7 Tips Memilih Sepatu Lari Anti Lecet dan Bikin Nyaman

7 Tips Memilih Sepatu Lari Anti Lecet dan Bikin Nyaman
cosmopolitan.co.id

Seruni.id – Memilih sepatu lari, tidak semuah yang kita bayangkan. Meski banyak pilihan dengan warna dan model yang beragam, tapi belum tentu nyaman digunakan. Itu sebabnya, penting untuk mengetahui tips memilih sepatu lari yang tepat. Biasanya, sepatu lari didesain agak berbeda dengan alas kaki pada umumnya. Mulai dari bentuk, berat, maupun tingkat kenyamanannya. Lalu, apa saja yang perlu dijadikan pertimbangan saat memilih sepatu lari selain dari modelnya? Baca tipsnya di bawa ini, yuk!

7 Tips Memilih Sepatu Lari Anti Lecet dan Bikin Nyaman
lifestyle.kompas.com

 

1. Sesuaikan dengan Bentuk Kaki

Setiap orang memiliki bentuk kaki yang berbeda-beda. Sehingga wajar saja kalau tidak semua orang cocok pada sepatu lari yang sama. Jadi, sebelum memilih sepatu lari, pastikan dulu kamu sudah mengetahui bentuk kakimu, ya. Pada dasarnya, bentuk kaki terbagi menjadi tiga yaitu normal arch, low arch, dan high arch. Untuk lebih jelasnya, kamu bisa menyimak ulasan masing-masing bentuk kaki berikut ini:

Normal Arch

Bentuk kaki yang satu ini, memiliki sudut lengkungan yang normal di sisi dalam telapak kaki. Biasanya, bentuk kaki normal arch ini, memiliki pronasi (tipe gerakan kaki) yang normal juga. Saat bergerak terlebih sedang berlari, kelengkungan kaki akan mempengaruhi gerakan kaki dan hentakan kaki di tanah. Jika kamu memiliki bentuk kaki seperti ini, Seruni sarankan untuk menggunakan sepatu dengan sedikit lengkungan di bangian tengah sepatu, atau biasa disebut dengan semi curved shoes.

 

Low Arch

Bentuk telapak kaki low arch memiliki sudut kelengkungan kecil sehingga tampak rata. Biasa bentuk telapak kaki ini sering disebut flat foot. Bentuk kaki ini memiliki tipe gerakan kaki overpronation. Kaki dengan bentuk ini cenderung menekuk kakinya ke luar dibanding dengan kelengkungan kaki normal. Sepatu yang cocok biasanya adalah sepatu dengan motion control.

 

High Arch

Sedangkan bentuk kaki high arch, memiliki bagian tengah kaki yang lebih tipis daripada bentuk kaki lainnya. Tekanan yang besar biasanya ada pada bagian tumit dan bagian depan kaki. Tipe gerakan kaki ini adalah underpronation dengan gerakan kaki menekuk ke dalam.

Sepatu yang tepat biasanya adalah neutral shoes dimana, memiliki bantalan kaki pada bagian depan dan tumit untuk menyokong kaki. Pemilik bentuk telapak kaki ini biasanya memiliki kaki berbentuk O. Sehingga, butuh pemilihan sepatu yang tepat.

 

2. Pilih Alas Sepatu yang Kuat

Kamu ada rencana untuk berlari di jalan raya atau jalan setapak? Di mana pun itu, pastikan kamu memilih sepatu lari dengan alas yang kuat, ya. Sebab, dengan alas yang kuat, akan mampu melindungi kakimu dari permukaan yang keras. Hal ini juga mendorong setiap langkah ke depan agar tetap bergerak dan nyaman. Sepatu dengan alas yang kuat dan kokoh akan membantu para pelari melalui jalan yang tidak rata.

 

3. Pertimbangkan Berat Badan

Mengapa harus mempertimbangkan berat badan? Tentu saja ini harus dilakukan. Apalagi, jika kamu memiliki berat badan di atas normal. Sehingga Seruni sarankan untuk memilih sepatu lari dengan bantalan yang lebih tebal. Karena benturan antara kaki dengan permukaan yang harus diredam oleh sepatu akan semakin besar.

 

4. Pilih Model yang Praktis

Kadang kita kerap tergoda dengan model sepatu yang lucu tanpa melihat dari sisi nyamannya. Namun ternyata, ketika dikenakan, malah membuat kaki lecet dan kurang nyaman. Sebagai solusinya, pilihlah sepatu lari dengan model yang praktis dan tidak berlebihan. Carilah sepatu yang sesuai dengan bentuk kaki, sehingga ketika dipakai tidak terasa berat ataupun susdah dikenakan. Pastikan juga model atas sepatu membentuk kaki dengan benar agar tidak lecet.

 

5. Sesuaikan Ukuran Sepatu

Usahakan untuk memilih sepatu lari dengan ukuran yang sesuai, tidak terlalu pas atau agak ketat, atau malah longgar. Terkadang, kita berasumsei bahwa ukuran sepatu dengan merk satu dan lainnya itu sama. Misalnya, sepatu Adidas dan Nike memiliki ukuran yang berbeda meski ukurannya sama. Padahal sebenarnya tak melulu seperti itu. Setidaknya setengah ukuran lebih besar dari ukuran kaki akan disarankan untuk mencari sepatu lari. Penting untuk teliti dan pastikan juga lebar kaki agar tidak salah membeli ukuran. Kalau perlu cek review agar lebih jelas.

 

6. Bedakan Sepatu Lari dan Training

Siapa yang masih mengira kalau sepatu lari dan sepatu training itu sama? Perlu kamu ketahui nih, bahwa keduanya berbeda baik dari segi fungsi maupun bentuk. Agar kamu tidak salah memilih, Seruni akan menjabarkan perbedaannya berikut ini:

  • Sepatu training memiliki foam yang lebih tebal dari sepatu lari.
  • Sepatu lari memiliki bobot lebih ringan dibandingkan sepatu training.
  • Sol bawah sepatu running lebih halus daripada sol bawah sepatu training.

7. Disarankan Membeli di Malam Hari

Tips memilih sepatu lari berikutnya adalah membeli di malam hari. Kenapa harus malam? Sebab, di waktu tersebut, telapak kaki akan melebar maksimal setelah dipakai jalan terus menerus seharian.

Baca Juga: 7 Model Sepatu untuk Pemilik Kaki Lebar Agar Tampil Percaya Diri

Gimana, sudah tidak bingung lagi kan memilih sepatu lari yang mana? Jangan sampai kamu salah beli, ya. Semoga bermanfaat!