Indonesia adalah negara yang terkenal dengan motif batik. UNESCO sendiri telah menetapkan batik sebagai warisan budaya asli dari Indonesia. Dan ternyata batik yang berasal dari Indonesia ada banyak motifnya, loh, sebelum kita bahas gambar motif batik Indonesia ada baiknya kita mengenal sejarahnya terlebih dahulu.
Sejarah Singkat Batik
Kain Batik merupakan hasil sebuah karya seni murni dengan media 2 dimensi, pada awalnya batik tercipta memakai kain berwarna putih yang terbuat dari bahan kapas (kain mori). Seiring perubahan jaman proses membuat kain batik bisa juga memakai katun, sutera, rayon, poliester, serta bahan sintetis yang lain. Macam corak batik itu sendiri tercipta memakai cairan lilin dengan media alat yakni canting untuk motif halus, serta kuas untuk batik tulis yang memiliki ukuran besar. Setelah itu cairan lilin itu akan meresap dengan baik ke dalam serat kain. Kain yang telah usai melukis memakai canting tadi lalu harus melewati proses pencelupan untuk pewarnaan.
Proses pencelupan ini umumnya dengan memakai warna-warna muda yang selanjutnya proses pencelupan warna lebih tua untuk memperoleh motif warna kain yang lebih gelap. Sesudah beberapa kali proses pewarnaan kain batik, jadi kain batik itu dicelupkan ke dalam larutan kimia untuk melarutkan lilinnya.
Untuk Sejarah lengkapnya akan seruni bahas di akhir artikel
1. Motif Batik Sekar Jagad
Corak batik ini merupakan salah satu motif yang sangat khas dari Indonesia. Batik jenis ini berasal dari daerah Jawa, lebih tepatnya Yogyakarta. Batik Jogja ini memiliki makna segar jagad yaitu keindahan atau kecantikan yang membuat orang yang memandangnya jadi terpesona.
Ada pula yang menafsirkan kalau motif yang berbentuk seperti pulau-pulau ini maksudnya yaitu sesuai namanya, yakni sekar jagad. Dalam bahasa Jawa, “kar jagad” mempunyai makna peta dunia. Corak batik ini mulai berkembang pada abad ke-18.
2. Motif Batik Sidomukti Magetan
Batik asal kabupaten Magetan ini mempunyai motif dasar gambar bambu. Seperti batik-batik yang lain, umumnya banyak yang menggunakan batik ini pada acara-acara resmi atau upacara adat. Arti dan filosofi dari corak batik sidomukti ini yaitu harapan untuk memperoleh ketenangan lahir batin.
3. Motif Batik Keraton
Awal mulanya, batik keraton sangat eksklusif. Rakyat biasa tak diperbolehkan untuk menggunakan motif ini karena yang boleh menggunakannya hanya Sultan serta keluarganya saja. Tetapi belakangan, ketentuan itu tercabut dan rakyat biasa sudah bisa menggunakan motif ini.
Diantara penyebabnya eksklusifnya motif ini yaitu karena penemu motif awalnya adalah putri-putri keraton Yogya sendiri yang notabene masihlah anggota keluarga Sultan. Sebetulnya, sangat banyak jenis baju batik yang dimiliki oleh Keraton Yogya.
Batik keraton adalah wastra batik yang memakai pola tradisional yang berkembang pada keraton-keraton yang berada pada pulau Jawa. Variasi corak batik tulis dengan kombinasi yang mengagumkan antara seni, pandangan hidup, etika, serta kepribadian lingkungan kraton yang melahirkannya.
Batik Keraton juga terdapat pada Kasunanan Surakarta, Kasultanan Jogjakarta, Pura Mangkunegaran serta Pura Pakualaman. Perbedaan utama dari keempat Batik Kraton terdapat pada bentuk, ukuran, patra serta nuansa warna soga (coklat).
4. Motif Batik Jepara
Corak batik asal Jepara dapat terbedakan menjadi dua, yaitu motif lama serta motif baru. Model batik jepara lama mempunyai pola dengan warna lung hitam, gajah coklat, flora serta fauna daun ulir hijau dan lainnya. Sedangkan batik baru Jepara merupakan batik tulis yang banyak macamnya. Batik Jepara sendiri juga populer dengan sebutan Batik kartini. Seperti namanya, kamu dapat menemukan batik Jepara pada daerah kota Jepara.
5. Motif Batik Solo
Ciri khas batik dari solo yang sering disebut sebagai batik sogan yaitu warna motifnya yang kecokelatan. Batik Solo juga masih mengaplikasikan konsep tradisional dengan hanya menggunakan bahan-bahan alami sebagai pewarnanya. Filosofi corak batik Solo yaitu gelombang-gelombang sungai bengawan solo yang membawa ketenangan.
6. Motif Batik Kawung
Corak batik kawung ini mungkin begitu terkenal oleh kakek-kakek kita sejak dahulu. Hal ini karena motif ini adalah salah satu motif batik tertua dari Indonesia. Dulu, motif ini hanya bisa digunakan oleh orang-orang kerajaan sebagai kain sarung raja ataupun permaisurinya.
Corak batik Kawung mempunyai pola bulatan yang serupa dengan buah Kawung (semacam buah kelapa atau sering juga disebut sebagai buah kolang-kaling) yang tertata rapi secara geometris. Dalam bentuk lain, batik kawung ini dapat direpresentasikan sebagai gambar bunga teratai dengan empat helai daun bunga yang merekah. Lotus atau teratai adalah bunga yang melambangkan umur panjang serta kesucian.
Corak dari batik Kawung umumnya dinamakan berdasar pada ukuran besar atau kecilnya bentuk bulat-lonjong yang ada didalam satu motif tertentu. Contohnya, batik Kawung Picis yaitu batik kawung yang tersusun serta tertata oleh bentuk alur bulatan yang kecil. Kata Picis berasal dari mata uang senilai 10 senyang yang memiliki bentuk relatif kecil.
