Pernah makan durian yang warnanya bukan kuning atau putih? Bagaimana kalau durian yang Anda makan warnanya merah? Nah, ternyata ada lho, durian yang warnanya merah, yang berasal dari daerah Banyuwangi.
Durian merah Banyuwangi ini semakin populer, bahkah juga popularitasnya sudah sampai mendunia. Ini dibuktikan dengan tertariknya para peneliti dari beberapa negara untuk mempelajari budidaya durian merah asal Banyuwangi ini. Tidak terkecuali untuk penggemar durian, nama durian merah tentu mengundang rasa penasaran untuk menikmatinya.
Durian Abang alias Dubang, begitu lidah lokal menyebutkan durian merah ini, makin banyak penggemarnya. Banyak alasan untuk memburunya. Selain karena jumlah yang dapat dihasilkan dari pohonnya masih sangat terbatas, durian merah mempunyai warna eksotis serta rasa yang lezat, termasuk juga khasiatnya.
Durian merah sebagai ikon durian di Indonesia ternyata mempunyai sejarah panjang dari jaman kerajaan di negeri ini. Dulunya durian merah hanya tumbuh di hutan wilayah Kalimantan. Kemudian, buah itu pernah hampir punah saat Banyuwangi di duduki oleh Inggris.
Perjalanan itu diawali saat jaman kerajaan Blambangan yang ada di kawasan timur Pulau Jawa yang merupakan salah satu kaki tangan kerajaan Majapahit. Kerajaan yang berdiri sekitar abad XIII sampai abad XVIII itu gemar melakukan penjelajahan ke pulau-pulau luar Jawa, salah satunya adalah Kalimantan.
Konon, raja Majapahit sering diberi oleh-oleh durian hutan yang saat itu dipercaya sebagai obat. Ketika itu durian hutan atau durian merah memang menjadi obat mujarab untuk kalangan kerajaan.
Rasanya pahit seperti oli, tak berbau, serta dagingnya tipis. Tetapi kaya akan zat-zat sebagai obat yang bermanfaat.
Kerajaan Blambangan juga ikut menanam durian tersebut di kebun kerajaannya. Secara alamiah durian hutan itu kawin dengan durian Banyuwangi yang lezat. Perkawinan itu membuahkan durian dengan guratan merah serta mempunyai rasa yang lezat seperti durian Banyuwangi.
Saat jaman VOC, durian itu pernah nyaris punah. Ketika itu, VOC menjual Banyuwangi ke pemerintah Inggris untuk dijadikan perkebunan. Keseluruhan 24 kebun besar serta 11 kebun kecil juga ditanami kopi serta tebu.
Untuk operasional kereta lori di kebun itu, pemerintahan Inggris memakai kayu durian merah sebagai bahan bakar terbaik saat itu. Perlahan-lahan pohon durian merah habis ditebang untuk diambil kayunya.
Untuk Anda penggemar buah durian,bila belum datang ke Banyuwangi serta menikmati kelezatan durian merahnya. Berikut sebagian fakta mengenai durian merah Banyuwangi yang mungkin Anda belum ketahui:
1. Keistimewaan Durian Merah Banyuwangi
Di Indonesia, durian merah dapat juga ditemukan di beberapa daerah. Lalu apa bedanya dengan durian merah Banyuwangi? Faktor apa yang membuat durian merah Banyuwangi menjadi demikian istimewa? Ini rahasianya.
Pertama, dari sisi rasa, durian merah Banyuwangi mempunyai aroma yang harum serta rasa yang enak. Memang ukuran durian merah Banyuwangi relatif kecil dibanding durian umumnya, yaitu berat maksimalnya hanya 2 kg. Namun walau kecil, daging durian merah lebih tebal serta lembut karena bijinya juga lebih kecil dari durian umumnya.
Kedua, kelezatan durian merah ternyata terkait dengan keadaan geografis Banyuwangi yang sangat ideal untuk perkembangan buah durian. Durian merah Banyuwangi tumbuh maksimal karena memperoleh cahaya matahari yang penuh, nutrisi garam dari air laut yang dihembuskan angin, dan kandungan sulfur yang melimpah dari Gunung Ijen serta Gunung Raung yang terlarut di aliran sungai serta tanah. Keadaan seperti ini menghasilkan rasa khas pada durian merah yang ada di Banyuwangi.
Di Banyuwangi sendiri durian merah tak terdapat di seluruh wilayah, tetapi hanya tumbuh di beberapa tempat yang lahannya memenuhi unsur seperti yang disebutkan. Yakni di daerah Songgon, Glagah, Kalipuro, Licin serta Giri.
Ketiga, kandungan vitamin durian merah Banyuwangi lebih lengkap dibanding durian putih atau kuning yang hanya memiliki kandungan karbohidrat serta glukosa. Vitamin pada durian merah terdiri dari fitosterol yang mendorong relaksasi, fitohormon yang dapat mencegah penuan dini, dan afrodisiak yang dapat mendongkrak vitalitas lelaki.
