Seruni.id – Puisi ibu bisa menjadi salah satu ungkapan terima kasih kita kepadanya. Meskipun terima kasih saja tidak cukup. Karena hidup dan matinya telah ia pertaruhkan demi kita bisa hadir dan melihat dunia ini. Ibu juga telah mengurus kita dengan hati yang tulus. Bahkan terkadang, ia sampai lupa mengurus dirinya sendiri.
Mulai dari mengurus berbagai hal dan memastikan semua yang ada di rumah dalam keadaan baik-baik saja adalah tanggung jawab seorang ibu. Memang perannya bukanlah seperti seorang ayah yang membanting tulang dan bekerja keras demi terpenuhinya kebutuhan keluarga. Tanggung jawab yang diemban seorang ibu tidaklah main-main. dan taukah kamu profesi Ibu rumah tangga adalah profesi terberat, Menurut riset, tugas ibu rumah tangga memerlukan waktu setidaknya 98 jam kerja seminggu. Ini 2,5 kali lipat lebih besar dari profesi lainnya.
Apa pun yang telah dilakukannya, tidak akan pernah bisa kita membalasnya dengan apa pun. Kamu perlu tahu, satu-satunya yang ia inginkan hanyalah melihat anaknya bahagia. Coba deh sesekali bertukar peran dan buat ibumu tersenyum lewat puisi untuk ibu tercinta yang menyentuh hatinya seperti yang akan Seruni bagikan di bawah ini.
Puisi Tentang Ibuku
Melalui puisi berikut ini, mungkin kamu bisa mengutarakan ucapan terima kasih, dan rasa sayangmu kepada ibu. Meskipun, puisi ini tidaklah sebanding dengan apa yang telah ibu lakukan dan korbankan. Sebab, kamu harus tahu, bahwa surga di bawah telapak kaki ibu, oleh karenanya, hormati dan sayangilah ibu kalian selaga ia masih ada di dunia ini.
1. Tangisan Air Mata Bunda
Dalam senyummu kau sembunyikan lelahmu
Dertia siang dan malam menimpamu
Tak sedetik pun mengehentikan caramu
Untuk bisa memberi harapan bagiku
Seonggok cacian selalu menghampirimu
Secercahan hinaan tak peduli bagimu
Selalu kau teruskan cara untuk masa depanku
Mencari harapan baru kembali bagi anakmu
Bukan setumpuk emas yang kau inginkan dalam kesuksesanku
Bukan gulungan duit yang kau minta di dalam kesuksesanku
Bukan pula sebatang perunggu di dalam kemenanganku
Tapi, permohonan hatimu membahagiakan aku
Dan yang selalu kau berkata terhadapku
Aku menyayangimu saat ini dan pas aku tak kembali bersama denganmu
Aku menyayangimu anakku bersama dengan ketulusan hatiku.