Sedangkan batik Kawung Bribil yaitu batik kawung yang tersusun atau tertata oleh bentuk yang relatif lebih besar dari batik kawung Picis. Sesuai dengan namanya yakni bribil, merupakan mata uang yang memiliki bentuk relatif lebih besar dari picis serta mempunyai nilai setengah sen. Berdasarkan bentuknya batik kawung yang mempunyai bentuk bulat-lonjong yang cenderung lebih besar dari batik Kawung Bribil bernama Kawung Sen.
7. Motif Batik Tasik
Batik memang bukan hanya ada di daerah Jawa saja, beragam jenis corak batik saat ini juga berkembang di Tanah Sunda. Dan tiap-tiap daerah mempunyai ciri khas serta filosofi sendiri untuk corak batiknya, motif Tasik ini juga memiliki ciri khas tersendiri. Batik-batik yang berasal dari Tasikmalaya ini biasanya berbentuk rerumputan, fauna serta beberapa hal yang berkaitan dengan alam. Sedangkan pewarnaannya, umumnya berwarna biru, merah padam serta coklat.
8. Motif Batik Malang
Batik malang populer dengan batiknya yang cenderung cerah, seperti mempunyai warna dasar biru lalu di timpa dengan warna putih, lalu bahan berwarna putih di timpa dengan merah. Rata–rata batik Malangan ini berpola tanaman atau beberapa lambang kota Malang seperti candi-candi yang ada di dalamnya.
9. Motif Batik Pekalongan
Umumnya motif dari pekalongan dipengaruhi oleh kebudayaan-kebudayaan luar yang datang karena perdagangan. Hal ini karena letak kota Pekalongan yang begitu strategis sekali untuk tempat perdagangan dikarenakan mudah dicapai dari semua penjuru.
Beberapa corak batik Pekalongan ini mendominasi bentuk-bentuk fauna, tetapi umumnya tetap cenderung dengan motif tumbuh-tumbuhan.
10. Motif Batik Mega Mendung
Motif yang berasal dari kota Cirebon ini mempunyai ciri khas sendiri dalam membuat motif. Diantara motif yang paling populer bahkan juga menjadi ciri khas kota Cirebon yaitu batik Mega Mendung. Batik mega mendung diisi dengan pola-pola berupa awan dengan diberi warna yang gelap seperti biru tua, merah tua, hijau tua dan sebagainya.
11. Batik Cuwiri
Batik yang satu ini merupakan motif batik yang menggunakan zat warna soga alam. jaman dulu, pengguna corak batik cuwiri ini menandakan tingkat derajat yang tinggi untuk penggunanya dan atau hanya dipakai untuk upacara adat tertentu saja, seperti untuk upacara mitoni, yaitu tradisi jawa yang dipakai untuk memperingati usia kandungan 7 bulan. Juga, batik cuwiri ini digunakan untuk menggendong bayi. Batik cuwiri ini juga biasa dipakai untuk kemben serta semekan.
Corak batik cuwiri ini dominan menggunakan unsur gurda serta meru. Kata Cuwiri tersebut memiliki makna kecil-kecil, dan diharapkan pada pemakainya pantas, harmonis dan dihormati sesuai dengan pandangan hidup orang-orang jawa yaitu kemakmuran serta kebaikan.
12. Motif Batik Pringgondani
Nama batik pringgondani ini diambil dari nama rumahnya Gatotkaca anak Bimo/Werkudara. Corak batik pringgondani ini umumnya menampilkan corak gelap seperti warna biru nila (biru indigo) dengan soga alam berwarna coklat dipenuhi sulur-suluran atau alur kecil yang digabung dengan naga.
13. Motif Batik Sida Luhur
Corak batik yang mempunyai awalan sida (dibaca sido) adalah kelompok batik yang banyak dibuat oleh para pembatik. Sedangkan kata “sida” tersebut mempunyai makna menjadi/jadi/terlaksana. Jadi, caorak batik yang berawalan “sida” ini memiliki kandungan harapan agar apa yang dikehendaki dapat terlaksana. Motif batik Sida Luhur (dibaca Sido Luhur) mempunyai arti harapan agar bisa meraih kedudukan tinggi, serta dapat menjadi contoh atau panutan masyarakat.
Ada satu mitos tentang pembuatan batik Sido Luhur yang mana menuntut pembuatnya, diawali dengan menahan nafas cukup lama. Corak batik Sido Luhur dibuat oleh Ki Ageng Henis, yaitu kakek dari Panembahan Senopati yang merupakan pendiri kerajaan Mataram Jawa, dan merupakan cucu dari Ki Ageng Selo.
Konon batik Sido Luhur ini dibuat dengan cara khusus oleh Ki Ageng Henis untuk diberikan pada anak serta keturunannya. Harapan serta doanya agar si pemakai bisa mempunyai hati dan pikiran yang luhur sehingga dapat bermanfaat untuk negara serta masyarakat.
Filosofi arti di balik batik Sido Luhur juga bermakna berhasil mengembangkan, menyempurnakan diri menjadi manusia yang berbudi luhur yang selalu berdoa, mengingat serta bersyukur kepadaNya. Motif ini merupakan motif yang dipakai oleh pengantin saat pernikahan. Motif ini berasal dari Keraton Yogyakarta.
14. Motif Batik Semen Rama
Batik semen rama dimaknai sebagai penggambaran atau representasi dari satu “kehidupan yang semi” (kata semi yang bermakna berkembang atau makmur). Terdapat banyak jenis ornamen utama pada batik semen. Yang pertama, ornamen yang mempunyai hubungan dengan daratan, seperti binatang berkaki empat atau tumbuhan. Kedua, ornamen yang mempunyai hubungan dengan udara, seperti burung, garuda, serta megamendung. Ketiga, ornamen yang mempunyai hubungan dengan laut serta air, seperti ikan dan katak.