Selain itu, serat dalam durian merah bisa mengatasi sembelit, kandungan potasium serta kalsium berguna untuk kesehatan persendian serta tulang, vitamin C di dalamnya berperan sebagai anti-oksidan serta anti penuaan dini dan meremajakan kulit. Apalagi kandungan alkohol durian merah juga lebih rendah.
2. Variestas Durian Merah Banyuwangi
Di Banyuwangi ada beragam varian durian merah. Dari hasil inventarisasi oleh Pusat Penelitian serta Pengembangan Durian Merah, ditemukan setidaknya 62 varian, tetapi yang telah dipublikasikan baru 32 varian. Dari 32 varian itu yang dapat dikonsumsi buahnya hanya 25 jenis. Sisanya berasa sedikit pahit serta dagingnya sangat tipis.
Dari 25 varian itu dibagi menjadi tiga kelompok berdasar pada daging buahnya. Pertama, durian merah blocking yang semua dagingnya berwarna merah. Kedua, durian merah pelangi yang dagingnya berwarna kuning kombinasi kemerahan serta kecoklatan. Serta ketiga, durian merah grafika yang dagingnya mempunyai warna kuning, putih serta merah yang membentuk motif.
Ketiganya dapat dibedakan dari pohonnya dimana daunnya mempunyai kekhasan masing-masing. Corak warna merah serta motif ini diduga silangan Durio zibethinus putih dan Durio graveolen. Sedangkan corak pelangi diduga silangan Durio zibethinus kuning serta Durio graveolens.
Dari sekian banyak varian durian merah Banyuwangi, ada dua yang termasuk istimewa, yakni durian merah Balqis serta SOJ (Sunrise of Java). Ini tidak lain karena dua varian durian merah ini sudah ditetapkan secara resmi sebagai milik serta menjadi ciri khas Banyuwangi oleh Kementerian Pertanian. Dua varietas durian merah itu sudah diberi tanda daftar milik Banyuwangi lewat SK Menteri Pertanian Nomor 143/Kpts/SR. 120/D. 2. 7/9/2015 untuk jenis durian SOJ serta SK Menteri Pertanian Nomor 142/Kpts/SR. 120/D. 2. 7/9/2015 untuk varian balqis.
Durian Merah Balqis memiliki warna daging merah darah, rasanya legit serta gurih. Durian Balqis dihasilkan dari pohon durian milik Sahroni di Desa Kampung Anyar, Kecamatan Glagah. Durian Balqis tumbuh dari pohon berumur 20 tahun setinggi 15 meter di pekarangan belakang tempat tinggalnya.
Dalam kontes durian di Banyuwangi tahun 2014, durian Balqis pernah jadi juara 3. Kekurangannya karena dagingnya agak tipis. Hal semacam ini karena pemiliknya tak memahami langkah perawatan pohon durian, sehingga dibiarkan tumbuh begitu saja.
Tetapi dengan keistimewaannya, durian Balqis memperoleh perhatian Pemkab Banyuwangi serta didaftarkan dan memperoleh sertifikat dari Kementerian Pertanian. Selain itu Pemkab Banyuwangi sudah menduplikasi pohon induk durian Balqis untuk pengamanan plasma nutfah durian itu serta memperbanyak bibit durian merah Balqis sebanyak 5 ribu benih untuk meningkatkan produksi durian merah beberapa tahun yang akan datang.
Durian Merah SOJ mempunyai warna oranye terang dengan ketebalan dagingnya mencapai 16,5 milimeter dan mempunyai rasa yang merupakan kombinasi manis serta pahit yang cocok di lidah. Durian SOJ tak mempunyai aroma yang tajam, tetapi durian ini jadi pujaan karena warna dagingnya yang sangat terang serta mencolok. Nama SOJ adalah akronim Sunrise of Java, yakni julukan Kabupaten Banyuwangi, sehingga penamaan durian merah SOJ dengan sendirinya turut mengangkat nama Banyuwangi.
3. Masa Panen Durian Merah
Panen durian merah Banyuwangi biasanya berlangsung pada bulan Maret, April serta Mei, dan puncaknya berlangsung pada April. Selain itu pencinta durian merah harus bersabar menanti periode panen selanjutnya.
Bersamaan dengan panen raya buah durian merah pada sekitaran bulan April, Pemkab Banyuwangi akan mempromosikan secara besar-besaran dalam rangkaian acara agro expo pada Festival Buah Lokal. Di acara tahunan ini, pengunjung diijinkan makan sepuasnya durian merah. Selain itu durian merah akan dijual serta dipamerkan secara masal dalam jumlah besar.
