Seruni.id – Produk kesayangan ibu-ibu, yakni Tupperware, kabarnya terancam gulung tikar. Tersiarnya kabar tersebut, sontak membuat masyarakat terkejut, sehingga menjadi perbincangan di dunia maya.
Berdasarkan bursa saham New York, brand wadah penyimpanan makanan asal Massachustts, Amerika Serikat ini, dikabarkan anjlok ke angka terendah setelah sebelumnya mengumumka bahwa brand tersebut akan gulung tikar.
Dalam dokumennya yang dikirim ke regulator bursa AS, brand tersebut mengatakan, pihaknya tidak akan memiliki kas yang cukup untuk mendukung operasional, jika tidak mendapat sokongan dana baru.
Selain itu, dikatakan pula, sambil menari dukungan pendanaan baru, Tupperware juga mempertimbangkan opsi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sekaligus meninjau bisnis real estate perusahaan.
Brand yang telah beroperasi selama 77 tahun ini, disebut-sebut mengalami kesulitan persaingan dalam beberapa tahun belakangan. Pasalnya, Tupperware belakangan ini mencoba rebranding image sebagai produk yang menarik minat generasi muda.
Namun, langkah tersebut belum berhasil dijalani oleh Tupperware. Terlebih, banyaknya brand-brand baru yang kian bermunculan dengan kualitas yang lebih menjanjian, membuat Tupperware mengalami kesulitan. Padahal sebelumnya, Tupperware menjadi brand wadah makanan yang begitu digemari masyarakat, terlebih oleh ibu-ibu.
Tanggapan Warganet
Kesulitan dan ancaman bangkrutnya Tupperware pun mendapatkan berbagai macam komentar dari warganet di Twitter. Tak sedikit warganet yang menilai bahwa kualitas Tupperware saat ini menurun dan tidak sebanding dengan harga yang mereka tawarkan.
nn*****: “Banyak ibu-ibu yang pakai merek lain dan lebih terjangkau harganya, terus awet. Tupperware itu selain susah dicuci (bau dan minyak) gampang rusak tutupnya atau suka digigit tikus dibanding alat lainnya. Yang sekarang aja kualitasnya gak sebagus yang dulu.”
dy***: “Harusnya jangan pakai sistem MLM lagi, bikin dong sistem jualannya kayak Lock n Lock, ada di market place dan off store jadi bisa beli satuan/bundle, pasti banyak yang beli.”
as****: “Karena udah banyak merek lain juga sih yang harganya terjangkau.”
bi*****: “Banyak brand-brand lain yang kualitasnya sama dan harganya lebih mudah, mana modelnya bagus-bagus.”
dar*****: “Tupperware memang kualitasnya bagus sih, tapi sayang designnya monoton. Jadi sekarang lebih milih Lock n Lock, modelnya bagus dan tahan buat air panas maupun air dingin (es jadi gak gampang mencair).”
Tupperware dilanda berbagai krisis, termasuk terperosoknya jumlah penjualan, penurunan konsumen pada produk rumah tangga, dan merek yang masih belum sepenuhnya terhubung dengan konsumen yang lebih muda, menurut Neil Saunders, analis ritel dan direktur pelaksana di Global Data Pengecer.
Selain itu, Saunders mengatakan, Tupperware kini tengah berada dalam posisi ‘genting’ secara finansial karena berjuang untuk meningkatkan penjualan, dan karena asetnya ringan, ia tidak memiliki “banyak kapasitas untuk mengumpulkan uang”.
“Perusahaan ini dulunya merupakan sarang inovasi dengan gadget dapur pemecah masalah, tetapi sekarang benar-benar kehilangan keunggulannya,” sebut dia.
Baca Juga: Agar Lebih Awet, Ini 7 Cara Simpel Merawat Tupperware
Tupperware mengatakan bahwa produknya sudah masuk ke cabang ritel target sebagai bagian dari reinvention merek, yang mencakup rencana untuk menumbuhkan bisnis melalui beberapa saluran ritel dan menampilkan produknya kepada konsumen yang lebih muda yang bahkan belum pernah mendengar tentang Tupperware (TUP). Namun, upaya itu sejauh ini gagal: Saham Tupperware turun 90 persen selama setahun terakhir.