Jenis-jenis ornamen itu kemungkinan besar memiliki hubungan dengan prinsip Triloka atau Tribawana. Prinsip itu adalah ajaran tentang adanya tiga dunia yakni dunia tengah tempat manusia menjalani kehidupan, dunia atas atau nirwana yang merupakan rumah para dewa serta orang suci, dan dunia bawah yang merupakan tempat orang dimana jalan hidupnya dipenuhi angkara murka.
Selain mempunyai arti itu batik Semen Rama (dibaca; Semen Romo) itu sendiri kerap kali dihubung-hubungkan dengan kisah cerita Ramayana yang penuh dengan ajaran Hastha Brata atau ajaran suci keutamaan yang di lalui dengan delapan jalan. Ajaran itu adalah nasehat keutamaan dari Ramawijaya pada sang Wibisana saat dinobatkan menjadi raja di kerajaan Alengka. Sehingga kata “Semen Romo” memiliki kandungan makna sifat utama yang semestinya dimiliki oleh para raja atau pemimpin rakyat.
15. Motif Batik Sida Asih
Corak batik Sida Asih atau Sidoasih masuk dalam salah satu jenis batik keraton. Batik sidoasih berasal dari bahasa Jawa yakni “sido” serta “asih”. Kata “Sido” memiliki makna terus menerus/jadi/berkelanjutan. Sedangkan kata ”asih” memiliki makna kasih sayang. Sehingga batik Sidoasih bisa diartikan sebagai perlambang suatu kehidupan manusia yang penuh cinta kasih serta sayang, menentramkan kehidupan manusia di dunia serta di akhirat.
Didalam adat Jawa, batik Sidoasih ini sering digunakan pada acara pernikahan, dimana kain batik dengan motif Sidoasih ini dipakai sebagai busana malam pengantin. Dengan mengenakan batik Sidoasih, maka pengantin mempunyai harapan untuk dapat menjalani kehidupan barunya dengan lebih harmonis, dan makin romantis penuh cinta kasih.
16. Motif Batik Tambal
Kata Tambal memiliki arti menambal atau melakukan perbaikan suatu hal yang rusak. Dalam suatu perjalanan kehidupan, manusia harus instrospeksi atau melakukan perbaikan diri untuk menuju satu kehidupan yang lebih cemerlang, baik lahir ataupun batin.
Sejak dahulu, kain batik tambal diakui bisa membantu kesembuhan orang yang sedang sakit. Salah satu langkahnya yaitu dengan menyelimuti orang yang sakit itu dengan kain batik motif tambal. Mitos atau keyakinan masyarakat jawa ini muncul dikarenakan orang yang sedang sakit dianggap mempunyai sesuatu “yang kurang”, sehingga untuk proses penyembuhannya perlu “ditambal”.
17. Motif Batik Sudagaran
Batik jenis ini adalah motif larangan dari warga keraton, sehingga seniman dari para saudagar membuat motif baru yang sesuai selera masyarakat saudagar. Mereka juga mengubah motif larangan dimana motif itu bisa dipakai oleh masyarakat umum. Corak batik Saudagaran biasanya memiliki kesan “berani” dalam penentuan warna serta bentuk, pemakaian benda alam atau satwa, ataupun gabungan corak warna yang dominan dengan warna soga serta biru tua.
Corak batik Sudagaran ini menyajikan kualitas yang mumpuni dalam proses pengerjaan batik dan tingkat kerumitannya dalam menyajikan variasi desain yang baru. Para pengrajin batik Sudagaran melakukan kreasi pada batik keraton dengan memberikan isen-isen yang cukup rumit serta mengisinya dengan cecek (bintik/titik) hingga memberikan kesan batik yang lebih indah.
18. Motif Batik Petani
Corak batik petani adalah jenis batik yang dibuat sebagai selingan atau side job para ibu rumah tangga di rumah selagi tidak pergi ke sawah atau sewaktu senggang saja. Batik yang dibuat lebih kasar serta mempunyai aksen kaku dan tak halus.
Motif batik petani secara turun temurun akan menyesuaikan dengan daerah masing-masing serta batik petani ini dikerjakan secara tak profesional karena hanya sebagai pengisi waktu senggang saja. Untuk langkah pewarnaannya juga mengikuti pola batik saudagar.
Baca Juga : 10 Inspirasi Model Baju Batik yang Cocok untuk Pesta Pernikahan
19. Motif Batik Jambi Batang Hari
Diambil dari nama sungai yang terdapat di Provinsi Jambi dan menjadi ikon yang penuh akan nilai histori dan penunjang perekonomian Jambi sejak zaman dahulu.
20. Motif Batik Bunga Melati
Motif yang satu ini seringkali dipakai untuk motif batik Indonesia. Keanekaragaman flora menjadi inspirasi para pencipta corak batik. Motif batik bunga memiliki ciri khas warna yang cukup terang dengan kombinasi warna yang juga beragam.
Salah satunya adalah motif bunga melati, yang banyak sekali digunakan oleh kaum perempuan. Sebab, di balik keindahan bunga melati, tersimpan makna kecantikan dan keanggunan. Selain itu, motif ini juga dijadikan sebagai lambang kesucian dengan warnanya yang putih serta lambang kebersahajaan wanita.
21. Motif Batik Madura
Ciri khas dari motif batik moden Madura terletak dari warna dan motifnya. Biasanya batik asal Madura dikenal dengan warna yang berani dan kerap memadukan warna hitam dengan warna-warna cerah. Ragam motifnya terinspirasi oleh lingkungan alam seperti tumbuh-tumbuhan.
