9 Doa Mustajab yang Bisa Dibaca di Malam Lailatul Qadar

9 Doa Mustajab yang Bisa Dibaca di Malam Lailatul Qadar
dream.co.id

Seruni.id – Malam lailatul qadar menjadi malam yang sangat istimewa bagi umat Islam, mengapa demikian? Sebab, di malam lailatul qadar merupakan momen bersejarah dalam Islam, di mana saat itu diturunkannya ayat-ayat pertama Al-Qur’an kepada nabi Muhammad saw melalui malaikat Jibril.

9 Doa Mustajab yang Bisa Dibaca di Malam Lailatul Qadar
kalam.sindonews.com

Selain peringatan turunnya Al-Qur’an, malam lailatul qadar juga bermakna turunnya malaikat ke bumi dengan berbagai tugas untuk memberikan kedamaian, keberkahan, dan bimbingan ilahi sampai subuh.

Di malam lailatul qadar, kita bisa melakukan berbagai macam amalan mulai dari beritikaf di masjid, mengerjakan shalat, membaca Al-Qur’an, atau hanya sekadar berdoa. Pada dasarnya kita bisa membaca doa apa pun selagi hal tersebut dibenarkan dan terdapat di dalam Al-Qu’ran. Namun, di malam lailatul qadar, ada beberapa doa yang mustajab dan mudah dikabulkan oleh Allah SWT, loh. Daripada penasaran, yuk simak informasinya berikut ini:

1. Meminta Rahmat Allah SWT

Saat datang malam lailatul qadar, perbanyaklah berdoa, salah satu doa yang paling penting adalah meminta rahmat dari Allah SWT. Untuk meminta rahmat dan karunia-Nya, kamu bisa membaca Al-Qur’an surat Al-A’raf ayat 23, yang berbunyi:

قَالَا رَبَّنَا ظَلَمْنَآ أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ ٱلْخَٰسِرِينَ

Qālā rabbanā ẓalamnā anfusana wa il lam tagfir lanā wa tar-ḥamnā lanakụnanna minal-khāsirīn.

Artinya: “Ya Tuhan, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami serta memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang merug,” (QS. Al A’raf: 23)

2. Memohon Ampunan dan Pertolongan

Tak ada satu pun manusia yang hidup tanpa dosa dan kesalahan, setiap dari kita pasti memiliki kesalahan baik yang disengaja pun tidak. Salah satu cara untuk menghapus dosa tersebut adalah dengan memohon ampunan serta pertolongan kepada-Nya. Untuk itu, di malam lailatul qadar kamu bisa memanjatkan doa berikut ini:

لَا يُكَلِّفُ ٱللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا ٱكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ إِن نَّسِينَآ أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُۥ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِۦ ۖ وَٱعْفُ عَنَّا وَٱغْفِرْ لَنَا وَٱرْحَمْنَآ ۚ أَنتَ مَوْلَىٰنَا فَٱنصُرْنَا عَلَى ٱلْقَوْمِ ٱلْكَٰفِرِينَ

Lā yukallifullāhu nafsan illā wus’ahā, lahā mā kasabat wa ‘alaihā maktasabat, rabbanā lā tu`ākhiżnā in nasīnā au akhṭa`nā, rabbanā wa lā taḥmil ‘alainā iṣrang kamā ḥamaltahụ ‘alallażīna ming qablinā, rabbanā wa lā tuḥammilnā mā lā ṭāqata lanā bih, wa’fu ‘annā, wagfir lanā, war-ḥamnā, anta maulānā fanṣurnā ‘alal-qaumil-kāfirīn.

Artinya: “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir”. (QS Al-Baqarah: 286)

رَبَّنَا ٱغْفِرْ لِى وَلِوَٰلِدَىَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ يَقُومُ ٱلْحِسَابُ

Rabbanagfir lī wa liwālidayya wa lil-mu`minīnayaumayaqụmul-ḥisāb

Artinya: “Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua orangtuaku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat).” (QS. Ibrahim: 41)

3. Meminta Perlindungan

Kita tidak bisa melindungi diri kita sendiri tanpa campur tangan dari Allah SWT. Agar senantiasa mendapat perlindungan dari Allah SWT di mana pun kita berada, maka perbanyaklah berdoa dan meminta perlindungan kepada-Nya. Terlebih di malam lailatul qadar, cobalah untuk membaca Al-Qur’an surat Hud ayat 47 berikut ini:

قَالَ رَبِّ إِنِّىٓ أَعُوذُ بِكَ أَنْ أَسْـَٔلَكَ مَا لَيْسَ لِى بِهِۦ عِلْمٌ ۖ وَإِلَّا تَغْفِرْ لِى وَتَرْحَمْنِىٓ أَكُن مِّنَ ٱلْخَٰسِرِينَ

Qālarabbiinnī a’ụżu bika an as`alaka mā laisa lī bihī ‘ilm, wa illātagfir lī wa tar-ḥamnīakumminal-khāsirīn.

