Menunggu Polisi Datang Usai Tabrakan, Dua Orang ini Salat Berjamaah

Ilustrasi Gambar Via: gulfnews.com

Seruni.id – Angka kecelakaan lalu lintas di Arab Saudi memang cukup tinggi. Baik itu di jalanan dalam ataupun luar kota. Tidak jarang pula insiden-insiden tersebut mengakibatkan lalu lintas menjadi terhambat. Namun, ada yang tak biasa tertangkap di sana. Jika biasanya orang yang mengalami kecelakaan akan saling berargumen atau melakukan hal lain, berbeda dengan dua orang yang akan Seruni bahas kali ini. Mereka mengalami kecelakaan mobil, dan menunggu polisi datang usai mengalami tabrakan. Lantas, di mana letak perbedaannya?

Related image
Ilustrasi Gambar Via: pakwheels.com

Di sana terjadi kemacetan, kadang bukan karena adanya tindak evakuasi korban, melainkan karena kendaraan yang terlibat kecelakaan harus tetap pada tempatnya, sampai polisi lalu lintas (Murur) atau pihak asuransi (Nujum) tiba di lokasi, untuk menilai dan mengadili siapa yang bersalah dalam peristiwa tersebut.

Nah, dalam potongan video dua pengemudi yang terlibat kecelakaan ini, mereka justru tampak sedang menunaikan salat berjamaah. Menurut kabar yang beredar, peristiwa ini terjadi di kota Madinah.

Kedua pengemudi itu dikabarkan sedang menunggu kedatangan pihak Dzuriyatul Murur atau Nujum ke tempat kejadian perkara. Namun, karena waktu salat sudah tiba, mereka pun segera mendirikan salat.

Seseorang yang merekam kejadi ini pun kagum dengan pemandangan yang ia lihat, dan menceritakan kejadiannya sembari mendoakan kebaikan bagi semua pihak. Berikut di bawah ini videonya.

Karena walaupun mereka sedang bermasalah, bukan saling baku hantam atau adu mulut, mereka justru menunaikan ibadah secara bersamaan.

Bahkan ada kisah lainnya, yakni saat seseorang sedang memarkirkan mobilnya di depan Restoran Kambing. Tiba-tiba ia menemukan kertas yang disangkutkan pada kaca mobil. Ternyata, tulisannya menerangkan jika orang tersebut sudah menyenggol mobil itu. Namun, ia harus segera pergi karena sedang membawa ibunya.

Baca Juga: “Kenapa Ayah Izinkan Saya Masuk Islam?”

Tapi pelaku tetap menuliskan nomor telepon dan namanya sendiri, karena merasa bersalah sudah menyenggol mobil di parkiran itu. Dan setelah pemilik mobil meneleponnya, warga Madinah yang menabrak pun datang. Meskipun hanya gesekkan kecil, dan bahkan pemiliki mobil tidak menyadarinya.

Namun, pelaku mengaku takut kepada Allah jika tidak bertanggung jawab. Ia khawatir akan hak-hak manusia yang terzalimi, maka ia lebih memilih penghakiman di dunia yang ringan, dibanding hukum Allah di Akhirat yang tidak dapat diselesaikan dengan uang dan harta.

Ma syaa Allah, semoga kita bisa memetik nilai baik yang terkandung dalam kisah ini, ya. Aamiin.