22. Motif Batik Papua
Bukan hanya dari Pulau Jawa saja, bagian timur Indonesia juga memiliki corak batik yang cantik, loh. Salah satunya berasal dari provinsi Papua yang memiliki batik Asmat, yang dilengkapi dengan motif terakota dan warna cenderung kecokelatan seperti tanah. Corak batik Asmat didominasi oleh corak ukiran khas suku Asmat, seperti ukiran patung, yang menjadi suku asli penghuni bumi cendrawasih.
23. Motif Batik Wahyu Tumuran Cantel
Berikutnya adalah corak batik jogja yakni wahyu tumuran cantel, yang dikenal sebagai motif khusus yang biasanya hanya dikenakan dalam acara-acara tertentu saja, seperti upcara, temu manten, atau acara lainnya yang kental dengan adat Jawa. Motif batik Jawa Tengah ini, memiliki makna yang mendalam, agar pengantin senantiasa mendapatkan anugerah dari Tuhan dan juga dikarunia keturunan yang baik.
Kemudian, ada pula corak batik wahu tumuran, hampir mirip dengan wahyu tumuran cantel. Kain batik dengan motif ini sebenarnya telah dikenal sejak lama, tepatnya pada tahun 1480 di wilayah Jogjakarta, dan menyembar ke berbagai daerah di Indonesia. Adapun perbedaan paling mencolok di antara kedunya adalah pada penggunaannya. Jika corak batik wahyu tumutan cantel biasanya hanya dikenakan pada acara khusus saja, maka batik wahyu tumuran bisa digunakan untuk acara yang lebih umum.
24. Motif Batik Bali
Bali tidak hanya terkenal dengan destinasi wisatanya saja. Daerah kepulauan ini, juga memiliki batik yang tak kalah populer, loh. Namanya adalah batik singa borong, dimana motif tersebut tak pernah gagal mencuri perhatian para wisatawan. Meski batik Bali memang masih muda, karena baru saja dikembangkan. Namun, motifnya sudah berhasil mendapatkan perhatian, karena tampak berbeda. Terlebih aromanya yang sangat khas, karena pembuatannya menggunakan bahan alami seperti kulit kayu untuk proses pewarnaan. Bobotnya pun terasa lebih berat dari batik pada umumnya.
25. Motif Batik Sogan
Kalau yang satu ini adalah corak batik favorit dari Presiden RI, Joko Widodo. Berasal dari Solo, batik sogan memiliki ciri khas tersendri, yakni warnanya yang cokelat dengan gambar batik beraksen bunga dan titik-titik, kemudian dilengkapi dengan lengkungan dan garis di dalam motifnya. Banyak yang belum tahu, ternyata batik ini sudah ada sejak zaman nenek moyang dahulu, loh. Dahulu, batik sogan kerap digunakan oleh raja-raja keraton karena warnanya yang elegan, kombinasi cokelat dan hitam. Seiring berkembangnya zaman, warna batik pun semakin modern, kendati demikian batik sogan tetap menjadi incaran apra pencinta fashion Asia dan Eropa, loh.
26. Batik Tujuh Rupa
Motif batik tujuh rupa adalah salah satu batik dari daerah Pekalongan. Seperti namanya, dalam satu kain warna dan gambar batik sangat beragam, tak heran jika dinamakan dengan batik tujuh rupa. Dulunya Pekalongan merupakan pelabuhan yang sangat besar tempat pedagang dari Tiongkok, Arab, dan Eropa melakukan perdagangan dengan warga lokal. Percampuran budaya inilah yang membuat batik Pekalongan sangat kaya warna.
27. Motif Batik Khas Jakarta
Selanjutnya ada motif batik khas Jakarta yang juga banyak dicari oleh para kolektor motif batik nusantara. Yakni motif batik betawi dengan warna cerah serta menampilkan nilai dari budaya masyarakat betawi. Gambar motif Sungai Ciliwung, boneka ondel ondel khas betawi, Monas, dan Peta Ceila terlihat dominan menghiasi kain batik ini. Biasanya kain batik betawi dikenakan untuk acara acara bergengsi seperti perhelatan Abang None Jakarta ataupun acara kenegaraan lainnya.
28. Batik Pring Sedapur
Batik pring sedapur diproduksi di Desa Sidomukti, Magetan. Nama pring sedapur diambil dari bahasa Jawa, yang artinya “Pring: bambu” dan “Sedapur: sempurna”. Tidak heran kalau kamu akan melihat motif batik berupa gambar tanaman bambu dengan berbagai warna cerah yang memiliki filosofis hidup rukun dan tentram. Dengan wilayah kota Magetan yang dijadikan sebagai salah satu tujuan wisata alam, tidak ada salahnya kamu mengoleksi kain batik motif pring sedapur ini.
29. Motif Sido Asih
Sido asih adalah salah satu jenis batik dari kraton yang menjadi favorit banyak orang. Biasanya dalam kebudayaan Jawa, batik sido asih kerap dikenakan pada acara pernikahan tepatnya saat malam pengantin. Filosofinya adalah adanya harapan pada kedua pengantin yang baru saja menjalani rumah tangga baru akan lebih romantis, tumbuh cinta dan kasih sayang ke depannya. Kain motif batik sido asih ini tersedia dengan harga yang premium karena kualitasnya yang berkelas dan sulit pembuatannya.
30. Motif Batik Dayak
Corak batik asli dari Kalimantan sangat berbeda daripada batik khas Jawa. Salah satu yang paling unik adalah motif dayak. Batik model ini lebih menekankan coraknya pada unsur-unsur berbau alam, religius, pun hal lain yang berkaitan dengan suku tersebut. Oleh karena itu, kamu tak perlu heran jika coraknya sangatlah unik dan berbeda dai yang lainnya. Salah satunya terlihat seperti contoh di atas yang menggambarkan senjata suku asli Kalimantan tersebut.