Oleh: Monika Sebetina
2. Ibu
Beredar bintang di garisnya
Bulan bercahaya pada lintasnya
Waktu bergulir dalam takdirnya
Aku…
Terlahir dari manusia hebar
Menyayangi tanpa batas
Mendampingi di semua kisahku
Kau…
Perempuan terbaik dalam kerajaanku
Motivasi terbaik di setiap lika-liku hidupku
Ibu…
Aku mencintaimu
Terima kasih untuk semua waktu dan lelahmu
Ibu…
Aku mencintaimu
Oleh: Yulis Marika
3. Bunda Tercinta
Bunda…
Engkau pecahkan kegelisahan yang tetap membuatku jatuh
Engkau bagai penopang raga yang mulai runtuh
Engkau berikan semua yang kami butuhkan
Tapi kami, seketika kami butuh pun kami belum menyadari
Bunda…
Kau buang waktumu tanpa penat untuk kamu
Kau buat kasih sayangmu jadi rutinitas yang sering kami lupakan
Engkau berikan tanpa kami minta
Engkau gugurkan siraman kasih yang tak ada tandingnya
Bunda…
Andai perasaan ini sepeka hatimu, setegas kasihmu
Semampu dan tetap tersedia untuk kami anakmu
Kan kurubah segala yang jadi kesalmu
Kan kucoba merangkuh rasa yang sering kau berikan kepadaku
Di atas langit yang tak terbatas
Kau topangkan kasihmu tanpa mulai lelah
Terima kasih, Bunda…
Terima kasih sudah menjagaku hingga sementara ini
Memberikanku cinta tanpa putus asa
Dengan cintamu, aku merasakan kemampuan yang sungguh luar biasa
Oleh: Anonim
4. Syair untuk Bunda
Sepetik syair kunyanyikan
Padamu yang penuh kasih
Dengan nada penuh syukur
Atas tetesan kasihmu padaku
Kau hapus sedihku
Beriku tiap mimpi yang indah
Dengan doa, kau ajariku berbudi
Namun, apa daya kuberi bagimu
Bahkan, seribu bintang tak sanggup balas cintamu
Yang kuberi hanyalah tangan dan kecewa bagimu
Dengarkanlah syair ini
Hingga kudapat ampunan darimu
Hingga kudapat katakan
Kumencintaimu, Bunda…
Oleh: Rina
5. Dari Kartini untuk Ibuku
Raga Kartini telah lama pergi ke pangkuan Ibu Pertiwi
Namun, jiwa juang ambisi Kartini tak berarti gugur bersama jasad
Melainkan bersemayam pada sosok diri
Seorang ibu bukan dari darah biru ia disusui
Membawa pesan dan amanah dari Kartini
Padaku ia berjanji
Untuk mengehantarkan pada gemilang prestasi
Ia juga jadi benteng bagi diri ini
Di tengah krisis moral globalisasi
Tentu dikata ia sebanding Kartini
Baginya, Kartini ialah sang inspirasi
Yang menjembatani jadi seorang insan berdikari
Bukan imbal jasa yang ia cari
Hanya keberhasilan bagi sang generasi
Juga ridha dari Sang Illahi
Oleh: Wahyu Eka Nurisdiyanto
6. Jauh Lebih Bermakna
Telah berjuta kata coba kurangkai
Ketika inginnya hati menggambarkan
Lautan tinta telah kuhabiskan
Ketika tangan kotorku inign tuliskan
Sektika, tubuhku mematung pas yang seakan berhenti
Jiwa yang bergejolak mencampur adukan rasa
Aku tak bisa, apa yang sulit dari merangkai kata?
Begitu sulitkan menulis?
Tidak! Ternyata bukan itu
Karena berapa dan sindah apa pun, kata yang kurangkai
Sebanyak apa pun tinta yang kuhabiskan
Kasihmu jauh melebihi itu
Semua tentangmu, jiwa yang suci itu
Sebuah penghargaan yang ingin kuberikan
Walau jauh berbanding bersama dengan tulusnya kasihmu itu
Apalah makna sebuah kronologis kata ini
Kasihmu itu jauh lebih bermakna
Karena engkau, aku mengerti hidup ini
Kau itu bagaikan mentari
Kau yang menyinari siangku
Dan memberikan sinarmu terhadap bulan untuk menerangi malamku
Aku menyayangimu, Ibu…
Oleh: Taufiq Ridho
Puisi Ibu Sedih Menyentuh Hati
Puisi merupakan salah satu seni yang cocok untuk mengungkapkan atau menggambarkan perasaan terhadap seseorang atau terhadap siapa pun. Maka dari itu, beriku ini Seruni sajikan kumpulan puisi ibu sedih, menyentuh hati, dan bikin para pembacanya meneteskan air mata. Sekaligus bisa mewakili perasaamu terhadap ibu tercinta.
