjurkan berjamaah, alias dilakukan sendiri-sendiri. Meski, pelaksanaannya tidak terbatas pada waktu. Namun, ada beberapa waktu yang dilarang untuk melakukannya, loh. Di antaranya:
- Saat shalat berjamaah akan berlangsung atau sedang mengumandangkan iqamah. Waktu ini tidak dianjurkan untuk melaksanakan ibadah sunnah tahiyatul masjid. Sebab, dikhawatirkan akan tertinggal shalat berjamaah.
- Kesunnahan shalat tahiyatul masjid, juga akan gugur ketika seorang khatib hendak naik mimbar untuk mengisi khutbah Jumat.
- Seseorang yang tiba di masjid ketika khutbah shalat Jumat akan segera berakhir. Maka, akan lebih baik jika seseorang tersebut untuk langsung duduk diam dan mendengarkan khutbah.
Niat dan Tata Cara Shalat Tahiyatul Masjid
Sebenarnya, tata cara shalat tahiyatul masjid, sama seperti shalat sunnah lainnya, yang membedakan hanya pada niatnya. Adapun jumlah rakaat shalat tahiyatul masjid adalah dua. Berikut adalah tata niat dan tata cara shalat tahiyatul masjid yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW.
Niat Shalat Tahiyatul Masjid
Mayoritas para ulama sepakat, bahwa niat tempatnya di dalam hati. Jadi, bukan menjadi masalah jika tidak diungkapkan atau dibacakan secara lisan. Akan tetapi, apabila ingin melafalkannya, maka niat yang bisa diucapkan adalah
اُصَلِّى سُنَّةً تَحِيَّة الْمَسْجِدِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
(Usholli sunnata tahiyyatul masjidi rok’ataini lillahi ta’aalaa)
Artinya: “Aku berniat shalat untuk menghormati masjid sebanyak dua rakaat karena Allah Ta’ala.”
- Usai membaca niat, kemudian dilanjut dengan takbiratul ihram, sambil mengucapkan Allahu Akbar, sama halnya seperti saholat biasa.
- Bersedekap dan membaca doa iftitah.
- Membaca surat Al-Fatihah.
- Membaca satu surat atau sebagian ayat Al-Qur’an.
- Ruku’.
- I’tidal.
- Sujud pertama.
- Duduk di antara dua sujud.
- Sujud kedua.
- Rakaat kedua.
- Tahiyat akhir.
- Salam.
Keutamaan
Sama seperti ibadah lainnya, iabdah sunnah tahiyatul masjid, juga memiliki keutamaan tersendiri. Berikut keutamaan ibadah sunnah tahiyatul masjid yang perlu kamu ketahui:
1. Cerminan Ketakwaan
Hal yang menjadi cermin ketakwaan bagi seorang muslim, adalah berserah diri kepada-Nya. Ibadah sunnah tahiyatul masjid, merupakan salah satu bentuk wujud ketakwaan seorang hamba. Tak lupa, Allah akan menjanjikan pahala serta kemuliaan bagi hambanya yang takwa.
2. Diangkat Derajat dan Dihapuskan Kesalahannya
Shalat sunnah dua rakaat yang dikerjakan saat memasuki rumah Allah ini, merupakan ibadah yang dianjurkan. Barang siapa yang mengerjakannya, maka Allah SWT akan menjanjikan beberapa keutamaan. Sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah,
“Shalat seseorang di dalam masjid dengan berjamaah akan dilebihkan dengan 25 derajat dari shalat yang dikerjakannya di rumah dan di pasar. Sesungguhnya salah seorang di antara kalian jika berwudhu kemudian menyempurnakannya lalu mendatangi masjid, tidak akan keinginan yang lain kecuali untuk shalat, maka tidaklah ia melangkah dengan satu langkah pun kecuali Allah akan mengakatnya satu derajat, dan terhapus darinya satu kesalahan hingga ia masuk masjid..” (HR. Bukhari dan Muslim).
3. Menambah Kesempurnaan Shalat
Manusia, tak pernah luput dalam lupa dan salah. Terlebih, dalam hal beribadah. Terkadang, manusia suka lupa dalam melaksanakan kewajibannya, maka dengan melaksanakan ibadah sunnah tersebut, kita telah menyempurnakan kekurangan dari ibadah wajib. Hal ini terlah dijelaskan dalam surat Al Baqarah ayat 184 yang artinya,
“Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakaan kebajikan, maka itulah yang lebih bagik baginya.” (QS. Al Baqarah: 184).
Adapun yang dimaksud dengan kata ‘itulah yang lebih baik baginya’, adalah memperbaiki dan menyempurnakan adanya kekurangan-kekurangan wajib lainnya.
4. Sebaik-baiknya Amalan
Sholat sunnah tahiyatul masjid, adalah alaman yang paling utama. Tsauban berkata jika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Beristiqamahlah kalian dan sekali-sekali kalian tidak dapat istiqomah dengan sempurna. Ketahuilah, sesungguhnya amalan kalian yang paling utama adalah shalat. Tidak ada yang menjaga wudhu melainkan ia adalah seorang mukmin.” (HR. Ibnu Majah No. 227 dan Ahmad 5: 276. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadis ini shahih).
5. Dapat Menyelesaikan Masalah dalam Hidup
Dalam hadits Qudsi, Allah telah memerintahkan kepada manusia agar mengerjakan sholat-sholat sunnah dengan niat hanya karena Allah semata, yang dimulai dari sejak awal hari paling sedikit empat rakaat, maka Allah akan memberikan kecukupan kepadanya. (Sunan Ad-Darimi; Musnad Ahmad).
6. Sebagai Bentuk Rasa Syukur
Keutamaan ibadah sunnah tahiyatul masjid berikutnya, yaitu merupakan bentuk syukur dari seorang hambat kepada Allah SWT atas segala nikmat yang telah diperoleh. Mulai dari rezeki, nikmat sehat, nikmat bernapas, dan nikmat lainnya yang tak terhitung jumlahnya.
Baca Juga:
- Sholat Hajat: Niat, Tata Cara, dan Keutamaan
- Sholat Qobliyah Subuh: Niat, Tata Cara, dan Keutamaannya
Demikianlah penjelasan mengenai ibadah sunnah tahiyatul masjid beserta keutamaannya. Meski hanya ibadah sunnah, semoga kita bisa menjadikannya sebagai sebuah kebiasaan. Jangan lupa bagikan artikel ini agar semakin banyak yang mengetahuinya.