Sudahkah Anda Menjadi Pendengar yang Baik Bagi Pasangan?

SETIAP hubungan tentu saja tak pernah lepas dari permasalahan. Namun bila Anda ingin menghindarinya, cobalah untuk lebih banyak mendengar daripada berbicara.

Memiliki hubungan yang langgeng tentu merupakan dambaan banyak pasangan. Namun demikian, permasalahan tak jarang menghampiri hubungan Anda, pertikaian pun tak dapat dihindari. Meski hal ini alami, pertikaian sedianya tak menjadi sebuah rutinitas yang dianggap enteng.

Romantisme via Thinkstock
Romantisme via Thinkstock

Sayangnya tidak semua orang berkarakter menjadi pendengar. Sebab, menjadi pendengar yang baik membutuhkan energi dan perhatian. Sementara itu, terlalu banyak orang yang tidak sabar untuk memotong dan menyatakan opininya. 

Menjadi seorang pendengar yang baik bukan sesuatu yang mustahil. Siapapun dapat mengasah keterampilan mendengar mereka. Ada ungkapan, “Mendengar adalah suatu proses yang aktif. Bukan berarti hanya duduk diam serta melotot menatap seseorang.” Belajar keterampilan mendengarkan dengan baik dapat menolong Anda meningkatkan hubungan Anda, memahami orang lain lebih baik, serta meraih sukses lebih besar dalam pekerjaan dan kehidupan.

berikan batasan pada temanmu, begitupun pada pasanganmu. kalau perlu kamu bisa terus berada di dekat pasangan ketika pasanganmu dan teman tersebut berinteraksi, agar tidak ada kesalahpahaman yang muncul. gambar via: rockingmama.id
berikan batasan pada temanmu, begitupun pada pasanganmu. kalau perlu kamu bisa terus berada di dekat pasangan ketika pasanganmu dan teman tersebut berinteraksi, agar tidak ada kesalahpahaman yang muncul. gambar via: rockingmama.id

Seorang terapis hubungan dan juga penulis, Juliet Grayson memberikan beberapa tips yang harus dilakukan untuk menjadi pendengar yang lebih baik.

Ketika Anda menjadi pendengar, sebaiknya dengarkan apa yang dikatakannya sampai selesai. Setelah itu, barulah Anda bisa memberikan opini. Setelah Anda mendengarkan cerita dari dia, sebaiknya refleksikan kembali satu per satu. Selain memahami, usahakan juga untuk menunjukkan bahwa dia sedang didengarkan melalui bahasa tubuh dan nada suara.

Ketika akan mendengarkan keluh kesahnya, persiapkan diri Anda untuk dapat menerima. Sebab, bisa saja dia mengatakan sesuatu yang berlawanan dengan pendapat Anda.Bila dia mengulangi pembicaraan, hal ini menunjukkan bahwa dia merasa tidak didengar. Nah, maka dari itu, Anda pun harus menunjukkan bahwa ceritanya benar-benar didengar.

bicarakanlah hal yang terjadi padamu ini pada pasanganmu, mintalah pengertiannya untuk menjauhi temanmu atau membatasi interaksinya pada temanmu tersebut. namun ingat jangan sampai kamu terbawa cemburu buta sehingga dapat merusak hubunganmu. gambar via: www.thetibby.com
bicarakanlah hal yang terjadi padamu ini pada pasanganmu, mintalah pengertiannya untuk menjauhi temanmu atau membatasi interaksinya pada temanmu tersebut. namun ingat jangan sampai kamu terbawa cemburu buta sehingga dapat merusak hubunganmu. gambar via: www.thetibby.com

Cara terbaik agar mereka tahu bahwa Anda pendengar yang baik adalah dengan merefleksikan kembali apa yang mereka katakan. Anda bisa melakukannya dengan mengonfirmasikan kembali ceritanya menggunakan kata-kata, nada, atau pun suara yang sama dengannya.

Ketika dia tengah menggebu-gebu bercerita, sebaiknya dengarnya dia sampai selesai, jangan memotong pembicaraannya. Hal ini hanya membuatnya jadi tidak fokus dengan hal yang sudah tidak sabar ingin ia luapkan. Di awal perbincangan, hindari pula memberikan komentar bernada sinis atau memojokkannya. Jika memang ada yang tidak berkenan, lebih baik Anda memberikan saran bukan penilaian yang negatif.

Hal ini seringkali terjadi, pasangan yang betengkar seakan tak mau mengalah dan terus menerus bicara. “Penelitian menunjukkan, pasangan tak bahagia cenderung depresi karena ingin didengar. Mereka pun terus menerus bicara dan bukannya berdialog,” kata Benjamin Karney, Ph.D., wakil direktur Relationship Institute at the University of California.

Saat masalah sedang memanas, pasangan cenderung lupa diri. Masalah ini, menurut Rita DeMaria, Ph.D., direktur Council for Relationships in Philadelphia, bermula dari sebuah makian kecil yang akhirnya menyakiti satu sama lain.
 

pasangan yang cuek belum tentu berarti bahwa pasanganmu tidak menyayangimu. bisa saja dia memang memiliki sifat seperti itu, dan dia tidak ingin mengekangmu. gambar via: kelascinta.com
pasangan yang cuek belum tentu berarti bahwa pasanganmu tidak menyayangimu. bisa saja dia memang memiliki sifat seperti itu, dan dia tidak ingin mengekangmu. gambar via: kelascinta.com

Bila sudah terjadi, bukannya solusi yang didapat, permasalahan Anda pun semakin parah Oleh karena itu, hindarilah untuk menghina pasangan. Ingatlah, tujuannya ialah untuk menemukan jalan keluar, dan bukannya saling menyakiti, demikian seperti dikutip Womens Health Mag.

Tapi, jika kemarahan itu terkait dengan Anda, lebih baik Anda berdiam diri dan jangan respon apa-apa. Lebih baik Anda tahan telinga dan mendengar apa saja yang si dia katakan. Biarkan si dia luapkan segala perasaannya. Dengan cara seperti ini akan membuat si dia lebih cepat reda karena perasaan marah itu berhasil dikeluarkan.

Mudah bukan untuk menjadi seorang pendengar yang baik? Apa yang perlu Anda buat hanyalah, mendengarkan. Itu saja.

Perempuan akan merasa diri mereka dicintai ketika luahan perasaannya didengar oleh pasangan. Jika pasangan Anda sedang bercerita atau mengungkapkan perasaan, Anda sudah tahu apa yang harus dilakukan. Jadilah pendengar yang baik, karena itulah salah satu resep untuk membangun percintaan yang bahagia selamanya. (DP)