Menikah itu Harus Mewah atau Tidak Sih?

Gambar Via: bapermulu.com

Seruni.id – Gengsi, satu hal yang kerap kali terselip dalam benak seseorang yang hendak menggelar resepsi pernikahan. Jika tidak besar-besaran rasanya tidak puas. Ingin mengenakan gaun pengantin rancangan desainer ternama, pesta pernikahan digelar di hotel berbintang atau di lokasi outdoor yang sedang hits di kalangan masyarakat. Tapi sebenarnya kamu pribadi berpikir menikah itu harus mewah atau tidak?

Related image
Gambar Via: riauaktual.com

Tidak sedikit lho orang yang menunda pernikahan hanya karena alasan tabungan belum cukup untuk mencapai dekorasi pesta yang tidak biasa. Mereka ingin spesifik dan tematik, semua dilakukan agar tampak maksimal dan instagram-able saat di foto. Menikah sekali seumur hidup sering dijadikan alasan utamanya. Namun, sayangnya mereka juga melupakan satu hal.

Keinginan menggelar resepsi perikahan yang mewah, sering kali tidak seimbang dengan kemampuan finansial yang memadai. Maka, tidak sedikit pula pasangan yang memaksakan diri dengan meminta bantuan dana dari orangtua, mencicil kepada vendor, bahkan utang ke sana-sini hanya demi memuaskan gengsi. Tentu hal ini menjadi sangat disayangkan.

Karena, saat kamu memaksakan diri untuk menggelar pesta secara besar-besaran, bukan tidak mungkin hal ini menjadi awal untuk kamu dan pasangan memasuki pernikahan yang penuh dengan beban.

Padahal, kalau kalian bisa dan mau menahan diri sedikit saja, kalian tetap bisa memiliki pernikahan yang indah, meski tidak sebesar yang dibayangkan. Tapi ‘kan pada akhirnya kamu dan pasangan bisa mencipta bahagia di sisi lain, seperti honeymoon.

Jangan lupa juga jika yang terpenting dari sebuah pernikahan adalah prosesi akad nikah. Sah atau tidaknya. Maka, seharusnya besar kecilnya resepsi bisa dengan mudah disesuaikan kemampuan masing-masing pengantin. Kalau memang mampu dan punya dana lebih, serta itu menjadi keinginan kalian pribadi (bukan tuntutan keluarga) untuk menggelar resepsi mewah, tidak ada salahnya.

Tapi lagi-lagi sangat penting untuk diingat, kehidupan yang sesungguhnya akan kalian mulai tepat setelah keriuhan pesta pernikahan selesai. Ketika mengarungi bahtera rumah tangga, maka kamu akan berhadapan dengan tagihan yang tak mengenal kata habis. Jadi, kamu juga harus sigap menyisihkan budget untuk:

  • Persalinan anak,
  • Biaya popok dan susu,
  • Dana pendidikan dan kesehatan,
  • Biaya renovasi rumah,
  • Kendaraan, dan
  • Kebutuhan dasar lainnya,
  • Jangan lupa juga untuk sedekah, karena di dalam rezeki kita akan selalu terselip rezeki orang lain.

Jadi, tidaklah bijak secara finansial jika kamu menghabiskan dana ratusan juta hingga miliaran, hanya demi mendapatkan pengakuan sosial di hari pernikahan.

Baca Juga: Mahar Pernikahan Bukanlah Segalanya

Kalau sebenarnya kamu dan pasangan ingin berhemat, tidak ada salahnya lho hanya menggelar prosesi akad nikah saja. Tapi kamu bisa memaksimalkannya dengan gaun, dekorasi, katering, hingga jumlah tamu undangan.

Intinya, hindari memberatkan pihak laki-laki hingga membuatnya sampai mencicil mahar. Dan untuk resepsi, jangan juga berlebihan apalagi foya-foya di awal, lalu pusing di kemudian hari. Nikah itu yang mahal hanya gengsinya, jadi kalau kamu bisa mematahkan gengsimu, pernikahan tidak akan se-menghabiskan uang yang kamu bayangkan kok.

Kamu sendiri, ingin pernikahan yang seperti apa? Mewah, atau sederhana pun cukup?