Seruni.id – Bukit Tangkiling terletak tidak jauh dari jalan raya yang menghubungkan Kota Palangka Raya dengan Kasongan (ibukota Kabupaten Katingan), Kalimantan Tengah. Jarak dari pusat Kota Palangka Raya kurang lebih 34 Km, atau dapat ditempuh kurang dari 30 menit.
Bukit Tangkiling memiliki ketinggian kurang lebih 500 m. Bukit Tangkiling dipercaya menyimpan berjuta legenda dan kekuatan magis, berdiri kokoh, menjulang langit di perbatasan Kelurahan Banturung-Tangkiling Kecamatan Bukit Batu, Palangkaraya.
Bukit Tangkiling merupakan bukit batu. Banyak batu berukuran besar (boulder) yang terdapat di bukit ini. Salah satunya adalah Batu Banama yang berbentuk seperti perahu besar. Ada legenda yang dikaitkan dengan Batu Banama ini. Dalam kisah legenda tersebut, dahulu batu itu memang merupakan sebuah perahu, yang karena melakukan pelanggaran maka dikutuk menjadi batu.
Adapun lokasi Bukit Tangkiling berada di Jl. Tjilik Riwut Km 32 arah luar kota, Palangka Raya. Bukit Tangkiling terletak tidak jauh dari jalan raya yang menghubungkan Kota Palangka Raya dengan Kasongan (ibukota Kabupaten Katingan), Kalimantan Tengah.
Sedangkan jarak dari pusat Kota Palangka Raya kurang lebih 34 Km, atau dapat ditempuh kurang dari 30 menit. Untuk memasuki areal kaki Bukit Tangkiling, dari Kelurahan Banturung harus menempuh jarak 1600 m lagi.
Bisa dikatakan untu menuju ke sana, tidak lagi menemui kesulitan medan yang harus dilintasi menuju kaki bukit. Hal tersebut karena medan menuju ke kaki bukit, bukan lagi jalan setapak, tapi jalan beraspal yang sesekali tergenang air bila hujan turun lebat.
Kesulitan akan baru terasa setelah berada di punggung bukit, jalan menanjak dan terjal terhampar di depan mata. Perlu waktu kurang lebih 40 menit untuk mencapai puncaknya.
Bukit Tangkiling sangat dikenal dengan cerita yang melegenda yang mengandung unsur magis. Disini terdapat Biara pertapaan Karmel dan Pura Hindu Kaharingan.
Di Bukit Tangkiling terdapat banyak tempat bagi masyarakat untuk memberikan sesajian, berbentuk miniatur rumah, dan disebut oleh masyarakat lokal sebagai keramat.
Selain itu, di punggung bukit ini juga telah dibangun sebuah pura yang dinamakan Pura Sali Paseban, dibangun pada tahun 2007 lalu.
Di area bukit tangkiling juga terdapat sebuah kebun binatang mini. Berbagai satwa bisa dilihat di sini, di antaranya adalah binturung, landak, dan kera.
Di puncak bukit juga terdapat beberapa pedagang yang menjajakan makanan dan minuman ringan. Tidak jauh dari bukit tangkiling, ada sebuah hotel Rungan Sari yang berkelas. Banyak tulis asing menginap di hotel itu.
Untuk menikmati taman wisata alam magis Bukit Tangkiling, biasanya pengunjung dikenakan biaya parkir sebesar Rp. 2.000,- untuk kendaraan roda dua, dan Rp. 5.000,- untuk kendaraan roda empat.
Walaupun bukit ini tidak terlalu tinggi letaknya, namun lumayan terjal untuk didaki. Oleh karena itu, pendakian sebaiknya dilakukan pada pagi hari antara pukul 07.00 – 08.00 karena udara masih sangat segar. Selain itu ada baiknya, sebelum suasana menjadi gelap sebaiknya sudah harus turun dari Bukit Tangkiling ini.