Seruni.id – Pada hari Senin, 8 Januari 2018, akun fanpage LIPI di Facebook memposting video bunga sakura yang sedang bermekaran di kawasan Kebun Raya Cibodas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Mungkin banyak di antara Moms ada yang bertanya-tanya: memangnya sakura bisa tumbuh di Indonesia? Bagaimana caranya agar bisa tumbuh di Indonesia? Menarik sekali ketika kita bisa menikmati keindahan Sakura.
Ternyata, bunga yang dijadikan simbol dari Negara Jepang tersebut bisa tumbuh dan dikembangkan di Indonesia. Dan saat ini keberadaan Sakura menjadi sesuatu yang menambah keindahan dari Kebun Raya Cibodas (KRC).
Menurut, Muhammad Imam Surya, Kasie Eksplorasi dan Koleksi Tanaman Kebun Raya Cibodas, Sakura bisa tumbuh di ketinggian 0-3.700 meter di atas permukaan laut. Namun akan lebih bagus lagi jika tumbuh pada ketinggian 1.000-1.500 meter. Kebun Raya Cibodas (KRC), terletak pada ketinggian 1.400 meter, jadi Sakura dapat tumbuh di KRC.
Sakura-sakura ini tumbuh di Taman Sakura yang ada dalam kawasan KRC. Taman Sakura ini sudah mulai dikembangkan sejak tahun 2007 bekerja sama dengan Tsukuba Botanical Garden di Jepang. Ada sekitar 50 spesimen sakura di kawasan ini, namun didominasi oleh spesies Prunus ceraosides yang bibitnya berasal dari Himalaya.
Prunus ceraosides yang bibitnya berasal dari Himalaya lebih terkenal sebagai Himalayan Cherry. Karena kerabat sakura bisa tumbuh di mana-mana, ada di Asia, Australia, Eropa, dan lain-lain.
Sakura yang saat ini berada di KRC sudah mulai ditanam sejak 1963 loh. Karena sudah berhasil dikembangbiakkan, sakura ini terus tumbuh di KRC.
Walaupun Sakura bisa tumbuh di Indonesia, ada perbedaan antara Sakura di Indonesia dan Jepang. Lantas, apakah perbedaan antara sakura yang tumbuh di sini dengan yang tumbuh di Jepang?
Sakura di Jepang ketika tumbuh, daunnya tidak ada, semua dipenuhi oleh bunga-bunga. Namun Sakura yang tumbuh disini tetap masih tumbuh daun-daunnya juga.
Pertumbuhan sakura di KRC ini sangat bergantung pada cuaca. Saat ini, sakura bisa tumbuh setelah pada bulan-bulan sebelummya Indonesia diterpa badai Cempaka dan Dahlia. Karena kebetulan ada cuaca cerah selama beberapa minggu, sakura pun bisa mekar.
Tidak ada konsistensi (waktu pertumbuhannya). Kalau di luar negeri jelas ada batas antara musim gugur, dingin, semi, panas. Kalau di sini hanya ada musim hujan dan kemarau. Jadi pertumbuhan sakura masih sangat tergantung pada cuaca. Selain waktu tumbuh yang tidak konsisten, apabila sewaktu-waktu turun hujan dan angin kencang, bisa jadi sakura akan berguguran dan butuh waktu untuk bisa tumbuh lagi. Apabila tidak ada angin atau hujan, sakura bisa bermekaran hingga satu minggu lamanya.
Jadi, tidak perlu lagi ke Jepang untuk dapat melihat dan menikmati kecantikkan bunga-bunga kecil berwarna merah muda yang bermekaran ini.