Seruni.id – Gorengan sehat, bisa? Bisa saja kita membuat gorengan sehat. Yuks ikuti tips berikut.
Sejatinya ada 2 tehnik dalam menggoreng yakni teknik deep frying, yaitu menggoreng makanan menggunakan minyak banyak. Teknik ini membuat makanan tercelup ke dalam minyak panas dan teknik shallow frying, yaitu teknik yang menggunakan minyak sedikit. Biasanya teknik ini membutuhkan waktu lebih lama untuk bisa membuat makanan matang ketimbang teknik deep frying.
Teknik deep frying cenderung menghasilkan makanan yang lebih tinggi kalori ketimbang shallow frying, karena metode ini membuat makanan menyerap lebih banyak minyak. Semakin banyak minyak yang diserap, makin banyak pula lemak dan kalori yang Anda dapatkan.
Baca juga: Wow, Gorengan Bisa Bantu Lawan Pemanasan Global?
Untuk dapat membuat camilan gorengan, ada beberapa tips yang bisa dilakukan:
Gunakan Minyak Dengan Smoke Point Yang Tinggi
Minyak zaitun dan minyak canola adalah jenis minyak terbaik yang bisa digunakan untuk menggoreng makanan. Dibandingkan jenis minyak lain (corn oil, sunflower oil, soybean oil), minyak zaitun dan canola ini lebih stabil di suhu tinggi. Suhu tinggi ini biasa disebut dengan smoke point, yaitu istilah yang biasa digunakan untuk menunjukkan pada suhu berapa minyak akan dipecah. Semakin tinggi kadarnya, ternyata semakin baik, karena anda dapat memasak dengan lebih cepat dan lebih sedikit pula minyak yang akan diserap.
Gunakan Minyak Jernih
Gunakan minyak yang masih jernih. Minyak yang sudah digunakan beberapa kali )lebih dari 2 kali) biasanya sudah mengandung lemak trans yang tinggi dan ini yang membuat Anda berisiko alami penyakit kronis.
Satu lagi tips agar gorengan yang Anda makan tak mengandung terlalu banyak minyak adalah dengan meniriskan gorengan tersebut sebelum dikonsumsi. Atau Anda bisa menyerap minyak berlebih dengan tisu.
Anda juga harus berhati – hati dengan makanan gosong, karena makanan tersebut akan mengandung acrylamide yang cukup tinggi. Pada mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang baik, mungkin tidak ada masalah saat memakan makanan yang mengandung acrylamide dalam batasan tidak terlalu banyak. Namun, pada mereka yang memiliki keluarga dengan riwayat kanker, hal ini perlu sangat diwaspadai, karena kandungan acrylamide dapat memicu terjadinya kanker.
-dari berbagai sumber-