4. Jumlahnya Terbatas
Buah durian merah Banyuwangi memang terbatas jumlahnya. Maklum, sekarang ini baru ada 200 pohon durian yang siap berproduksi yang menghasilkan 20 ribu buah durian saja. Atau rata-rata setiap pohon durian membuahkan 100 buah durian merah tiap saat panen.
Sekarang ini pencinta durian merah harus bersabar beberapa tahun lagi, menanti saat 15 ribu bibit durian merah yang ditanam Pemkab Banyuwangi mulai dapat dipanen. Ketika itu setidaknya akan dihasilkan sekitaran 1,5 juta durian merah Banyuwangi setiap panen, siap memanjakan lidah penggemar durian merah.
5. Harganya Seistimewa Rasanya
Harga durian merah Banyuwangi memanglah istimewa, termasuk mahal untuk ukuran durian di Indonesia umumnya. Tetapi harga yang istimewa ini memanglah sesuai dengan rasanya yang istimewa. Anda tidak akan percaya tanpa mencoba sendiri. Untuk menikmati kelezatan durian merah Banyuwangi, Anda harus rela merogoh kocek Rp 150-250 ribu/buah, tergantung beratnya.
Mahalnya harga ini dapat dikarenakan terbatasnya jumlah populasi durian merah di Banyuwangi, sementara penggemarnya makin lama makin banyak. Mungkin saja saat nanti produksi durian merah Banyuwangi telah makin banyak serta dapat memenuhi keinginan para penikmatnya, harga nya dapat lebih terkoreksi.
Walau sebenarnya sebelum booming seperti sekarang ini, harga durian merah Banyuwangi tidak beda jauh dengan durian putih atau kuning, yakni seharga Rp 15 ribu- Rp 20 ribu. Bahkan juga awalnya kebanyakan durian merah hanya dikonsumsi sendiri oleh pemilik pohonnya. Pamor durian merah melonjak sesudah berlangsungnya kontes durian pada tahun 2010 serta publikasi durian merah Banyuwangi ramai di dunia maya. Harga durian merah jadi ikut melejit.
Dari tiga varian durian merah Banyuwangi, harga durian Pelangi paling mahal. Yang kecil ukuran ½ kg saja mencapai Rp 150 ribu, sampai-sampai yang memiliki ukuran 2 kg pernah mencapai Rp 1,5 juta!. Sedangkan untuk durian merah Blocking serta Grafika, harganya sama, yakni pada Rp 50 ribu – Rp 150 ribu per biji. Uniknya, dalam satu pohon durian, dapat dihasilkan beragam varian durian merah dari tiga kelompok warna.
6. Tips Memilih Durian Merah
Dibalik kelebihan durian merah khas Banyuwangi, jangan sampai salah dalam memilihnya. Karena sepintas tak ada perbedaan pada durian umum serta durian merah bila tak dibuka kulitnya. Juga jangan terkecoh dengan ukuran, karena durian merah tak sebesar durian Monthong, diameternya hanya sekitaran 10 hingga 20 cm saja.
Berikut tips dari ahli durian merah, bagaimana langkah untuk memilih durian merah yang bagus:
- Pertama, pilih durian merah yang tidak berbau. Berbeda dengan memilih durian biasa yang dicium dari kuatnya aroma dari kulit duriannya, durian merah tak mengeluarkan bau durian. Hal semacam ini dikarenakan kandungan zat antosianin yang tinggi pada durian merah, yang salah satu manfaatnya adalah melindungi sel tubuh menjadi awet muda.
- Kedua, pastikan durian merah yang memiliki bentuk hampir seperti belah ketupat, karena itulah durian merah yang rasanya manis. Bila memiliki bentuk bulat seperti apel, kandungan pati atau tepungnya tinggi.
- Ketiga, perhatikan tekstur durinya, bila duri durian merah itu lunak maka tekstur dagingnya akan lengas atau berair. Demikian sebaliknya bila duri itu keras, maka daging durian merah terasa kering.
- Keempat, pencinta durian merah yang berpengalaman akan melihat tangkai yang melekat di buah durian. Durian merah yang masih segar akan mengeluarkan bau yang tidak sama dengan durian lain saat tangkai itu dikelupas.
7. Tempat Untuk Mendapatkan Durian Merah
Tak mudah memperoleh durian merah Banyuwangi, meskipun di daerah asalnya. Hal semacam ini karena wilayah yang menghasilkan durian merah di Banyuwangi hanya ada di daerah tertentu serta jumlah pohon yang siap berproduksi juga terbatas.
Penggemar durian merah dapat mendatangi sentra pengembangan pohon durian merah di Kecamatan Songgon, Glagah, Kalipuro, Licin serta Giri agar bisa menikmati durian merah Banyuwangi langsung dari pohonnya.
Baca juga: 28 Cara Yang Akan Membantu Ibu Untuk Menyapih Anak