31. Motif Empiek
Empiek merupakan salah satu motif batik Kalimantan Timur, khususnya Balikpapan. Kmau bisa menjumpainya dalam berbagai corak yang rapi dan presisi. Batik empiek kerap hadir dalam balutan warna cerah dengan satu warna atau warna yang lebih mendominasi daripada yang lainnya.
32. Motif Jajumputan
Jajumputan kerap hadir dengan motif yang lebih modern serta desainnya minimalis, tapi tetap tampil estetis. Umumnya, corak yang diusung berupa pola geometris yang teratur. Batik jenis ini kerap disandingkan dengan batik sasirangan, walau sebenarnya keduanya tak memiliki kaitan kuat satu sama lain. Karena tampilannya yang elegan dan tak berlebihan, batik jenis ini menjadi favorit berbagai kalangan. Lihat saja motif batik jajumputan seperti gambar tersebut, kain hitam nan simple ini. Tampak elegan tanpa perlu berlebihan, kan?
33. Motif Liek
Batik liek atau tanah liat adalah salah satu motif batik dari daerah Sumatera Barat. Kain batik yang satu ini memiliki variasi warna yang cenderung lebih gelap, karena melalui proses pewarnaan yang mencampurkannya dengan lumpur. Motif liek ini terbilang langka saat ini jika melihat dari prosesnya. Hal ini karena pergeseran ke teknik yang lebih canggih.
34. Motif Batik Taman Laut Bunaken
Motif batik khas Sulawesi yang satu ini begitu memikat, dan hanya terdapat sekitar lima kain dengan panjang 2,75 meter saja. Dari motif ini bisa terlihat langsung kecantikan si Bunaken karena tampak jelas rangkaian koral warna warninya.
35. Batik Kartini
Selain terkenal sebagai penghasil ukiran kayu, ternyata daerah Jepara juga memiliki ciri khas pada motif batik. Motif batik Indonesia yang mengental dari batik Jepara ini terbagi menjadi dua yaitu motif lama serta motif baru.
Untuk motif batik Jepara lama memiliki karakteristik warna lung hitam, flora fauna seperti daun ulir hijau dan gajah cokelat. Sedangkan untuk versi batik baru, Jepara sudah melakukan modernisasi seperti batik tulis ataupun batik tenun batik Jepara.
36. Motif Batik Ceplok
Motif batik sederhana ini bernama batik ceplok. Mungkin kamu bisa langsung mengenalinya berdasarkan dari alurnya yang geometris. Jadi pada umumnya, gambar batik hanya menghadirkan pengulangan saja. Namun, motif batik ini menjadi salah satu yang populer dan telah hadir di berbagai fashion item dari baju, rok, hingga kemeja batik pria, loh.
37. Motif Batik Ciamis
Motif batik Jawa khususnya dari daerah Ciamis ini memiliki motif yang cenderung sederhana jika daripada jenis batik dari daerah lannya. Biasanya, motif batik Ciamis cenderung memiliki corak sederhana dan tidak terlalu ramai. Selain itu, gambar motif batik Ciamis hadir dengan warna-warna terang. Beberapa produsen kain batik Ciamis juga sengaja mengeluarkan batik Ciamis dengan warna pastel. Gambar alam dan perpaduan warna pastel dari batik ini bisa kamu aplikasikan pada outfit modern.
38. Motif Batik Neq Limbongan
Neq Limbongan merupakan salah satu motif batik Indonesia yang berasal dari Toraja. Mereka meyakini, bahwa nama ini diambil berdasarkan nama leluhur mereka, yakni Limbongan, yang diperkirakan hidup pada 3000 tahun yang lalu. Sedangkan kata “Neq” memiliki arti “Danau”. Dalam pengertian orang Toraja, Limbongan berarti sumber mata air yang tidak pernah kering, sehingga menjadi sumber kehidupan. Orang karena itu, motif ukiran ini berbentuk aliran air yang memutar dengan panah di keempat arah mata angin. Motif tersebut memiliki makna bahwa rezeki akan datang dari empat penjuru bagaikan mata air yang bersatu dalam danau dan memberi kebahagiaan.
39. Motif Batik Priangan
Motif batik Indonesia yang berikut ini berasal dari Tasikmalaya. Umumnya, batik ini sangat disukai oleh pria karena gambar batiknya yang rapi, sehingga memberikan kesan kalem sekaligus berwibawa. Namun, kamu bisa menggunakan batik ini sebagai bawahan, loh. Batik Tasikmalaya memiliki warna yang lebih cerah seperti biru muda, merah, atau hijau muda, dan menggambarkan lingkungan alamnya. Motif daun, bunga, atau burung sering menjadi motif utama dalam batik ini.
40. Batik Sidoluhur
Batik yang satu ini sering kali dikenakan oleh mempelai wanita ketika malam pengantin. Motif dengan alur gambar batik menyerupai ketupat ini, memiliki makna agar orang yang mengenakannya bisa mencapai kedudukan yang paling tinggi dan menjadi panutan untuk orang sekitarnya.
41. Motif Batik Garutan
Batik Indonesia ini sudah berkembang jauh sebelum kemerdekaan. Motif yang satu ini memiliki kesan minimalis dan menggunakan warna-warna cerah. Secara filosofis, warna-warna ini mengungkapkan kebahagiaan, seperti warna gading, merah, hijau, hingga ungu muda. Umumnya, motif batik Garutan merupakan cerminan dari kehidupan sosial dan budaya orang Sunda, khususnya wilayah Garut, Jawa Barat.
42. Batik Celup
Motif batik Indonesia sangat beragam, hal ini disebabkan oleh teknik yang digunakan. Salah satu teknik dalam pembuatan batik nusantara adalah dengan teknik celup atau tie dye. Umumnya, batik modern yang dihaliskan dari teknik celup memiliki pola yang geometris, tapi tidak memiliki garis tegas sebagai pemisah antara motif dan warna latar, serta memberikan kesan seperti motif psyhadelic. Namun hal itu bisa menjadi statement tersendiri dalam tampilanmu. Sudah banyak pula desainer pakaian yang menggunakan macam macam batik dengan teknik celup ke pewarna organik seperti indigo sebagai bahan dasar pembuatan pakaiannya.