7. Mata Air Cinta
Ibu…
Memelukmu adalah kenyamananku
Melukis senyummu adalah keinginanku
Mencintaimu sudah tentu kewajibanku
Namun terkadang
Melawanmu menjadi kebiasaanku
Bahkan aku menyiakanmu
Dan melupakanmu sebagai seorang ibu
Tanpa kusadari begitu teririsnya hatimu
Harusnya aku menjadi pelindung
Bukan menjadi anak yang tak tahu untung
Harusnya aku menjadi anak yang penurut
Bukan menjadi anak yang banyak menuntut
Aku masih sangat ingat
Ketika tak ada biaya tuk berangkat
Dari kampung menuju perkotaan yang padat
Waktu itu hujan begitu lebat
Kakimu kau paksa menapak
Hanya bermodal payung rusak
Ibu menjelajah rumah ke rumah dengan terisak
Tak peduli petir menyambar
Ibu tetap berjalan dengan sabar
Meski tubuhmu sudah ebrgetar
Ibu masih mengetuk pintuk warga sekitar
Terima kasih Sang Pencipta
Kau beri seorang wanita tangguh
Yang selalu mengusap air mata
Ketika kudilanda derita
Yang punya hari sebening permata
Dan yang menjadi mata air cinta
Oleh: Boby Julianto Siallagon
8. Bocah Nakal
Kutatap wajahmu di keremangan malam
Wajah tuamu yang mulai kusam
Kulihat dengan jelas kerut keningmu
Yang dulu tak pernah tampak
Tanganmu yang kuat
Kian lemas seiring usia
Langkahmu yang dulu tegap
Kini rapuh dan membungkuk
Maafkan aku, Ibu
Di saat semua orang berpikir aku telah dewasa
Aku masih jadi bocah nakal pembuat ulah
Aku masih menyuguhkanmu cerita duka
Yang kelak akan jadi gurauan manja
Kala aku jadi anakmu yang berguna
Oleh: Angel Heart
9. Pulanglah Ibu
Tubuhmu kaku
Matamu kaku
Mulutmu Membisu
Nafasmu terhenti sudah
Aku tahu
Ibu telah pergi ke alam sana
Yang tak pernah ada dalam bayanganku
Juga kudengar bisikan
Oh ibu
Tak lama ibu telah terkubur di tanah merah
Hanya sendiri
Dukau ibu pasti tau menjelar sekujur tubuh
Biarlah ibu pulang dengan tenang
Pernah aku ditegur
Katanya untuk kebaikan
Pernah aku dimarahi
Katanya membaiki kelemahan
Pernah aku diminta membantu
Katanya supaya aku pandai
Ibu
Pernah aku merajuk
Katanya aku manja
Pernah aku melwan
Katanya aku degil
Pernah aku menangis
Katanya aku lemah
Ibu
Setiap kali aku tersilap
Dia hukum aku dengan nasihat
Setiap kali aku kecera
Di bangun di malam sepi lalu bermunajat
Setiap kali aku dalam kesakitan
Dia obati dengan penawar dan semangat
Dan bila aku mencapai kejayaan
Dia kata bersyukurlah pada Tuhan
Namun, tidak pernah aku lihat air mata dukamu
Mengalir di pipimu
Begitu kuatnya dirimu
Ibu
Aku sayang padamu
Tuhanku, aku mohon padaMu
Sejahterakanlah dia, selamanya
Oleh: Anonim
10. Maafkan Aku, Ibu
Akulah sang pengukir mimpi
Yang menghendaki pergi berasal dari sunyi
Yang hanyut oleh gelisah
Dan ditelan rasa bersalah
Ibu, kaulah matahariku
Terang dalam gelapku
Kau tuntun aku di jalur yang berilku
Yang penuh oleh batu
Ucapanmu bagaikan kamus hidupku
Aku bertedih dalam naungan doamu
Memohon ampunan darimu
Karena ridho Allah adalah ridhomu
Aku senang memilikimu, Ibu
Karena engkau sinar hidupku
Kaulah kunci berasal dari kesuksesanku
Ibu, maafkan aku
Oleh: Anonim
11. Rindu Ibu
Wajah lembut penuh kasih sayang
Senantiasa menemani di saat ketakutan
Selalu ada di saat aku menangis kesakita
Taka pernah lelah hadapi kenakalan demi kenakalan yang kubuat
Hanya tersenyum ketika semua orang memarahiku
Ibu
Aku merindukan saat-saat itu lagi
Aku menginginkan kau temani aku lagi seperti dulu
Semenjak ibu tiada
Tak ada lagi yang mampu menopang hidupku
Rasanya tak sanggup aku beridiri
Bu, aku sungguh belum siap hadapi dunia yang kejam ini tanpamu
Bahkan aku tak pernah mencoba hidup tanpamu
Bu, apa ibu marah padaku?
