Seruni.id – Liburan akhir tahun telah berlalu, dan tahun baru sudah mulai berjalan. Saatnya kita berpacu lagi dengan berbagai kesibukan, sebagai pelajar, sebagai mahasiswa, sebagai ibu rumah tangga, sebagai pekerja part time, maupun sebagai pekerja full time.
Walaupun liburan telah usai, namun berbagi masa-masa liburan yang menyenangkan tentunya akan menyenangkan hati kita dan juga dapat menjadi inspirasi bagi orang lain yang melihatnya.
Salah satu liburan menyenangkan sekaligus tadabur alam, menyaksikan secara langsung betapa indahnya alam ciptaan Allah ini yang kemudian dikreasikan oleh manusia-manusia kreatif di dalamnya, menjadikan alam ciptaan Allah semakin indah dipandang mata.
Salah satu tempat tersebut adalah Candi Ijo. andi ini berada di dataran tinggi / bukit yang dapat dikenal sebagai Gumuk Ijo yang merupakan bagian dari Bukit Batur Agung. Lokasi Candi Ijo ini ada di Dusun Groyokan, Desa Sambirejo, Sub-Distrik Prambanan, Sleman, Yogyakarta. Tinggi bukitnya sekitar 425 mdpl. Berada di kota Yogyakarta, tempat wisata ini tidak jauh dengan tempat wisata Tebing Breksi, yang merupakan salah satu tempat wisata hits di kota gudeg ini.
Menuju Candi Ijo, kita harus menyewa jip terlebih dahulu dari Tebing Breksi. 1 buah jip dikenakan tarif Rp.400.000 dengan kapasitas penumpang maksimal 4 orang dan 1 sopir. Medan menuju Candi Ijo ini juga cukup menguji adrenalin kita, karena banyak jalur turun naik dan ada juga area penuh tanah berlumpur sehingga membuat jip menjadi agak tersendat jalannya.
Namun setelah menempuh perjalanan sekitar 1 jam, akhirnya kita sampai juga di Candi Ijo, setelah sebelumnya sempat transit di Spot Riyadi untuk berfoto dengan background pemandangan alam yang indah sekali.
Masuk ke Candi Ijo, para wisatawan hanya dikenakan tarif Rp.5000 saja. Nah, di sanalah kita bisa menyaksikan matahari tenggelam secara langsung selain tentunya mengabadikan foto di sekitar wilayah Candi.
Menurut berita yang dimuat di laman https://www.idntimes.com, scandi eperti namanya, Candi Ijo ini benar-benar melekat dengan kata hijau. Dari entrance gate ke area candi utama gak terlalu jauh, karena memang luasnya yang gak sebesar Prambanan, yaitu hanya sekitar 0,8 hektar.
Pada pandangan pertama, melihat area candi benar-benar hijau. Untuk sampai ke area candi hanya perlu jalan kaki sebentar menaiki anak tangga setinggi 3-4 meter. Masuk lebih dalam ke area candi, warna hijau makin memanjakan mata. Belum lagi rumput yang tumbuh dengan baik dan terawat dengan rapi, membuat setiap pengunjung ingin bersantai duduk di atasnya.
Meski namanya tidak seterkenal Candi Prambanan, tapi candi kecil ini memiliki satu kelebihan yang gak bisa didapatkan di Candi Prambanan. Keuntungan ini karena Candi Ijo terletak di dataran tinggi dan dari situ kita dapat menikmati matahari terbenam yang indah dan menawan. Gak banyak lokasi candi yang bisa untuk menikmati matahari terbenam.
Dari candi utama, jika kamu berdiri menghadap ke candi kecil di depannya, pada saat yang sama akan melihat matahari terbenam yang “meledak” di antara dua candi kecil. Pancaran cahaya oranye yang kemerahan dari ujung cakrawala selalu memberikan rasa tenang dan ketenangan kepada penikmatnya.
Jadi tunggu apalagi, jadikan Candi Ijo ini sebagai salah satu wishlist liburan kalian berikutnya ya!
-Anggraini-