Seruni.id – Tiap yang bernyawa akan menghadapi kematian. Tak ada seorangpun dari kita yang mengetahui kapan waktunya, semua menjadi rahasia Allah Subhanahu wa ta’ala. Tidaklah kita menyaksikan, bahwa maut datang tanpa melihat orang yang dijemput; masih muda atau sudah tua, anak kecil atau orang dewasa, orang yang sakit atau yang sehat.
Apakah termasuk hal yang mustahil jika ternyata besok, luasa, pekan, depan, bulan depan, bahkan detik ini juga maut datang menjemput? Namun sayangnya, tak sedikit dari kita yang lalai memanfaatkan waktu di sunia, sehingga ketika meninggal dunia, ia tidak membawa amalan yang cukup untuk menghadap Allah.
Alangkah meruginya kita, selama ini mengahabiskan waktu di dunia dengan hal yang sia-sia. Maka dari itu, sebelum ajal menjeput, setidaknya ada beberapa hal yang kita perlu persiapkan untuk mengahadapi kematian. Apa saja?
1. Senantiasa Bertaubat
Berapapun besar dosa yang kita lakukan, Allah akan tetap membukakkan pintu taubat selama nyawa masih di kandung badan dan matahari belum terbiat dari barat. Allah berfirman,
قُلْ يَاعِبَادِي الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنفُسِهِمْ لاَتَقْنَطُوا مِن رَّحْمَةِ اللهِ إِنَّ اللهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
Katakanlah, “Wahai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Az Zumar: 53)
2. Tingkatkan Keimanan
Kita mesti meyakini, bahwa keberadaan Allah SWT adalah keyakinan yang harus ditanamkan di setiap jiwa manusia. Dengannya, kunci keselamatan dunia dan akhirat akan terjamin. Orang yang benar-benar beriman, mereka memiliki tiga syarat. Yakni, menanamkan keyakinan di dalam hati, membuktikan secara lisan, dan membuktikannya melalui perbuatan.
Sejatinya keimanan tak perlu dipertontonkan kepada khalayak ramai, cukup dibuktikan melalui tindakan. Allah berfirman dalam Alquran Surah an-Nur (24): 51,
“Hanya ucapan orang-orang Mukmin, yang apabila mereka diajak kepada Allah dan Rasul-Nya agar Rasul memutuskan (perkara) di antara mereka, mereka berkata, “Kami mendengar, dan kami taat.” Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.”
Allah telah menjelaskan bahwa orang yang benar-benar beriman, ketika ada seruan tentang keagamaan dan perbuatan kebajikan, maka mereka akan segera melaksanakan.
3. Menjaga Shalat Lima Waktu
Jagalah shalat yang lima waktu dan kerjakanlah dengan berjamaah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
صَلَاةُ أَحَدِكُمْ فِي جَمَاعَةٍ تَزِيدُ عَلَى صَلَاتِهِ فِي سُوقِهِ وَبَيْتِهِ بِضْعًا وَعِشْرِينَ دَرَجَةً وَذَلِكَ بِأَنَّهُ إِذَا تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ الْوُضُوءَ ثُمَّ أَتَى الْمَسْجِدَ لَا يُرِيدُ إِلَّا الصَّلَاةَ لَا يَنْهَزُهُ إِلَّا الصَّلَاةُ لَمْ يَخْطُ خَطْوَةً إِلَّا رُفِعَ بِهَا دَرَجَةً أَوْ حُطَّتْ عَنْهُ بِهَا خَطِيئَةٌ…
“Shalat salah seorang di antara kamu dengan berjamaah melebihi shalat (sendiri) di pasar maupun di rumahnya dengan 20 derajat lebih (yakni 27 derajat). Hal itu karena apabila di antara kamu berwudhu, lalu memperbagus wudhunya, kemudian mendatangi masjid untuk shalat, hanya untuk shalat saja ia datang, tidaklah ia melangkah satu langkah kecuali akan ditinggikan satu derajat atau digugurkan satu dosa…dst.” (HR. Bukhari)
4. Tanamkan Ilmu
Segala hal, jika sudah mengusai ilmunya, insyaAllah akan lancet. Dalam sebuah kisah yang diriwayatkan oleh Imam At-Turmudzi, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Adapun orang yang berhasil, yang selalu mengintropeksi diri, dan mempersiapkan bekal sebelum datangnya ajal.”
Bahkan, Rasulullah Shalallahu’alaihi wa sallam mengingatkan, ada enam hal yang perlu dijaga oeh seorang Muslim, di antaranya sebagai berikut:
- Jangan meremehkan shalat lima waktu, karena itu menjadi sebuah kewajiban yang harus dilakukan oleh seluruh umat Muslim.
- Perbanyak membaca Al-Qur’an. Sebab, kelak akan diberikannya syafaat bagi mereka yang rajin membacanya.
- Selain berpuasa di bulan Ramadhan, perbanyaklah puasa sunah karena dapat mencegah diri dari perbuatan mungkar.
- Jangan pernah melewatkan sedejah jariyah. Bukan hanya dilakukan ketika sedang lapang saja, namun saat sedang sempit sekalipun. Karena meskipun kita telah tiada, akan tetapi pahala akan terus mengalir yang disebabkan oleh amal jariyah tersebut.
- Selalu jaga silaturahmi, karena Allah sangat mencintai hamba-Nya yang tidak memutus tali silaturahmi.
- Dan yang keenam, perbanyak membaca sholawat kepada Nabi Muhammad, agar mendapatkan syafaatnya kelak di hari kiamat.
5. Tetap Istiqamah
Sebagai seorang Muslimin, kita diharapkan tetap istiqamah. Namun, istiqamah bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Sebab, banyak sekali godaan yang hadir di saat manusia hendak teguh pada pendiriannya. Allah berfirman dalam Alquran surat Fushshilat (41): 30-32 yang artinya:
30. Sesungguhnya orang-orang yang berkata, “Tuhan kami adalah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat-malaikat akan turun kepada mereka (dengan berkata), “Janganlah kamu merasa takit dan janganglah kamu bersedih hati; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan kepadamu.
31. Kami-lah Pelindung-pelindung-Mu dalam kehidupan dunia dan akhirat; di dalamnya (surga) kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh apa yang kamu minta.
32. Sebagai penghormatan (bagimu) dari (Allah) Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang.
Baca Juga: Mahasiswa UIN Yogya Meninggal Dunia Saat Jadi Imam Shalat
Lima kunci persiapan sebelum menghadapi kematian ini bisa diterapkan oleh seluruh manusia. Semua pasti ingin kembali kepada Allah dalam keadaan sebaik-baiknya. Semoga Allah selalu meneguhkan hati manusia agar berada di jalan yang lurus.