43. Motif Batik Kamoro
Motif lainnya yakni Komoro, yang merupakan batik asal Papua. Batik ini berlukiskan patung berdiri sedang membawa tombak. Warna-warna yang ditampilkan dari motif suku Kamoro ini lebih berani dan cerah. Seperti kombinasi biru dan hijau, hitam dan kuning, merah dan merah muda. Batik Kamoro dipengaruhi dari berbagai sisi, seperti segi budaya suku Kamoro dan pengaruh batik Jawa yang dibawa oleh pembatik Jawa. Tidak hanya untuk pakaian, batik Kamoro juga terus mengalami perkembangan, seperti gaun, kemeja, sampai bed cover.
44. Batik Lasem
Batik Lasem merupakan salah satu motif batik Indonesia yang dipengaruhi oleh budaya luar. Motif ini tercipta dari akulturasi budaya Jawa Tengah, Jawa Timur, serta Tionghoa. Umumnya, batik Indonesia ini memiliki warna yang cerah. Berbagai karakteristik motif budaya Jawa sangat jelas terlihat pada batik Lasem, misalnya gambar batik perang, kawung, udan riris, sidomukti, dan sekar jagat yang manis. Kemudian diperkaya dengan campuran motif batik Tionghoa yang cerah seperti gambar motif batik burung hong dan naga.
45. Batik Tambal
Sebagaimana namanya, batik ini menyerupai kain tambahan. Motifnya beragam, sehingga membuatnya menyerupai pathwork yang dibuat dari aneka kain perca. Secara filosofis, motif ini memiliki arti menambal sesuatu atau memperbaiki sesuatu yang rusak. Motif modern ini bisa kamu aplikasikan pada dress yang stylish. Selain itu, kamu pun bisa mengenakan batik bermotif tambal untuk bawahan kebaya modern. Intinya, padukan batik ini sesuai selera dan gayamu.
46. Batik Sarimbit Sogan Parang
Motif batik berikutnya yakni adalah sogan parang, sebutan tersebut berasal dari proses pewarnaan kain, yang biasanya menggunakan batang pohon kayu sogan, sehingga tampak lebih alami. Selain itu, motif ini juga kerap dijadikan sebagai pembuatan baju sarimbitan alias couple. Adapun ciri motif batik ini adalah garis diagonal lurus, yang menggambarkan kehormatan dan cita-cita. Serta kesetiaan kepada nilai kebenaran.
Motif sogan ini, tidak hanya parang saja, tapi berbagai macam. Mulai dari motif truntum yang memiliki makna cinta yang hidup kembali. Juga sebagai simbol cinta yang tidak bersyarat, abadi, di mana semakin lama maka cinta tersebut akan terasa semakin subur dan indah. Lalu ada motif kawung, juga termasuk dalam motif yang digunakan untuk kain batik sarimbit. Yang artinya dijual secara berpasangan seperti motif lainnya. Nama motif kawung berdasarkan besar-kecilnya bentuk bulat lonjong yang terdapat pada motif tertentu.
Batik Tertua di Indonesia
Dari sekian banyak motif batik yang ada di Indonesia, ada beberapa motif batik tertua, loh. Motif apa sajakah itu?
1. Batik Keraton
Salah satu batik yang ditemukan di daerah Yogyakarta dan Solo ini merupakan batik tertua dengan motif yang memiliki filosofi makna kehidupan. Gambarnya terlihat rumit, halus, dan memiliki beberapa warna, seperti biru, kuning muda, hingga putih. Beberapa motifnya sudah dikenal sejak abad ke-14 seperti motif kuno keraton pola panji dan gringsing. Ada pula batik kawung yang diciptakan oleh Sultan Agung pada 1613-1645, hingga motif arang, dan motif anyaman seperti tirta teja. Batik ini cukup dikenal oleh keluarga kerajaan, karena memang saat itu, motif ini hanya diperuntukkan oleh raja dan keturunannya saja. Motifnya pun memiliki ciri khas tersendiri, yakni motif lereng atau parang.
2. Batik Cirebon
Motif batik megamendung adalah salah satu ciri khas batik Cirebon. Perlu kamu ketahui, bahwa motif ini merupakan akulturasi antara budaya Cina yang kemudian dikembangkan oleh seniman batik Cirebon. Motif yang menjadi khasnya adalah adanya gumpalan awan dengan paduan warna tegas seperti biru atau merah. Sejarah batik Cirebon terkait erat dengan proses asimilasi budaya serta tradisi ritual religius. Prosesnya berlangsung sejak Sunan Gunung Jati menyebarkan agama Islam di Cirebon sekitar abad ke-16.
Dimulai ketika Pelabuhan Muara Jati menjadi tempat persinggahan pedagang Tiongkong, Arab, Persia, dan India. Ada pula yang menyebutkan batik megamendung merupakan ciptaan Pangeran Cakrabuana pada 1452 sampai 1479. Motif tersebut didapat dari pengaruh berbagai keraton di Cirebon karena pada awalnya seni batik Cirebon hanya di kenal di kalangan Keraton.
3. Batik Pekalongan
Batik Pekalongan termasuk batik pesisir yang paling kaya akan warna dengan ciri khas batik pesisir dan ragam hiasnya bersifat naturalis. Jika dibandingkan dengan batik pesisir lainnya, batik ini sangat dipengaruhi pendatang keturunan Cina dan Belanda. Meski tidak ada catatan resmi kapan batik ini dimulai populer di Pekalongan, tapi diduga batik Pekalongan sudah ada sekitar 1800.
