Seruni.id – Virus cacar monyet kembali muncul setelah beberapa puluh tahun dinyatakan hilang. Kemunculannya cukup mengebohkan dunia, setelah lebih dari 770 kasus dilaporkan di beberapa negara, seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Afrika.
Cacar monyet adalah sebuah penyakit langka yang disebabkan oleh virus monkeypox, di mana penularannya berlangsung melalui droplet atau kontak langsung dengan permukaan yang terkontaminasi.
Walaupun Kementerian Kesehatan belum mengonfirmasi adanya temuan kasus ini di Indonesia, tapi penting sekali bagi kita untuk tetap waspada, apalagi hingga kini belum ditemukan obat khusus unutk perawatan pasien cacar monyet. Untuk dapat melindungi diri, berikut Seruni akan mengurai beberapa gejala cacar monyet:
1. Demam
Mengalami cacar, merupakan pertanda bahwa ada virus yang masuk ke dalam tubuh dan menyerang kerja organ dalam hingga ke bagian kulit. Masuknya virus tersebut, memicu aktifnya sistem perlawanan dengan memproduksi banyak zat sitokin, sehingga tubuh mengalami demam sebagai tanda awal dari adanya virus pada tubuh.
2. Sakit Kepala Hingga Nyeri Otot
Biasanya, peningkatan suhu tubuh akan dibarengi dengan banyaknya kadar air yang hilang, akibatnya sakit kepala mudah menyerang yang menjadi pertanda gejala berlanjut pada penderita cacar monyet. Bahkan tak jarang, sakit yang semula hanya di kepala bisa menjelar menjadi nyeri pada tubuh secara keseluruhan akibat cepatnya penyebaran virus dalam tubuh.
3. Kelelahan
Gejala yang berikutnya yaitu kelelahan, bagi mereka yang mengalami cacar monyet, mereka akan merasa lelah yang berkepanjangan, sekalipun tidak melakukan aktivitas apapun. Perpaduan dari suhu tubuh yang tidak terkenadli disertai oleh nyeri berlebihan akan menyebabkan tubuh kehilangan banyak energi sehingga penderitanya akan merasa sangat lelah.
4. Munculnya Ruam
Ruam merah akan muncul pada kulit pada hari pertama sampai kelima setelah gejala sebelumnya. Biasanya kemunculan dimulai dari wajah, tangan, kemudian menjalar ke bagian tubuh lain dan pada kondisi terparah, bisa muncul di alat kelamin penderitanya. Bedanya, benjolan-benjolan merah pada cacar monyet lambat laun akan melepuh dan membentuk luka yang mengering seperti koreng pada kulit.
5. Pembengkakakn pada Kelenjar
Berbeda dengan penyakit cacar biasanya, gejala cacar monyet akan terus berlanjut bahkan bisa menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening. Limfadenopati atau pembengkakan kelenjar getah bening terjadi sebagai respon tubuh akan masuknya virus, di mana sel darah dan cairan akan berkumpul sehingga menyebabkan pembengkakan khususnya di sekitar bagian tubuh yang terserang infeksi.
Baca Juga: Cara Menghilangkan Bekas Cacar Air dengan Cepat
