Seruni – Netizen kembali dibuat kagum dengan foto viral atlet Indonesia. Kali ini, yang mencuri perhatian netizen adalah Tontowi Ahmad dan Lilyana Natsir. Dalam foto tersebut nampak pasangan ganda campuran Indonesia sedang berada di kamar ganti sebelum pertandingan final Indonesia Open Super Series 2017 lalu.
Foto yang pertama kali diunggah oleh akun facebook Tomi Lebang ini menampilkan penampakan Owi yang sedang melakukan salat. Sementara Butet sedang asyik melihat video pertandingan calon lawannya melalui tablet. Kini, foto yang diunggah pada Senin (19/6) itu telah mendapat 21 likes dan sudah 4000 kali dibagikan.
Berdoa sebelum bertanding.
Menurut caption yang ditulis pemilik akun, foto tersebut diambil di ruang pemain Indonesia pada Minggu (18/6) lalu. Saat itu, bertepatan dengan waktu berbuka puasa tiba. Ketika itu, Owi/Butet sapaan akrabnya, sedang menanti laga final melawan pasangan China Zheng Siwei/Chen Qingchen.
“Saat maghrib tiba, saya melihat Tontowi salat sendirian di sudut ruangan, dengan kaos merah yang akan dipakainya di lapangan. Sementara di meja besar dua meter darinya, Butet membuka iPad dan tekun menyimak video pertemuan lamanya dengan calon lawannya itu,” begitu kutipan dalam keterangan gambar itu.
Owi sendiri memang dikenal sebagai sosok relijius. Sebelumnya, ketika Olimpiade Brasil 2016 lalu, Owi memiliki kebiasaan membaca Al-Quran untuk melepaskan ketegangan dan mendekatkan diri dengan Tuhan.
Toleransi dalam gambar.
Pemilik akun juga mengatakan bahwa pasangan peraih medali emas Olimpiade 2016 itu sebagai wajah Indonesia, yang berbeda-beda tapi memiliki satu cita-cita yang sama. Perbedaan latar belakang Owi yang seorang santri dan Butet yang berasal dari keluarga Katolik tidak menjadi halangan bagi mereka untuk berjuang demi bangsa Indonesia.
Bahkan, setiap kali memenangi sebuah pertandingan, mereka mengungkapkan rasa syukurnya dengan cara yang berbeda-beda.
“Adakah yang lebih indah dari paduan ganda campuran kebanggan Indonesia ini? Perbedaan yang tak pernah meletup jadi sengketa tapi melebur jadi anugerah: gelar juara di mana-mana? Selamat untuk Owi dan Butet!,” tutup caption tersebut.
IDN Times sudah mencoba menghubungi pemilik akun untuk mendapat konfirmasi. Namun, hingga artikel ini ditulis belum ada respons.
Berikut ini keterangan gambar yang ditulis oleh pemilik akun, Tomi Lebang selengkapnya:
“Partai final tunggal putri turnamen bulutangkis superseries Indonesia Open 2017 sedang berlangsung di Jakarta Convention Centre, petang kemarin, ketika waktu berbuka puasa tiba. Saya beranjak ke belakang, ke ruang pemain Indonesia.
Di ruangan itulah pasangan ganda campuran Indonesia — Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir — menanti saat berlaga melawan pasangan China Zheng Siwei/Chen Qingchen.
Saat maghrib tiba, saya melihat Tontowi salat sendirian di sudut ruangan, dengan kaos merah yang akan dipakainya di lapangan. Sementara di meja besar dua meter darinya, Butet membuka iPad dan tekun menyimak video pertemuan lamanya dengan calon lawannya itu.
Begitulah. Dua jam kemudian, pasangan ini memecahkan paceklik gelar superseries di rumah sendiri dengan memenangi gelar ganda campuran Indonesia Open 2017, dua set langsung. Mereka memenangi hadiah turnamen sekitar Satu Miliar Rupiah — buah dari kerja keras, kekompakan, kematangan dalam mengatasi perbedaan.
Dulu, saya pernah bercerita tentang pasangan ini sebagai wajah Indonesia. Tontowi Ahmad-Liliyana Natsir adalah padu-padan Indonesia dalam arti sebenar-benarnya.
Tontowi berasal dari Banyumas, Jawa Tengah, sementara Liliyana Natsir dari Manado, Sulawesi Utara. Owi lahir dan besar di keluarga muslim dan mulai senang bermain bulutangkis saat belajar di pesantren, sementara Butet dari keluarga Katolik yang taat.
Setiap kali memenangi sebuah laga, Owi menengadahkan tangan dan mengucap syukur, di sebelahnya Butet menyilangkan isyarat salib di dadanya.
Seperti yang saya saksikan menjelang pertandingan petang kemarin: Tontowi tampak khusyuk dalam salatnya, di sampingnya Butet duduk dengan tekun mengira-ngira kekuatan lawan.
Adakah yang lebih indah dari paduan ganda campuran kebanggaan Indonesia ini? Perbedaan yang tak pernah meletup jadi sengketa tapi melebur jadi anugerah: gelar juara di mana-mana?
Selamat untuk Owi dan Butet!”