Data diperoleh dari Deperindag Pekalongan, motif batik ada yang dibuat dari 1802, misalnya motif pohon kecil pada bahan baju. Namun, perkembangan yang signifikan diperkirakan terjadi setelah perang besar pada 1825 sampai 1830 di Kerajaan Mataram yang sering disebut dengan perang Diponegoro atau perang Jawa. Terjadinya perang ini mendesak keluarga keraton serta para pengikutnya meninggalkan kerajaan.
4. Batik Imogiri
Ciri khas dari daerah Imogiri adalah motif batik baito geni atau kapal api. Di mana wilayah tersebut dikenal sebagai tempat makan para raja Mataram. Motif ini merupakan salah satu motif yang pendapat pengaruh dari penjajah Belanda. Hal mengejutkan diungkapkan oleh pendiri dan kurator museum lingkungan batik.
“Saya terkaget-kaget orang Imogiri belum pernah melihat kapal, tapi saya belajar tesis De Graf di Imogiri itu banyak tawanan. Mungkin tawanan itu yang menggambarkan (kapal api) atau mungkin orang Imogiri yang pergi ke Tuban atau Rembang dengan lascar Sultan Agung saat menyerbu Batavia,” ucapnya.
Catatan sejarah menyebutkan bahwa Sultan Agung yang menyerbu Batavia itu meninggal di wilayah Pleret, Bantul pada 1645. Diduga banyak prajurit Sultan Agung berasal dari wilayah Imogiri yang menyerang Batavia pada 1629.
5. Motif Batik Toraja
Sebagaimana yang mungkin sudah kita tahu, batik Jawa dipengaruhi oleh kebudayaan India. Batik dikenal pada masa raja Lembu Amiluhur dari kerajaan Jenggala. Berbeda dengan batik Jawa, batik Toraja diklaim merupakan kebudayaan asli Nusantara.
Letak geografis Toraja yang berbukit, sulit didatangi oleh pedagang India. Hal ini memunculkan teori, batik Toraja adalah asli hasil karya orang Tana Toraja. Ternyata motif tertua bukan dari daerah Jawa, ya. Ada 3 motif batik Toraja yang terkenal. Yaitu Pa’ Teddong, motif kepala kerbau. Binatang yang melambangkan kesejahteraan orang Toraja. Motif Pare Allo, gambar bulat melambangkan matahari sebagai sumber kehidupan. Dan Poya mundudan, yaitu motif burung belibis.
6. Batik Lasem
Berdasarkan sejarah industri batik nusantara kehadiran batik Lasem ini sudah ada sejak berabad-abad silam. Semula, batik Lasem ini menjadi batik Encim, batik yang dipakai oleh wanita keturunan Tionghoa yang berusia lanjut.
Pengaruh keraton juga ikut mewarnai corak dan motif batik Lasem. Terbukti dengan adanya motif kawung dan parang. Pengaruh budaya Cina sangat kental di pola batik ini, sedangkan pengaruh masyarakat pesisir utara terlihat pada kombinasi warna cerah merah, biru, kuning, dan hijau.
Diduga sekitar abad ke-16 sudah ada yang mulai membuat batik di Lasem. Industri mulai berkembang dan mencapai produksi masal di abad ke-19. Kemudian mencapai masa keemasan pada 1900-1942 saat Jepang masuk Indonesia.
Sejarah Peringatan Hari Batik Nasional
Batik merupakan salah satu budaya warisan Indonesia, di mana saat ini negeri tercinta ini memiliki berbagai motif batik dari berbagai daerah. Batik kerap dipakai sebagai busana pada acara formal. Namun, tahukah kamu, bahwa tanggal 2 Oktober diperingati sebagai Hari Batik Nasional?
Setiap tanggal 2 Oktober diperingati sebagai Hari Batik Nasional. Di mana pemerintah pun telah mengeluarkan imbauan untuk memakai batik. Sebelum membahas lebih jauh mengenai hari batik, akan lebih baik jika kita mengulik sedikit sejarah singkat mengenai batik, yuk simak berikut ini:
Nama batik sendiri, sebenarnya diambil dari kata ‘amba titik’ dalam bahasa Jawa berarti ‘menulis titik’ dengan tujuan untuk menghias kain. Istilah ini menggambarkan bagaimana cara membuat titik dengan lilin yang menetes pada kain.
Sebenarnya penggambaran batik sudah dimulai sejak zaman Kesultanan Mataram, loh. Dan kemudian berlanjut pada zaman Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta. Inilah yang membuat adanya batik Solo maupun Jogja. Berikut ini beberapa hal yang perlu kita ketahui mengenai sejarah batik dan Hari Batik Nasional di Indonesia.
1. Zaman Majapahit
Sebelumnya, batik sudah menjadi kebudayaan di kerajaan Majapahit seperti Mojokerto dan Tulung Agung. Pada saat itu, Mojokerto menjadi kebudayaan di kerajaan Majapahit di mana batik mulai dikenal. Sedangkan Bonorowo kala itu dikuasai oleh Adipati Kalang yang tak tunduk kepada kerajaan Majapahit. Akibat Adipati Kalang tak ingin tunduk, maka terjadilah pertempuran di sekitar Desa Kalangbret yang menyebabkan Adipati Kalang tewas dan Majapahit berhasil menguasai Tulung Agung.
Sejak itulah, prajurit yang tinggal di Tulung Agung mulai membawa budaya batik dari Majapahit. Dalam perkembangannya, batik Mojokerto dan Tulung Agung banyak dipengaruhi oleh batik Yogyakarta. Hal ini dikarenakan selama bentrokan tentara kolonial Belanda dengan pasukan Pangeran Diponegoro, beberapa pasukan Kyai Mojo mengundurkan diri ke arah timur di daerah Majan. Oleh karena itu karakteristik batik Kalangbret dari Mojokerto hampir sama dengan Jogja, dasarnya putih dan warnanya cokelat muda, serta biru gelap.
