Seruni – Bulan Ramadan merupakan momentum bagi para Muslim untuk berlomba-lomba melakukan kebajikan. Sebab masih banyak saudara yang ternyata hidup di luar kenyamanan, termasuk kakek penjual abu gosok satu ini. Kisah kakek ini jadi viral setelah seorang mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah membagikannya melalui Facebook.
“Beberapa kali saya temui kakek ini, bahkan beberapa kali pula saya mencari keberadaan beliau. Kakek tua ini giat mengais rezeki, tak peduli tubuh renta, tak peduli sengatan matahari,” tulis Fauziah Ulfa, mahasiswi yang menulis kisah kakek ini pada Rabu (31/05) lalu.
“Saat tahu pertama kali apa yang beliau jual, saya berpikir zaman modern seperti ini sudah jarang sekali yang menggunakan abu gosok. Namun beliau tidak menyerah, tidak menjadikan kerentaannya untuk meminta belas kasihan,”
Saat berusaha mengajak sang kakek penjual abu gosok berbincang, Fauziah justru mendapati kenyataan yang lebih pahit. Kakek ini pendengarannya mulai berkurang sehingga harus dipanggil berkali-kali dengan suara agak keras agar dirinya merespon.
Yang lebih mengharukan, sang kakek ternyata tinggal menumpang orang lain. “Saya tinggal numpang sama orang, anak saya tinggal di Cikarang. Perut saya sakit neng. Selama puasa nggak pernah makan karena nggak ada apa-apa di rumah. Sahur sama buka cuma pakai air putih saja,” ujar kakek tersebut.
Dari kisah tersebut, Fauziah merasa tersadarkan bahwa seorang kakek yang sudah renta masih niat berpuasa, bekerja, dan tidak mengeluh. Di akhir tulisan, Fauziah mengajak para pembaca untuk lebih mensyukuri hidup dan membantu sang kakek sekenanya. Hingga saat ini postingan mengharukan ini telah dibagikan lebih dari 9.000 kali dan menuai lebih dari 2.000 komentar.
Mari kita doakan sang kakek agar senantiasa mendapat rezeki ya, dan bagi yang berlokasi dekat dengan sang kakek sangat disarankan untuk membantu.