Sehat  

5 Mitos Seputar Asam Urat, Kamu Masih Percaya?

5 Mitos Seputar Asam Urat, Kamu Masih Percaya?
ciputrahospital.com

Seruni.id – Banyak sekali mitos seputar asam urat yang terus beredar di masyarakat. Salah satunya yaitu, banyak yang menyebut bahwa asam urat hanya diderita oleh orang berusia lanjut. Padahal, asam urat bisa dialami oleh siapa saja dan tidak memandang usia.

Asam urat merupakan senyawa alami yang diproduksi oleh tubuh. Umumnya, asam urat larut dalam darah dan dikeluarkan melalui urine. Namun, saat produksi berlebih, asam urat bisa mengalami penumpukan dan menimbulkan gangguan seperti nyeri hingga pembengkakan.

5 Mitos Seputar Asam Urat, Kamu Masih Percaya?
haibunda.com

Dengan mengetahui fakta yang benar terkait asam urat, dapat membantu kamu memperoleh pengobatan yang tepat. Nah, agar tidak salah paham, berikut ini Seruni telah merangkum beberapa mitos seputar asam urat yang masih berkembang di masyarakat. Apa saja?

 

1. Hanya Menyerang Jempol Kaki Saja

Salah satu mitos seputar asam urat yang masih dipercaya sampai saat ini adalah, penyakit tersebut hanya menyerang bagian jempol kaki saja. Benarkah demikian? Sepertinya hal ini kurang tepat, ya. Serangan asam urat memang paling umum terjadi pertama kali pada jempol kaki. Namun, asam urat dapat memengaruhi semua sendi termasuk tangan, siku, lutut, dan pergelangan kaki.

“Serangan asam urat pertama biasanya timbul di anggota tubuh bagian bawah [lutut, pergelangan kaki atau jempol kaki], tapi selanjutnya hampir semua sendi bisa terkena,” tulis Bridget Hodkinson, ahli reumatologi di University of Cape Town dilansir dari The Conversation.

 

2. Mengonsumsi Produk Susu Meningkatkan Asam Urat

Mereka yang menderita asam urat kerap kali menghindari mengonsumsi susu beserta olahannya. Dengan alasan, khawatir jika asam urat meningkat. Namun, pada sebuah studi memberikan fakta sebaliknya. Studi menunjukkan, asupan produk susu rendah lemak dapat berdampak pada penurunan asam urat sedang.

 

3. Asam Urat Sama dengan Radang Sendi

Mitos seputar asam urat lainnya yaitu, banyak yang menyebut bahwa asam urat sama seperti radang sendi. Padahal, asam urat dan radang sendi adalah dua hal yang berbeda. Penyakit asam urat merupakan salah satu tipe radang sendi. Radang sendi terdiri dari banyak tipe. Berdasarkan penyebabnya radang sendi dibagi menjadi osteoarthritis (akibat penipisan tulang rawan), rheumatoid arthritis (akibat penyakit autoimun), serta gout (akibat penumpukan asam urat).

 

4. Hanya Terjadi pada Laki-laki

Produksi asam urat terjadi lebih tinggi pada pria dibanding wanita. Namun, meski demikian, bukan berarti asam urat hanya menyerang pria saja, ya. Berdasarkan data dari Arthritis Foundation (2018), sementara 3-6 persen pria mengalami penyakit asam urat khususnya di negara-negara Barat, sebanyak 1-2 persen perempuan mengalami kondisi serupa.

 

5. Disebabkan Karena Kelebihan Produksi Asam Urat

Hodkinson mengatakan, bahwa banyak orang melaporkan masalah asam urat akibat kelebihan produksi asam urat. Lebih dari 90 persen penderitanya membuang terlalu sedikit asam urat dari ginjal.

“Sekresi asam urat yang buruk pada ginjal ini dapat disebebkan oleh masalah ginjal, tekanan darah tinggi, konsumsi alkohol berlebih atau pengobatan misalnya diuretik atau obat yang digunakan untuk mengobati infeksi TB. Selain itu, gen tertentu mengakibatkan terlalu sedikit asam urat yang disekresikan dari tubuh, sehingga meningkatkan risiko asam urat.” jelasnya.

Baca Juga: 5 Makanan Pemicu Asam Urat yang Mesti Dihindari!

Demikianlah beberapa mitos seputar asam urat yang masih banyak dipercaya oleh masyarakat. Untuk mengtasinya, cobalah terapkan gaya hidup yang sehat, seperti meningkatkan asupan vitamin C, tetap terhidrasi, konsumsi kalsium, hingga kelola stres. Semoga kamu terhindar dari penyakit dan sehat selalu, ya.