Berawal Karena Ikut Puasa Ramadan, Ayesha Siddiqa Putuskan Menjadi Mualaf

parhlo.com

Seruni.id – Bulan Ramadan adalah bulan yang penuh rahmat. Berbagai nikmat akan dirasakan orang yang menunaikan ibadah puasa pada bulan tersebut. Meski harus menahan lapar dan haus seharian penuh, namun setelah itu pasti ada nikmat yang dirasakan. Belum lagi, pada bulan Ramadan segala pahala akan dilipatgandakan. Hal itulah yang dirasakan oleh Ayesha Siddiqa, wanita 29 tahun ini memutusan menjadi mualaf setelah iseng-iseng ikut puasa Ramadan bersama teman-temannya.

instagram.com

Kisahnya berawal ketika Ramadan 2013 lalu, Ayesha yang terlahir sebagai seorang non-Muslim, melihat teman-teman Muslimnya melaksanakan sahur, berpuasa seharian penuh, salat, dan ditutup dengan berbuka puasa bersama. Dari situlah muncul rasa ingin tahu dan ketertarikan di dalam diri Ayesha. “Saya orang yang senang mencoba sehingga saya memutuskan untuk ikut berpuasa bersama mereka,” ucap Ayesha Siddiqa, dikutip dari khaleejtimes.com.

Meskipun, saat berpuasa dia belum memeluk Islam, tetapi ada perubahan yang terjadi di dalam dirinya, yaitu perubahan dalam selera berpakaian. Dia mulai berpakaian dengan sopan dan mengenakan busana yang lebih tertutup. “Saya mulai berpakaian sopan dan mengenakan baju yang lebih tertutup untuk menghormati puasa tersebut,” tambah Ayesha Siddiqa.

Tak hanya itu, perempuan asal India itu juga mulai belajar bagaimana berbagai kepada sesama hingga belajar mengatur waktu agar lebih disiplin. Ketika bulan Ramadan terakhir, Ayesha ternyata juga ikut menunaikan salat idulfitri bersama teman-temannya. Berhubung ia belum mengerti tentang bacaan salat, jadi saat melakukan salat, ia hanya mengikuti gerakannya saja.

Usai merasakan berpuasa di bualan Ramadan, Ayesha kemudian belajar lebih dalam tentang agama Islam. Selang dua bulan, akhirnya Ayesha Siddiqa memutuskan memeluk Islam. Baginya, Ramadan merupakan bulan yang sangat spesial untuknya. Sebab, berkat bulan Ramadan, Ayesha menjadi tertarik akan Islam. “Ramadan merupakan bulan yang sangat spesial bagi saya, berkat bulan suci itu saya menjadi tertarik ke Islam,” tutur Ayesha Shiddiqa.

Ayesha juga menjalani puasa pada tahun-tahun berikutnya, ia memfokuskan diri untuk tetap terhubung dengan Allah SWT dan juga Alquran. “Selama bulan suci Allah lebih bermurah hati, maka dari itu saya berusaha memanfaatkan Ramadan sebaik-baiknya,” pungkas Ayesha.

Ayesha kerap melayangkan doa-doa, dan doa yang ia panjatkan satu persatu mulai terkabul. Ia juga pernah berdoa agar keluarganya bisa menerima keputusannya untuk memeluk Islam. Dan benar saja, doa yang dipanjatkan kemudian terkabul. Sampai Ayesha memohon agar diberikan sosok suami Muslim yang taat dan dia juga mendapatkannya.

Pria tersebut adalah Muhammed Umer, seorang pria Muslim asal pakistan yang kini menjadi suaminya. Meski mereka bedua berbeda suku dan bangsa, namun mereka merasa tidak ada masalah, karena sebenarnya perbedaanlah yang menyatukan mereka. “Kewarganegaraan bukanlah penghalang dalam Islam, muslim adalah muslim, di mana pun di seluruh dunia,” ungkap Ayesha Shiddiqa.

[su_box title=”Baca Juga” style=”glass”]
Sebuah Tayangan Tentang Hari Kiamat Membuka Pikiran Amalia untuk Menjadi Muslim
[/su_box]

Ramadan 2017 lalu, Ayesha melakukan serangkaian ibadah bersama, termasuk tarawih. Ia meyakini, bahwa menunaikan ibadah tarawih akan menghapuskan dosa seorang manusia di waktu lampau. “Saya merasa sangat ringan setelah salat, seolah-olah segala dosa diambil dari pundak saya,” ujar Ayesha Shiddiqa.