Apa aku sudah terlalu menyusahkanmu?
Apa ibu benar-benar lelah?
Semenjak terakhir kepergianmu, ibu tak pernah lagi datang
Tak pernah sekalipun walau hanya dalam mimpi
Ibu
Aku ingin bertemu hanya sekejap saja
Belum sempat kuucapkan terima kasihku
Belum sempat kukatakan aku sangat mencintai ibu
Bu, kumohon datang sebentar saja
Peluk aku dan katakan ibu juga sangat menyayangiku
Aku sungguh sangat merindukamu, Ibu
Oleh: Handrika Suci
12. Puisi Ibu
Di punggungmu kubersandar dari rasa lelahku
Di pelukanmu kuberbaring dari rasa sesalku
Telah jauh jarak yang memisahkan kita
Membentang kerinduan di dalam hati
Aku merindukanmu, Bunda
Telah kucuba mengumpulkan keindahan dunia
Untuk ganti kehadiranmu
Telah kucoba mencari yang terbaik
Untuk mengisi kerinduakanku
Namun, semua itu tiada guna
Karena kau taidak bisa tergantikan juga
Aku merindukanmu, Bunda
Dunia takkan mampu menggantikanmu
Dunia takkan bisa mengusikmu
Hanya kau bunda yang selalu di dalam hatiku
Hanya kau bunda yang selalu ada di dalam kepalaku
Aku merindukanmu, Bunda
Dunia pun tidak berarti dengan kehadiranmu
Dunia tidak bisa menopang hati
Dan luasnya kasih sayangmu
Karena kaulah yang memperintah hidupku
Begitu indah setiap detik dalam pelukanmu
Begitu indah setiap detik di dalam pangkuanmu
Aku merindukanmu, Bunda
Rasa rinduku padamu takkan bisa dikalahkan waktu
Rasa sayangku padamu tidak akan bisa dikalahkan jarak
Aku akan menemuimu segela setelah menyelesaikan tugas-tugasku
Oleh: V.F
Puisi Ibu Singkat Menyentuh Hati
Berikut ini, adalah kumpulan puisi untuk ibu yang paling singkat. Sebab, kesungguhannya untuk mmebuat hati kita tersentuh itu, tidak perlu melalui teks yang panjang, cukup dengan pusisi singkat berikut ini, dijamin kamu akan sedih dan makin sayang sama ibumu.
