Nunung Srimulat Divonis Mengidap Kanker Payudara

Nunung Srimulat Divonis Mengidap Kanker Payudara
instagram.com/nunung63.official

Seruni.id – Kabar kurang mengenakan datang dari komedian wanita, yakni Nunung Srimulat. Melalui podcast bersama Ruben Onsu, ia mengungkapkan kondisi kesehatannya yang sedang tidak baik-baik saja.

Nunung Srimulat mengaku bahwa dirinya saat ini tengah mengidap kanker payudara. Kondisi tersebut seolah menjadi mimpi buruk baginya. Hingga membuatnya merasa stres dan kerap menangis setiap malam.

Penyakit kanker payudara yang dideritanya ia ketahui baru-baru ini, di tengah usanya Nunung juga mengobati penyakit yang sudah ia derita sebelumnya.

“Sebetulnya sebelum didiagnosa sama dokter, saya sudah ada riwayat penyait ya, yang mungkin selama ini tidak saya ceritakan,” kata Nunung Srimulat dalam video yang tayang pada (1/2) malam.

“Nah, tiba-tiba ada sakit baru yang didiagnosa, ada kanker payudara. Ya pasti saya sedih, saya sedih tapi saya enggak boleh marah,” lanjutnya.

“Saya cuma ‘Ya Allah ujian apa lagi yang harus saya jalani?’ Tapi saya percaya Allah akan memberikan yang terbaik untuk saya,”

“Jadi dalam [kondisi] saya masih harus menyembuhkan penyakit saya yang ada, tiba-tiba ada diagnosa baru lagi, saya kena kanker,” lanjut Nunung.

Saat ini, ia mengaku sudah melakukan biopsi atau pengambilan sampel jaringan tubuh untuk memeriksakan kondisi kanker tersebut. Selain itu, ia juga menjalani serangkaian pemeriksaan lainnya. Seperti pengambilan foto paru-parunya untuk mengetahui sudah sampai mata penyebarannya.

“Ya mudah-mudahan sih masih tetap [tidak menjalar].”

Di usia yang tak lagi muda, Nunung Srimulat diketahui masih harus menjadi tulang punggung keluarganya. Namun, di kondisi yang tidak memungkinkan ini, ia terpaksa harus memulangkan keluarga besarnya ke Solo dan meminta mereka untuk berjuang mencari penghasilan sendiri.

“Untuk saat ini, memang saya lagi fokus untuk diri saya, makanya saya aksih pengetahuan ke keluarga besar saya yang ada di Jakarta, saya pulangkan ke Solo semua,” tuturnya.

“Saya minta ke mereka, ‘Untuk saat ini kalian mau enggak mau, bisa enggak bisa kalian harus usaha, apa lah’,” lanjutnya.

“Sekarang kan ada jualan online, ada jualan makanan, saya bilang ‘Pokoknya kalian harus ada pemasukan karena kalian tahu sendiri, Bunda lagi fokus dan ada penyakit baru lagi buat Bunda,” paparnya.

 

Penyebab dan Gejala Kanker Payudara

Nunung Srimulat Divonis Mengidap Kanker Payudara
rojai.co.id

Pada tahap awal, kanker payudara masih sangat sulit untuk dideteksi. Hal ini karena ukurannya yang kecil. Benjolan baru akan terasa jika ukurannya cukup besar. Meski demikian, tidak semua benjolan di area payudara berarti kanker. Untuk mengetahuinya, maka dibutuhkan pemeriksaan lebih lanjut, guna memastikan apakah benjolan tersebut kanker atau bukan.

Sampai saat ini, belum diketahui secara pasti apa penyebab kanker payudara. Namun, ada sejumlah faktor yang diduga kuat menjadi pemicunya. Seperti berat badan berlebih, menstruasi di usia yang terlalu muda, dan kebiasaan merokok.

 

Bagaimana Pengobatan dan Cara Pencegahannya?

Nunung Srimulat Divonis Mengidap Kanker Payudara
neonco.co.id

Kanker payudara dapat diatasi dengan beberapa cara, tergantung pada kondisi penderita dan jenis kanker payudara itu sendiri. Adapun upaya pengobatan tersebut meliputi:

Kanker payudara bisa kita cegah dengan menjalani pemeriksaan payudara secara mandiri atau oleh petugas medis. Pemeriksaan pun harus dilakukan secara rutin jika berisiko terserang kanker payudara.

Mamografi skrining juga perlu wanita lakukan sebagai deteksi dini kanker payudara. Skrining ini dilakukan tiap 1−2 tahun sekali pada wanita mulai usia 40 tahun. Pada orang dengan faktor risiko, skrining ini dapat dilakukan sebelum usia 40 tahun.

Baca Juga: 6 Kebiasaan Buruk Pemicu Kanker Kulit

Selain menjalani pemeriksaan rutin, cobalah untuk mengonsumsi pola makan sehat, berolahraga secara rutin, menjaga berat badan agar tetap ideal, tidak merokok, dan tidak mengonsumsi minuman beralkohol. Di samping itu, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum menjalani terapi pengganti hormon pascamenopause.