Seruni.id – Setiap orang yang ingin menikah, pasti mendambakan kebahagiaan yang senantiasa tumbuh bersama pasangan. Mengharapkan sosok suami yang sangat bertanggung jawab, mengayomi keluarga, hingga tak sadar sudah membangun ekspektasi-ekspektasi lainnya yang memaksa kamu memikirkan kesempurnaan dari pasangan. Sebenarnya wajar jika kamu ingin yang terbaik, tapi kamu juga harus tahu jika ada pemikiran yang jika kamu tumbuhkan dalam benak, justru bisa menghancurkan pernikahan kamu dan suami. Seperti 5 di antaranya yang akan Seruni bahas kali ini:
Berharap Pasangan Senantiasa Mengingat Tiap-tiap Momen
Mayoritas wanita memang akan lebih mudah mengingat momen-momen yang terjadi antara kamu dan pasangan. Contoh kecilnya adalah ulang tahun pernikahan. Kadang, karena pikiran yang ruwet dengan pekerjaan, membuat suami menjadi lupa, jika kamu dan dia sudah sampai di tahun yang baru dalam menjalani rumah tangga.
Maka, mengharapkan pasangan untuk selalu ingat, padahal ia tidak sengaja melupakannya, adalah hal yang bisa membuatmu kecewa, kecewa, dan kecewa.
Daripada kekecewaanmu akhirnya mengantarkanmu berpikir untuk menghancurkan pernikahan, lebih baik bicarakan baik-baik, jika kamu dan dia sedang melewati momen yang penting. Dengan begini, suami akan berusaha mengingat di momen selanjutnya.
Memberi Pilihan yang Tak Masuk Akal pada Pasangan
Tidak sedikit juga wanita yang kurang akur dengan mertua, apalagi ibu dari suaminya. Entah sosok menantu yang belum bisa menempatkan diri, atau justru memang mertua yang belum membuka hatinya secara utuh atas kehadiranmu.
Namun, saat kamu menghadapi situasi seperti ini, jangan berikan pilihan tak masuk akal pada suami dengan mengatakan, “Mas pilih aku atau ibu?” Karena jelas, pertanyaanmu ini bisa menjadi latar belakangmu menghancurkan pernikahan.
Bagaimanapun juga, ibunya adalah wanita pertama yang berjuang untuk hidupnya, sampai kapanpun, kamu tidak akan bisa menggantikan itu.
Usaha terbaik yang bisa kamu lakukan adalah terus berlaku tulus untuk meluluhkan hati ibu dari pria yang kamu cintai. Jangan dibuat-buat. Pada akhirnya, sekeras apa pun hatinya, akan luluh dengan ketulusanmu yang tak kenal lelah.
Baca Juga: Kekerasan dalam Rumah Tangga dari Kacamata Hukum Islam
Mengharapkan Pasangan Selalu Menjadi Pendengar yang Baik
Mengharapkan pasangan selalu menjadi pendengar yang baik, tanpa menempatkan dirimu sebagai pendengar yang baik juga merupakan hal yang keliru. Wanita memang terlahir sebagai orang yang gemar bercerita, menumpahkan isi hatinya.
Namun, ada kalanya suami tidak dalam mood yang baik, sehingga ia kurang mendengarkan apa yang kamu katakan. Jika ini terjadi, kamu tidak perlu marah. Karena yang perlu kamu lakukan adalah duduk di sampingnya, tanyakan dengan lembut, apa yang sebenarnya sedang ia pikirkan.
Jika ia mulai bercerita, posisikan dirimu sebagaimana kamu ingin didengar saat menyampaikan cerita. Bantu suami mengurai masalah yang terbelit di kepalanya. Maka, kamu dan dia akan jauh dari hal-hal yang bisa menghancurkan pernikahan.
Menjauhkan Pasangan dari Cita-citanya
Ada juga beberapa istri yang meminta suaminya meninggalkan cita-cita, karena dirasa tidak bisa mencerahkan masa depan. Padahal, bisa saja cita-citanya adalah mimpi sejak muda, yang hampir ia raih. Maka saat kamu memintanya berhenti mewujudkan mimpi, bukan tidak mungkin hal ini akan menghancurkan pernikahan.
Kenapa? Karena ia butuh dukungan, bukan penghalang. Coba bayangkan kemungkinan paling pahit, saat kamu memintanya berhenti, di luar sana ia menemukan sosok yang justru terus mendukungnya hingga mencapai sukses.
Kamu mau kehilangan suami karena keegoisanmu? Kalaupun cita-cita suami memang dirasa kurang baik, kamu bisa membicarakannya secara baik-baik, jangan tiba-tiba memintanya harus meninggalkan mimpi, karena itu pasti bukan hal yang mudah.
Tidak Memberikan Me Time untuk Pasangan
Kadang, ketidakhadiran istri merupakan hal yang perlu dilakukan, lho. Biarkan suamimu menikmati waktunya sendiri, dan sadar jika ia merindukanmu. Sebab, menghabiskan waktu tanpa bersama pasangan, akan membuat hubungan pernikahanmu menguat.
Karena ini akan membuat kamu dan pasangan saling bernapas, dan memberikan ruang untuk tumbuh. Jadi, ketika kalian pulang ke rumah dan bertemu kembali, kalian bisa saling menghabiskan waktu yang lebih menyenangkan dan berkualitas, dengan semangat yang baru. Kamu juga kangen ‘kan jalan dengan sahabat?