Artinya: “Nuh berkata: ‘Ya Tuhanku, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari memohon kepada Engkau sesuatu yang tiada mengetahui (hakikat)nya. Dan sekiranya Engkau tidak memberi ampun kepadaku, dan (tidak) menaruh belas kasih kepadaku, niscaya aku akan teramsuk orang-orang yang merugi.” (QS. Hud: 47)

4. Doa Agar Diberikan Petunjuk

Layaknya sedang berkendara, hidup ini juga harus sesuai petunjuk, jangan sampai kita salah jalan dan tersesat, apalagi ke jalan yang tidak Allah ridhoi. Maka dari itu, kita perlu meminta agar senantiasa diberikan petunjuk oleh-Nya. Di malam lailatul qadar nanti kita bisa membaca ayat kesepuluh surat Al-Kahfi yang berbunyi,

إِذْ أَوَى الْفِتْيَةُ إِلَى الْكَهْفِ فَقَالُوا رَبَّنَا آتِنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا

Iż awal-fityatu ilal-kahfi fa qālụ rabbanā ātinā mil ladungka raḥmataw wa hayyi` lanā min amrinā rasyadā.

Artinya: “(Ingatlah) tatkala para pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua, lalu mereka berdoa: ‘Wahai Tuhan kamu, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kamu petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini).” (QS. Al-Kahfi: 10)

5. Meminta untuk Diberikan Keadilan

Ketidakadilan kini kian dipertontonkan di mana-mana, tentunya hal ini sangat miris dan mengerikan. Perbanyaklah berdoa agar selalu diberikan keadilan dan menjadi orang yang adil di mana pun kita berada. Malam lailatul qadar menjadi momen yang tepat untuk memanjatkan doa tersebut. Kamu bisa mencobanya dengan membaca Al-Qur’an surat Al-A’raf ayat 89 yang berbunyi,

قَدِ ٱفْتَرَيْنَا عَلَى ٱللَّهِ كَذِبًا إِنْ عُدْنَا فِى مِلَّتِكُم بَعْدَ إِذْ نَجَّىٰنَا ٱللَّهُ مِنْهَا ۚ وَمَا يَكُونُ لَنَآ أَن نَّعُودَ فِيهَآ إِلَّآ أَن يَشَآءَ ٱللَّهُ رَبُّنَا ۚ وَسِعَ رَبُّنَا كُلَّ شَىْءٍ عِلْمًا ۚ عَلَى ٱللَّهِ تَوَكَّلْنَا ۚ رَبَّنَا ٱفْتَحْ بَيْنَنَا وَبَيْنَ قَوْمِنَا بِٱلْحَقِّ وَأَنتَ خَيْرُ ٱلْفَٰتِحِينَ

Qadiftarainā ‘alallāhikażiban in ‘udnā fī millatikumba’da iż najjānallāhu min-hā, wa mā yakụnulanā an na’ụdafīhāillā ay yasyā`allāhurabbunā, wasi’arabbunākullasyai`in ‘ilmā, ‘alallāhitawakkalnā, rabbanaftaḥbainanā wa bainaqauminābil-ḥaqqi wa anta khairul-fātiḥīn

Artinya: “Sungguh kami mengada-adakan kebohongan yang benar terhadap Allah, jika kami kembali kepada agamamu, sesudah Allah melepaskan kami dari padanya. Dan tidaklah patut kami kembali kepadanya, kecuali jika Allah, Tuhan kami menghendaki(nya). Pengetahuan Tuhan kami meliputi segala sesuatu. Kepada Allah sajalah kami bertawakkal. Ya Tuhan kami, berilah keputusan antara kami dan kaum kami dengan hak (adil) dan Engkaulah Pemberi keputusan yang sebaik-baiknya.” (QS Al-A’raf: 89)

6. Memohon Agar Semua Segala Urusan Dipermudah

Allah berfirman dalam Qur’an surat Thaha ayat 27 yang berbunyi,

وَٱحْلُلْ عُقْدَةً مِّن لِّسَانِى

Waḥlul ‘uqdatam mil lisānī.

Artinya: “Dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku.” (QS. Thaha: 27)

Kemudian firman Allah SWT tersebut pun ditafsirkan oleh Al-Mukhtashar atau Markaz Tafsir Riaydh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid (Imam Masjidil Haram) 25-35.

