Seruni.id – Keajaiban dari Allah memang datang secara tiba-tiba dan tentunya akan mengubah arah hidup kita. Dan inilah yang terjadi pada seorang wanita mualaf bernama Giselle. Perjalanannya dimulai dari teman dunia maya. Ketika itu teman dunia mayanya menyarankan Giselle untuk membaca Alquran.
[read more]
Anehnya, ia langsung mengiyakannya. Ketika dia mulai mempelajari Alquran lebih dalam, saat itu seluruh kehidupannya berubah. Presepsinya tentang Islam juga berubah. Sulit ia percaya bahwa memahami Alquran dan Islam sangat sederhana dan begitu indah.
Dia tersadar bahwa di dalam Alquran, Yesus atau yang biasa disebut Nabi Isa ternyata sangat dihormati dan dicintai. Begitu pula dengan perawan Maria dan Mariam sebagai Ibundanya.
Saat itu, anak-anaknya belum mengetahui bahwa sang Ibunda telah membaca Alquran. Mereka hanya mengethui Ibunya itu mempunyai teman online dari India dan sering berkomunikasi dengannya. Selebihnya, mereka tidak tahu apa-apa tentang Ibunya.
Pada tahun 2014, sehari menjelang Ramadhan, Giselle sempat berkomunikasi dengan teman dunia mayanya. Mereka membicarakan tentang Ramadhan dan temannya itu menceritakan betapa menakjubkannya negara tempat temannya tinggal.
[su_box title=”Baca Juga” style=”glass”]
Berkat Keramahan Muslim di Indonesia, Yusuf Burke Menjadi Mualaf
[/su_box]
Dan temannya menyarankan untuk Giselle berpuasa. Dia tak hanya menyuruh saja, tapi juga menjelaskan berbagai keuntungan yang akan didapat saat melaksanakan puasa. Namun, masih ada keraguan dalam diri Giselle, ia mengira ketika melakukan puasa akan menjadikannya seorang Muslim.
“Apakah jika aku berpuasa, itu akan menjadikan aku seorang muslim?” tanya Giselle.
“Tidak, kecuali kamu menerima bahwa tiada Tuhan selain Allah,” jawab teman dunia maya.
“Oh, aku pun mengakui bahwa Tuhan itu satu.”
“Tidak itu saja. Kamu pun harus mengakui bahwa Muhammad adalah Nabi dan Rasul Allah yang terakhir.”
“Aku pun mengakui hal tersebut.”
“Sepertinya kamu sudah menjadi seorang Muslim,” pungkasnya.
Kalimatnya yang terakhir itu membuat Giselle terpana. Setelah ia menyadari bahwa kata-kata temannya itu benar adanya.
Ketika memasuki hari pertama Ramadhan, Giselle dijemput oleh anak perempuannya. Kebetulan anaknya adalah seorang Muslim, dan dia mengajak sang Ibu untuk mendengarkan ceramah di masjid. Di dalam mobil, Giselle mulai menceritakan kondisinya.
“Nak, sepertinya aku telah masuk Islam.”
Dengan reflek, sang anak langsung memberhentikan laju mobilnya, dan menoleh ke belakang. Ia merasa tak menyangka.
“Tunggu, tunggu. Ibu mengatakan apa? Apa yang telah terjadi?”
Giselle pun mengatakan pada anaknya bahwa ia telah mengucapkan dua kalimat syahadat. Ia menceritakan semuanya dari awal hingga akhir prosesnya mendapat hidayah. Tangis haru diantara mereka pun pecah ketika mendengar cerita sang Ibu.
[su_box title=”Baca Juga” style=”glass”]
Gara-gara Si Mbok, Sang Majikan Menjadi Mualaf
[/su_box]
Putrinya menceritakan bahwa selama kurang lebih dua tahun ia tak pernah henti mendoakan Ibunya. Dia meminta Allah untuk mengangkat tabir dari hati Ibunya agar mudah menerima kebenaran Islam. Ia tak menyangka bahwa putrinya begitu perhatian dan sayang kepadanya.
Ramadhan pertama yang dilalui di tahun itu terasa begitu indah dan menakjubkan bagi Giselle. Kini Giselle mulai mempelajari banyak hal tentang Islam. Dan dia sangat bersyukur karena ia bisa menikmati hidayah iman dan Islam yang telah diberikan Allah SWT.
[/read]