13. Kesunyian Ibu
Dahinya adalah jejak sujud yang panjang
Perjalanan waktu membekas di pelupuk matanya
Derai air mata di pipinya teleh mengering
Tanpa sisa, tanpa ada yang menduga
Ia memilih jalan sunyi untuk bertanya
Hiruk pikuk untuk tersenyum di beranda deita
Menjerit saat lelap berkuasa beroda bukan untuk dirinnya
14. Ada Engkau Ibu
Ada engkau ibu
Dalam gigil yang mengikis
Ada engkau
Mendekap hangat hati
Dalam tangis meringis
Engkau datang menghapus perih
Kala sepi merajai
Ada engkau membersamai
Engkau suguhkan cinta
Meski hatimu sengsara
Ada tawa yang selalu mekar di wajahmu
Ada kasih lewat belaianmu
Aku percaya dan aku bahagia
Karena ada engkau, Ibu
Oleh: Anonim
14. Bunda
Bunda…
Dikala kusebut namamu
Tampak olehku wajah manismu
Senyummu menyiratkan kasih sayang
Sinar matamu melambangkan ketulusan
Bunda…
Kau laksana sang surya
Menerangi relung-relung jiwa
Kau bagaikan embun pagi
Menyejukkan kedamaian hati
Oh Bunda…
Jasamu tiada tara
Manjamu melambangkan cinta
Meski kini kau telah tiada
Bayangmu selalu menyapa
Kasihmu hidup sepanjang masa
Oleh: Anonim
15. Tak Pernah Beristirahat
Di atas tempat tidurku, kau mengasihiku
Di dapur, kau koki terbaik
Di mana-mana, kau dokter terhebat
Tak pernah beristirahat
Di luar, kau melatihku
Di taman, kau pelindungku
Di sekolah, kau penjagaku
Tak pernah beristirahat
Aku tak pernah menyadari
Semua yang kau lakukan, banyak sekali
Kini izinkan aku, mengatakan cinta padamu
Cinta yang sangat tulus
Terima kasih atas semuanya, Bu
Kerja keringatmu di setiap waktu
Merawat dan menjagaku
Tak pernah lelah
Oleh: Anonim
16. Telah Tiada, Aku Terlambat
Ketika aku kecil,
Aku masih di pangkuamu
Aku tak paham saat itu
Apa saja yang kau tuturkan
Apa saja yang kau lakukan padaku
Aku tak paham saat itu,
Bagaimana pengorbananmu
Kau selalu mengajariku kebenaran
Hingga aku dewasa kini
Dan kini, aku sadar
Tapi sayangnya, kau sudah tak ada
Aku merindukanmu, Bu
Oleh: Anonim
Puisi Ibu Tersayang
Ibu adalah sosok yang paling dicinta dan disayangi oleh anaknya. Bagi kamu yang inign memberikan puisi kepada ibu sebagai salah satu tanda bahwa kita sayang dan cinta kepadanya. Berikut Seruni berikan contoh puisi ibu tercinta paling menginspirasi
17. Cuma Ibu yang Tahu
Saat ibu baru saja memejamkan mata
Oecahlah tangisan si kecil dengan nyaringnya
Dalam keadaan mengantuk
Anak pun harus di gendong sepenuh cinta
Bagaimana rasanya? Cuma ibu yang tahu
Rasanya, saat lapar melanda, terbayang makanan enak di atas meja
Ketika suapan pertama, anak pup di celana
Bagaimana rasanya? Cuma ibu yang tahu
Saat badan sudah lelah tak ada tenaga
Ingin segera mandi menghilangkan penat yang ada
Mumpun anak-anak sedang anteng di kamar
Belum sempat sabunan, anak sudah menangis
Berantem rebutan boneka
Kacaulah acara mandi ibu, langsung handukan
Walau daki masih menempel di badannya
Bagaimana rasanya? Cuma ibu yang tahu
Saat ibu ingin beribadah dengan khusyuknya
Anak-anak mulai mencari perhatian
Menarik-narik mukena
Mengacak-acak lemari baju
Mumpung ibu tak berdaya
Loncat sana loncat sini
Punggung ibu jadi pelana
Belum juga beres doa, anak-anak semakin berkuasa
Bagaimana rasanya?
Cuma ibu yang tahu rasanya
Aaahh…
Dibalik kerepotan itu semua
Namun ada jua syurga didalamnya
Cuma ibu yang tahu lezatnya makna senyuman anak
Yang diberikan
Pelukan anak…
Ucapan cinta anak yang tampak sederhana
Dihadapan orang, namun berubah menjadi intan
Permata di mata ibu
Itulah mengapa?