Musa berkata, “Wahai Tuhanku, luaskanlah untukku dadaku, permudahlah bagiku urusanku, lepaskanlah kekeluan pada lidahku dengan tutur kata yang lancar agar mereka memahami perkataanku, dan adakanlah penolong bagiku dari keluargaku, yaitu Harun saudaraku, Kuatkanlah aku dengannya dan teguhkanlah kekuatanku dengannya, dan jadikanlah dia partner bersamaku dalam kenabian dan penyampaian risalah (Mu), agar kami bisa menyucikanMu dengan bertasbih banyak-banyak, D\dan kami banyak mengingat-Mu, dan kemudian kami memuji-Mu. Sesungguhnya Engkau Maha Melihat kami, tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi bagi-Mu dari perbuatan-perbuatan kami.” (Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid)

7. Doa Meminta Keteguhan Iman

Allah berfirman dalam Qur’an surat Al-Isra ayat 80 yang berbunyi,

وَقُل رَّبِّ أَدْخِلْنِى مُدْخَلَ صِدْقٍ وَأَخْرِجْنِى مُخْرَجَ صِدْقٍ وَٱجْعَل لِّى مِن لَّدُنكَ سُلْطَٰنًا نَّصِيرًا

Wa qurrabbiadkhilnīmudkhalaṣidqiw wa akhrijnīmukhrajaṣidqiwwaj’al lī mil ladungkasulṭānannaṣīrā.

Artinya: Dan katakanlah: “Ya Tuhan-ku, masukkanlah aku secara masuk yang benar dan keluarkanlah (pula) aku secara keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi Engkau kekuasaan yang menolong.” (QS Al-Isra: 80)

Dalil di atas bisa kamu baca ketika berada di malam lailatul qadar untuk meminta keteguhan iman dalam hati.

8. Meminta Agar Diberikan Keturunan yang Baik dan Taat pada Agama

Setiap muslim pasti menginginkan keturunan yang baik, saleh, dan taat kepada agama. Untuk mewujudkan hal tersebut, kamu bisa membaca surat Al-Baqarah ayat 127-128 ketika berada di malam lailatul qadar. Niscaya Allah SWT akan mengabulkan doa tersebut.

وَإِذْ يَرْفَعُ إِبْرَٰهِۦمُ ٱلْقَوَاعِدَ مِنَ ٱلْبَيْتِ وَإِسْمَٰعِيلُ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّآ ۖ إِنَّكَ أَنتَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْعَلِيمُ

Wa iż yarfa’u ibrāhīmul-qawā’ida minal-baiti wa ismā’īl, rabbanā taqabbal minnā, innaka antas-samī’ul-‘alīm.

رَبَّنَا وَٱجْعَلْنَا مُسْلِمَيْنِ لَكَ وَمِن ذُرِّيَّتِنَآ أُمَّةً مُّسْلِمَةً لَّكَ وَأَرِنَا مَنَاسِكَنَا وَتُبْ عَلَيْنَآ ۖ إِنَّكَ أَنتَ ٱلتَّوَّابُ ٱلرَّحِيمُ

Rabbanā waj’alnā muslimaini laka wa min żurriyyatinā ummatam muslimatal laka wa arinā manāsikanā wa tub ‘alainā, innaka antat-tawwābur-raḥīm.

Artinya:

“Ya Tuhan, terimalah amal kami. Sungguh Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Ya Tuhan, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada-Mu, dan jadikanlah pula anak turunan kami umat yang tunduk patuh kepada-Mu. Tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadah haji kami, serta terimalah tobat kami. Sungguh Engkau Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang” (QS : Al Baqarah : 127 -128)

9. Memohon untuk Meminta Jalan yang Benar

Allah SWT meminta kepada umatnya agar senantiasa berada di jalan yang diridhoi-Nya. Untuk melakukan hal tersebut kamu bisa meminta petunjuk dengan melafalkan doa berikut,

رَبَّنَآ ءَامَنَّا بِمَآ أَنزَلْتَ وَٱتَّبَعْنَا ٱلرَّسُولَ فَٱكْتُبْنَا مَعَ ٱلشَّٰهِدِينَ

Rabbanāāmannābimāanzaltawattaba’nar-rasụlafaktubnāma’asy-syāhidīn.

Artinya: “Ya Tuhan kami, kami telah beriman kepada apa yang telah Engkau turunkan dan telah kami ikuti rasul, karena itu masukanlah kami ke dalam gologngan orang-orang yang menjadi saksi (tentang keesaan Allah).” (QS. Ali Imran: 53)

Baca Juga: Cara Meraih Malam Lailatul Qadar Serta Tanda-tanda Orang yang Mendapatkannya

Itulah sekian doa yang bisa dipanjatkan di malam lailatul qadar. Tentunya doa-doa tersebut bersumber dari Al-Qur’an dan bisa menjadi referensi bagi kita atas masalah-masalah atau keinginan yang hendak diselesaikan. Semoga kita tak melewatkan malam lailatul qadar dengan hal yang sia-sia, ya.