Seruni.id – Menjalani kehidupan sebagai generasi sandwich pastinya bukanlah hal yang mudah. Sebab, mereka tidak hanya menanggung hidupnya sendiri, tetapi juga orang tua, dan anaknya.
Kondisi ini bisa dianalogikan seperti sandwich, di mana sepotong daging terhimpit oleh dua buah roti. Roti tersebut diibaratkan sebagai orang tua (generasi atas) dan anak (generasi bawah), sedangkan isi utama sandwich berupa daging, mayonnaise, dan saus yang terhimpit oleh roti diibaratkan bagai diri sendiri.
Menjadi generasi sandwich, memiliki dampak yang signifikan terhadap kehidupan seseorang. Baik secara finansial maupun mental. Secara finansial, mereka harus mengeluarkan lebih banyak uang, karena mereka tidak hanya menghidupi dirinya sendiri, tetapi ada dua generasi lainnya. Hal ini sering membuat mereka mengalami kesulitan ekonomi.
Begitupun secara mental, mereka yang hidup sebagai generasi sandwich sangat rentan mengalami stres, kecemasan, dan depresi. Hal ini terjadi karena mereka harus menanggung beban dan tanggung jawab yang begitu besar.
Lantas, bagaimana caranya meski menjadi generasi sandwich tapi seseorang tetap sehat, baik dari segi mental maupun finansial? Berikut Seruni telah merangkumnya:
1. Jangan Ragu Meminta Bantuan
Meski kamu adalah generasi sandwich, tapi bukan berarti kamu harus menanggung segalanya sendirian, ya. Ada kalanya membutuhkan bantuan dari orang lain. Entah untuk bertukar pikiran dan lainnya. Selain itu, penting juga loh untuk bisa memperluas koneksi. Mengapa demikian?
Mungkin saja kamu akan menemukan kondisi atau situasi di mana pekerjaan dan pendapatanmu tidak lagi bisa mencukupi kebutuhanmu sebagai generasi sandwich. Sehingga, dengan memperluas koneksi, kamu bisa meminta rekomendasi dari mereka terkait pekerjaan baru yang lebih menjanjian dan menunjang finansial.
Namun, di samping hal tersebut, sebisa mungkin kamu juga harus mempelajari skill-skill baru, tentunya agar kamu bisa lebih maju dan berkembang.
2. Tetap Utamakan Diri
Meski kalian harus hidup sebagai generasi sandwich, jangan sampai kalian melupakan diri sendiri, ya. Diri sendiri juga harus menjadi prioritas, loh. Walaupun demikian, mengutamakan diri sendiri bukan berarti egois. Jadi, sebelum menolong orang lain, kamu wajib memastkan kondisi fisik, mental, dan emosimu dalam keadaan yang stabil.
Namun, kalau kamu merasa kondisimu sedang burn out, lelah secara fisik dan mental, akan lebih baik meluangkan waktu untuk beristirahat yang cukup untuk recharge kembali energimu. Bukan memaksakan diri untuk tetap membantu anggota keluarga di situasi yang sedang down.
Lalu, siapa yang menjaga keluarga saat kamu sedang sakit? Tentunya kamu tetap bisa meminta bantuan pasanganmu atau ikut melibatkan saudara lainnya hingga sahabat yang sudah kamu anggap seperti keluarga. Kalau energimu sudah kembali, barulah kamu bisa jadi caregiver yang baik untuk keluargamu.
3. Pahami Kalau Kamu Juga Butuh Me Time
Walaupun menjadi generasi sandwich, penting juga untuk kalian memiliki waktu me time; waktu untuk diri sendiri. Apalagi, kalau waktumu kerap kali dihabiskan untuk bekerja dan mengelola waktu untuk keluarga.
Meski demikian, setidaknya luangkan waktu untuk diri sendiri. Seperti di akhir pekan misalnya. Me time tidak selalu harus pergi keluar rumah, jalan ke mall, atau ke tempat-tempat mewah kok. Kamu bisa melakukan apa pun yang kamu senangi untuk dijadikan sebagai me time-mu. Seperti berolahraga, bernyanyi, perawatan wajah di rumah, memasak makanan favorit, menonton drakor, atau sekadar menghabiskan waktu untuk tidur.
4. Bersenang-senang dengan Hobi
Tak sedikit generasi sandwich yang mulai melupakan hobi mereka, padahal menjalankan hobi terbukti bisa memberikan energi yang positif, baik untuk pikiran, mental, serta kesehatan fisik.
Misalnya, kamu senang bereksperimen dengan tools make up yang kamu punya, tentu kamu boleh mempercantik dan merawat diri dengan koleksi make up dan outfit favoritmu untuk tingkatkan mood positif kamu.
Kamu juga dapat mengajak orang-orang terdekatmu untuk ikutan saat kamu lagi ingin pergi nonton konser atau pun sekedar menemanimu jogging sebelum memulai aktivitasmu secara penuh. Intinya kalau orang-orang di sekitarmu bisa bersenang-senang dan bahagia, kamu pun berhak untuk itu.
5. Terkoneksi dengan Orang Terdekat
Menjadi generasi sandwich memang bukan hal yang ringan, ya. Banyak sekali tantangan yang harus dilalui setiap harinya. Lelah dan stres pun kerap menghampiri. Jika sudah seperti ini, kamu boleh loh curhat atau bercerita tentang apa yang kamu alami kepada orang yang kamu percayai. Bukan untuk dikasihani, tetapi sekadar untuk melepaskan beban pikiran agar lebih lega.
Tapi ingat ya, pastikan kamu memilih orang yang bisa kamu percayai. Kamu juga boleh banget bergabung di komunitas favorit kamu dan siapa tahu ada juga teman-teman komunitas yang juga punya kesibukan merawat orangtua dan anak di tengah kesibukan yang super hectic. Jadi, kamu punya wadah untuk bertukar pikir di sana.
Baca Juga: 11 Alasan Generasi Millenial Tunda Menikah, Apakah Kamu Termasuk?
Demikianlah tips agar tetap sehat mental maupun finansial bagi kalian para generasi sandwich. Kamu tidak sendiri, banyak orang yang juga berada di posisi yang sama denganmu. Percayalah, kamu adalah orang pilihan dan kamu adalah orang yang hebat karena tidak semua orang bisa menjalani ini. Jadi, jangan menyerah, ya.