Saat anak bahagia, ibu menangis…
Anak berprestasi, ibu menangis…
Anak tidur lelap, ibu menangis…
Anak menikah, ibu menangis…
Anak wisuda, ibu menangis…
Anak wisuda TK aja, ibu menangis…
Anak tampil di panggung, ibu menangis…
Aahh…
Inikah tangis bahagia yang tak akan
Dapat dimiliki siapapun jua
Jika engkau tak mengalaminya
Sendiri sebagai ibu
Mungkinkah ini bagian dari surga milikNya
Yang diberikan kepada seluruh ibu
Sebuah cinta yang begitu lezatnya dirasa?
Oleh: Khofifah Indar Parawansa
18. Mama
Matamu sayu menyambut pagi
Sebab, semalam kau pulang dini hari
Selalu bersimpuh kepada Sang Illahi
Untuk memberkahi hari ini
Senyummu selalu berkembang
Setiap menyambut kami
Peluhmu kau keringkan setiap memeluk kami
Bibirmu selalu menyentuh pipi
Setiap meninggalkan kami
Tak memberikan nestapa menghantui
Tapi, kesenangan itu pasti menjerit dalam hati
Bila sedang tersakiti
Ini hanya tulisan
Yang tak perlu dipuji
Ini hanya tulisan
Yang tak sebanding dengan perjuanganmu hingga kini
Mungkin aku bukan anak yang berbakti
Tapi aku punya cinta dalam hati
Yang selalu terukir setiap hari
Tak akan berdasar jika kau selami
Oleh: Anonim
19. Doa untuk Ibu
Aku tak tahu apa yang harus kulakukan tanpanya
Dia yang selalu mengerti aku
Dia yang tak pernah letih menasihatiku
Dia yang selalu menemani
Dialah Ibu
Orang yang selalu menjagaku
Tanpa dia, aku merasa hampa hidup di dunia ini
Tanpanya, aku bukanlah apa-apa
Aku hanya seorang manusia lemah
Yang membutuhkan kekuatan
Kekuatan cinta kasih dari ibu
Kekuatan yang lebih dari apapun
Engkau sangat berharga bagiku
Walaupun engkau selalu memarahiku
Aku tahu, itu bentuk perhatian darimu
Itu menandakan kau peduli denganku
Ya Allah
Berikanlah kesehatan pada ibuku
Panjangkanlah umurnya
Aku ingin membahagiakannya
Sebelum aku atau dia tiada
Terima kasih, Ibu
Atas apa yang telah kau berikan padaku
Aku akan selalu menyayangimu
Oleh: Anonim
20. Cinta Ibu Tak Terkira
Cintanya sungguh tak terkira
Sarat akan hikmah kata-kata mutiara
Penuh makna di setiap nasihatnya
Halus lembut belai kasihnya
Tentang jarak yang terpisah dengan buah hatinya
Tak lantas menunjukkan air matanya
Sesungguhnya tak karuan tanggung pedihnya
Kala harus berpisah dengan buah hatinya
Tak pernah lelah dia memanjatkan doa
Walau kadang kita pun lupa akannya
Tak pernah pula bersumpah bala
Walau tutur dan sikap menyakitinya
Doanya laksana anak panah
Oleh-Nya mudah dijabah
Dia laksana bidadari sederhana
Yang tak perlu kita puji tuk memberikan yang sempurna
Oleh: Anonim
Puisi Ibu dan Ayah
Ibu dan ayah adalah orangtua yang sudah membesarkan kita hingga dewasa. Sebagai anak, ita wajib membalas semua jasa mereka yang sudah diberikan kepada kita. Ibu yang sudah melahirkan, dan ayah yang sudah membersarkan kita. Untuk itu, selain doa yang kita panjatkan, kita bisa mengungkapkan kasih sayang melalui puisi ayah dan ibu untuk mereka.
21. Orang Tua Istimewa
Aku senang!
