ANGGAPAN bahwa jatuh cinta selalu bisa memberikan dampak positif bagi kesehatan tubuh, tampaknya belum tentu benar. Dalam beberapa kasus, jatuh cinta justru bisa berbahaya.
Dampak buruk dari jatuh cinta dirasakan oleh Rae Padilla Francoeur, seorang penulis ‘Free Fall: A Late-in-Life Love Affair’. Ia mengatakan, saat sedang jatuh cinta ia menjadi sering pusing, berat badan menurun drastis, tidak bisa tidur selama berhari-hari dan merasakan denyut jantung berdetak lebih cepat dari biasanya.
Para ilmuwan telah mempelajari bahwa ada beberapa hormon seperti, phenethylamine, dopamin, norepinefrin dan oksitosin yang bekerja ketika seseorang jatuh cinta. Hormon-hormon itu disebut ‘ramuan cinta’ yang berfungsi menenangkan, meningkatkan suasana hati, menjaga indra agar terus waspada dan membantu Anda menjalin hubungan dengan seseorang.
Dampak negatif dari jatuh cinta tidak dirasakan oleh semua orang. Kasus Francoeur merupakan salah satu dari sejumlah orang yang merasakan dampak negatif tersebut. Seperti yang dikutip dari berbagai sumber, berikut dampak buruk lain dari jatuh cinta.
1. Konsentrasi terganggu
Perasaan jatuh cinta sudah pasti akan mengganggu konsentrasimu. Ini akibat perubahan hormon dalam tubuh, yang juga memengaruhi kemampuannya otak untuk fokus. Apalagi saat awal pertama kamu merasa jatuh cinta, hampir semua aktifitas akan terganggu sebab konsentrasi yang menurun drastis. Mengingat si dia pasti lebih sering kamu lakukan ketimbang konsentrasi pada aktifitas keseharian seperti bekerja, belajar, dan lainnya.
Saat sedang jatuh cinta, seseorang akan sulit berkonsentrasi dan tidak bisa memikirkan apapun selain orang yang dicintainya. Hal ini merupakan akibat dari hormon dopamin yang membuat orang menjadi obsesif.
Ada sekitar 6 sampai 10 persen orang dari populasi penelitian yang merasakan efek buruk dari dopamin. Bagi mereka segala sesuatu terasa ‘hitam dan putih’ hingga akhirnya mereka jatuh cinta dan melihat bahwa hidup sebenarnya penuh warna. Mereka pun terus mengejar ‘warna’ tersebut tanpa mempedulikan yang lainnya.
2. Berat badan ikut terpengaruh
Cinta juga memengaruhi selera makan kamu. Seringnya sih kamu jadi kurang selera, dan membuat berat badan jadi turun. Jika sedih, kamu juga akan melampiaskan pada makanan, sehingga berat badan naik drastis.
3. Efek pertemanan
Jatuh cinta membatasi akses pertemanan kamu dengan banyak orang. ini karena kamu akan terfokus pada si dia saja, dari pagi hingga malam. Termasuk efek buruk, karena kamu akan kehilangan beberapa teman akrab.
4. Tidak Bisa Tidur
Saat jatuh cinta, tak jarang dari Anda yang mengalami sulit tidur. Hal ini dikarenakan produksi hormon dopamin dan norepinefrin yang terlalu banyak. Menurut Dr. Helen Fisher, ilmuwan dari Rutgers University, Amerika dan penulis buku “Why Him, Why Her?”, “Itulah sebabnya Anda memiliki banyak energi, tidak bisa tidur selama berhari-hari dan wajah jadi merah merona.”
5. Tidak Bisa Makan
Francoeur, seorang peneliti sempat menjelaskan bahwa ia sempat pergi makan siang dengan kekasihnya. Saat itu ia memesan banyak makanan namun tidak satu pun yang ia makan. Menurut psikolog Dorothy Tennov, ini merupakan fase ‘limerence’ yang artinya tergila-gila. Saat mengalami ‘limerence’, seseorang menjadi obsesif, mengganggu, sulit makan serta melupakan pekerjaan, teman, keluarga bahkan tanggung jawab pada dirinya sendiri. Penelitian menjelaskan bahwa gejala ‘limerence’ bisa berlangsung antara enam bulan sampai dua tahun.
6. Tekanan Pada Dada.
Menurut Fisher, ketika seseorang merasakan tekanan pada dada, biasanya orang itu sedang dalam keadaan panik. Saat seseorang jatuh cinta, otak seringkali terkait dengan rasa cemas dan panik. Fisher dan rekan-rekannya mengamati lebih dari 75 otak manuasia yang sedang kasmaran dan menemukan bahwa terdapat aktivitas di bagian insular korteks otak, yang berhubungan dengan rasa takut.
7. Mual dan Sensasi Menggelitik dalam Perut (Butterfly Effect).
Sebagian dari Anda mungkin mengalami mual dan rasa gugup ketika akan melakukan sesuatu yang penting, seperti ujian, wawancara kerja, demam panggung atau saat berada di dekat orang yang dicintai. Pelepasan norepinefrin, dopamin dan kortisol mengalirkan darah dari usus dan memberikan efek tersebut. Orang yang sedang jatuh cinta biasanya sering mengalami gejala telapak tangan berkeringat, lutut lemah, mulut kering, peningkatan denyut jantung dan pusing saat melihat cahaya terang. (DP)