Seruni.id – Menolong dalam kebaikan terhadap sesama adalah kewajiban kita sebagai umat manusia. Namun tak bisa dipungkiri banyak dari kita yang enggan menolong sesama dengan alasan ‘masih belum mampu’. Rasanya alasan tersebut tidak berlaku bagi Ipda Rochmat Tri Marwoto (41). Seorang anggota brimob yang bisa menghidupi 79 anak kurang mampu.
Bertanggung Jawab Memenuhi Kebutuhan Hidup Anak Asuhnya
Kisah inspiratif ini berhasil membuka hati banyak orang. Sebab, lebih dari 10 tahun ia telah merawat anak-anak asuhnya. Tak sekedar membantu dalam hal pendidikan saja, tapi ia juga bertanggung jawab memenuhi kebutuhan hidup setiap anak asuhnya.
Bukan hal yang mudah menghidupi ke-79 anak asuh dengan pendapatan yang tidak banyak atau bisa dibilang pas-pasan. Setiap hari uang yang dikeluarkan tidaklah sedikit, seperti biaya makan, dalam sehari saja Rochmat harus memasak 8 kilogram beras, belum lagi dengan lauk pauknya. Setidaknya ia harus mengeluarkan uang sekitar 8 juta per bulan.
Meski harus mengeluarkan uang yang tak sedikit, tapi ia bersama dengan sang istri tak pernah berhenti untuk melakukan perbuatan mulianya ini. Bahkan, ia siap jika harus menyekolahkan ke-79 anaknya hingga ke perguruan tinggi.
Rochmat memiliki pengalaman pribadi yang sama dengan 79 anak asuhnya itu. 10 tahun lalu, ia mengalami kesulitan dalam membiayai kuliahnya sendiri. Hingga akhirnya demi mendapatkan uang tambahan, ia harus menjadi tukang ojek. Hal tersebutlah yang menjadi alasannya untuk mengasuh anak-anak yang kurang mampu itu.
Membuka Usaha Demi Mencari Tambahan Biaya
Kebutuhan sehari-hari yang tidak sedikit membuat dirinya dan sang istri mencari cara demi mendapatkan biaya tambahan, salah satunya dengan membuka usaha. Ia dan istrinya membuka usaha, seperti perkebunan, toko kelontong dan toko buah.
Berkat ketulusan hatinya dalam menolong sesama, Rochmat mendapatkan apresiasi dari barbagai kalangan. Seperti penghargaan pendidikan Sekolah Inspektur Polisi (SIP) dan pada Oktober 2018 lalu, ia juga dianugerahi penghargaan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Namun diketahui, penghargaan yang didapatkannya itu bukan resmi dari PBB ataupun organisasi di bawah PBB United Nations Children’s Fund (UNICEF) ataupun United Nations Information Centre (UNIC). Meski penghargaan dari PBB tersebut menjadi kontroversi tersendiri, ketulusan dari Rochmat jelas-jelas sangat murni. Tak perlu penghargaan untuk melihat betapa hebatnya sosok Rochmat dalam mengajarkan kita tentang indahnya berbagai meski dalam keterbatasan.
[su_box title=”Baca Juga” style=”glass”]
Kisah Inspiratif, Lulus Kuliah di Tengah Perjuangan Melawan Kanker
[/su_box]
Perbuatan yang sangat mulai ini ternyata telah lama ia lakukan, tepatnya sejak 2007 lalu. Bahkan kabarnya, anak yang diasuh olehnya, kini sudah ada yang bekerja sebagai polisi, guru, hingga pegawai bank. Ipda Rochmat Tri Marwoto membuktikan kepada kita semua, bahwa membantu tidak harus memiliki uang yang banyak terlebih dahulu, tapi harus memiliki hati yang siap dan tulus dalam membantu.