Aku mengembara
Banyak sekali manusia
Tapi, kau tetap orang tuaku
Mereka tulus menemaniku
Mereka istimewa
Meski mengembara
Meski banyak manusia
Kau tetap di hatiku
Dengan tulus kukatakan
Aku sayang kalian
Kalian istimewa
Meski aku mengembara
Meski aku menemui banyak orang
Kalian tak ada yang menandingi
Kalian istimewa
Kalian adalah guruku
Kumpulan ilmu dari kalian kugunakan
Cambuk dan ajaranmu selalu kuingat
Itu semua demi masa depanku
Oleh: Anonim
22. Bahagia Bersamamu
Betapa bahagia bersamamu
Tumbuh dan besar dalam pelukan cinta
Sehingga hatiku,
Selalu dipenuhi dengan kasih sayang
Tak ingin lepas
Dari dunia yang penuh dengan kahangatan
Ibu, Ayah, terima aksih untuk setiap cinta untukku
23. Aku Tahu, Ayah Mencintaiku
Aku tahu pelukanmu
Tak sehangat pelukan ibu
Tapi, setiap kerja kerasmu
Telah memelihara diriku dari setiap kesulitan
Aku tahu begitu sulitnya
Menghadapi kehidupan
Namun, engkau tak pernah lelah
Memperjuangkan kebahagiaan
Bagi setiap anak-anakmu
Oleh: Anonim
24. Untuk Kalian Berdua
Cintamu, kasihmu, kau berikan padaku
Tulangmu, keringatmu, kau berikan padaku
Meski lelah, kau tetap tersenyum
Meski aku sering berbuat salah
Kau tetap memberikan senyum dan cinta
Tak pernah sedikit pun meminta balasan
Aku tahu, semua itu agar aku bahagia
Kau adalah cahaya, kau adalah pelita
Kau adalah penuntutn jalanku
Maaf, jika aku belum bisa membalas
Semua pemberianmu untukku
Tapi aku janji, doaku selalu menyertaimu
Agar kau bahagia menjalani masa tua
Agar kau selalu tersenyum
Meskipun tak sebesar apa yang kau beri padaku
Ibu, kau adalah bulanku
Yang selalu di hatiku
Ayah, kau adalah mentariku
Yang selalu menyinariku
Ayah, ibu…
Aku mencintai kalian
Seperti aku mencintai Tuhan
Semoga Tuhan memberikan kebaikan pada kalian
Di taman yag indah nanti
Oleh: Anonim
25. Kau Hebat, Yah
Tak peduli dengan matahari yang membakar kulitmu
Tak peduli tanah yang menyentuhmu
Kelelahanmu adalah langkahmu, ayah
Sakit hatiku, melihat peluhmu
Sakit hatiku, mendengar sengal nafasmu
Ayah, badanmu yang dulu kekar
Kini habis termakan peluh
Kulitmu yang dulu lembut
Kini dipenuhi kesakitan
Ayah, tanah dan lelahmu bagai bajumu
Kesal dan pusingmu adalah makananmu
Letih dan lunglaimu adalah minumanmu
Ayah, aku salut
Atas semua yang kau lakukan
Aku kagum, dengan semua perjuanganmu
Semua itu untuk istri dan anakmu tercinta
Oleh: Anonim
Baca Juga:
Menelisik Sejarah Perayaan Hari Ibu 22 Desember
Deretan Film Tentang Ibu yang Cocok Ditonton pada 22 Desember!
Kumpulan Puisi Pahlawan Kemerdekaan Indonesia yang Menyentuh Hati
Itulah kumpulan puisi untuk Ibu tercinta yang menyentuh hati. Sudah tahu puisi yang mana yang akan kamu berikan kepada ibu di rumah? Pastikan ia tak hanya mendapatkan puisi yang bisa membuatnya menangis terharu, ya. Beri ia pelukan hangat sebagai tanda bahwa kamu begitu menyayanginya!