2. Zaman Penyebaran Islam
Saat itu, seni membatik baru ada di dalam lingkungan Keraton saja. Karena putri Keraton Solo menjadi istri dari seorang Kyai, yakni Hasan Basri. Maka dibawalah ke Tegal Sari dan diikuti oleh pengiring-pengiringnya. Selain itu, tak sedikit keluarga Keraton Solo yang belajar di pesantren milik sang Kyai.
Kawasan perbatikan lama yang bisa kita lihat saat ini yakni daerah Kauman yaitu Kepatihan Wetan sekarang dan dari sini kemudian meluas ke desa-desa seperti Ronowijoyo, Mangsuman, Kertosari, Setono, Cokromenggalan, Kadipaten, Nologaten, Bangunsari, Cekok, Banyudono, hingga Ngunut.
Kala itu, obat-obatan yang digunakan dalam membatik merupakan buatan dalam negeri yang berasal dari kayu-kayuan seperti pohon tom, mengkudu, dan kayu tinggi. Sedangkan bahan kain putihnya juga memakai buatan sendiri dari tenunan gendong. Kain putih import bam dikenal di Indonesia kira-kira akhir abad ke-19.
3. Masuknya Batik Cap
Setelah perang dunia pertama, pembuatan batik cap di Ponorogo barulah dikenal oleh kalangan luas. Setelah dibawa oleh seorang dari China bernama Kwee Seng dari Banyumas. Pada awal abad ke-20, daerah Ponorogo terkenal batiknya, sebab dalam pewarnaan batiknya, dinilai tidak luntur.
Oleh karena itu, batik-batik tersebut mulai dilirik oleh pengusaha batik dari Banyumas dan Solo. Berkat dikenalnya batik cap, maka produksi Ponorogo setelah perang dunia pertama sampai pecahnya perang dunia kedua terkenal dengan batik kasarnya yaitu batik cap mori biru. Pasaran batik cap kasar Ponorogo kemudian terkenal seluruh Indonesia.
4. Asal Muasal Hari Batik Nasional
Batik menjadi kebanggan, tak hanya di Indonesia batik pun sudah banyak dipakai oleh orang-orang mancanegara. Sampai pada akhirnya, tepat pada 2 Oktober dijadikan sebagai Hari Batik Nasional.
Hari Batik Nasional sendiri berawal ketika batik masuk dalam Daftar Perwakilan Warisan Budaya Tak-benda UNESCO (ICH). Sejarah hari batik nasional diinisiasi saat batik diakui pada saat sidang ke-4 Komite Antar -Pemerintah tentang Warisan Budaya Tak-benda yang diselenggarakan UNESCO di Abu Dhabi pada 2 Oktober 2009.
Apakah Tujuan Diperingatinya Hari Batik Nasional?
Ditetapkannya 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional, tentu bukan tanpa tujuan. Selain untuk dapat memaknai batik sebagai kekayaan budaya, adanya Hari Batik Nasional ini, merupakan usaha pemerintah dalam meningkatkan martabat bangsa Indonesia dan citara positif Indonesia di forum internasional. Kemudian, peringatan tersebut juga diharapkan bisa menumbuhkan kecintaan serta rasa bangsa masyarakat terhadap kebuayaan bangsanya.
Cara Memperingati Hari Batik Nasional
Hari Batik Nasional yang akan dijumpai pada 2 Oktober mendatang, membuat banyak orang mulai bersiap untuk merayakannya. Bahkan, mungkin saat ini mereka sedang disibukkan dalam mencari tema Hari Batik Nasional 2021 ini. Nah, buat kamu yang masih bingung bagaimana cara merayakannya, Seruni telah merangkumnya berikut ini nih.
1. Mengenakan Batik
Cara sederhana merayakan Hari Batik Nasional adalah dengan mengenakan baju batik di hari tersebut. Ada berbagai macam model dan motif yang bisa kamu pilih. Kalau kamu ingin membelinya, usahakan batik tersebut asli, ya. Misalnya batik tulis atau batik cap, yang dibuat secara manual dengan tangan para pengrajin. Sebab, dengan begitu, sama saja kamu telah mendukung usaha mereka.
2. Menghadiri Gelaran Spesial Hari Batik
Cara berikutnya, kamu bisa menghadiri gelaran spesial hari batik. Carilah informasinya melalui mesin pencari atau media sosial. Biasanya, di beberapa kota atau lingkungan sekitarmu juga turut merayakannya. Maka, jangan segan-segan untuk mencari inforamsi tersebut, ya.
3. Berkunjung ke Museum
Selain mengenakan batik dan menghadiri gelaran perayaan Hari Batik Nasional, kamu juga bisa datang ke museum yang menyediakan koleksi batik. Seperti mengunjungi Museum Batik yang ada di Pekalongan. Di sana, kamu akan melihat ribuan koleksi batik dan memiliki alat tenun tradisional, bukan mesin.
4. Belajar Membatik
Penasaran gak sih, gimana sulitnya membuat batik? Di hari spesial itu, kamu bisa menyempatkan diri untuk belajar membatik, loh. Selain mengetahui prosesnya, belajar membatik juga akan membuatmu lebih mengharagi karya para pengrajin batik.
Itulah macam-macam motif batik dari Indonesia yang mesti kita lestarikan. Setidaknya dengan cara mencoba belajar mengenai batik di daerahnya masing-masing serta mengenalkannya kepada orang-orang sekitar. Semoga informasi ini dapat membantu kalian, ya.
Baca Juga:
Tips Agar Tampil Modis Saat Memakai Batik
20 Model Baju Batik Couple Terbaru, Bikin Terlihat Kompak!
10 Inspirasi Model Baju Batik yang Cocok untuk Pesta Pernikahan