Penyebab Janin Tidak Berkembang Seperti yang Dialami Via Vallen

Penyebab Janin Tidak Berkembang Seperti yang Dialami Via Vallen
instagram.com/viavallen

Seruni.id – Via Vallen membagikan kabar buruk tentang kehamilannya. Melalui akun Instagramnya, ia bercerita jika janin yang ada di dalam kandungannya tidak berkembang. Padahal, usia kandungannya sudah memasuki usia 12 minggu. Namun, karena janin tidak berkembang, berdasarkan hasil USG janin masih 8 minggu. Tentunya hal ini membuat Via Vallen bingung.

Belum lagi, beberapa hari lalu, istri dari Cherva Yolandi itu sempat merasakan ngilu pada bagian perut dan nyeri punggung, hingga mengeluarkan flek cokelat. Meski janin tidak berkembang, jantung sudah tidak lagi berdetak, serta tidak ada darah yang mengalir dalam tubuh janin, Via Vallen, memutuskan untuk tetap memperhatankan kehamilannya dan masih tetap menunggu keajaiban.

Lantas, apa penyebab janin tidak berkembang meski usia kehamilan kian bertambah? Mari simak pembahasannya berikut ini.

 

Apa Penyebab Janin Tidak Berkembang?

Penyebab Janin Tidak Berkembang Seperti yang Dialami Via Vallen
murolaivf.co.id

Penyebab janin tidak berkembang tidak bisa diabaikan begitu saja. Kita perlu tahu apa yang menjadi faktor penyebabnya. Sehingga kita dapat memahami hal-hal apa saja yang perlu dihindari. Setidaknya ada dua faktor yang bisa menjadi penyebab janin tidak berkembang, di antaranya:

Plasenta Tidak Memberikan Nutrisi

Penyebab yang pertama dikareanakan plasenta yang tidak memberikan nutrisi serta oksigen yang cukup. Sehingga sangat berpengaruh terhadap bertumbuhan janin.

Kondisi dan Gaya Hidup Ibu

Faktor penyebab yang kedua adalah adanya aliran darah di tali pusat yang menghubungkan bayi ke plasenta. Hal ini biasanya juga dipengaruhi oleh gaya hidup ibu yang buru, seperti:

  • Merokok
  • Mengonsumsi alkohol terlalu banyak
  • Penggunaan obat-obatan
  • Tekanan darah tinggi
  • Infeksi kehamilan atau pada ibu

Agar janin dapat berkembang dengan baik, diharapkan ibu mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat, serta menghindari hal-hal seperti yang disebutkan di atas. Dalam kehamilan bayi kembar, kondisi ini juga bisa menimpa janin, loh. Sering kali perkembangan janin tidak berjalan normal sebagaimana mestinya.

Kehamilan janin kembar pun dua kali lebih besar risikonya mengalami kondisi ini. Sehingga penting sekali untuk melakukan konsultasi ke dokter kandungan secara rutin ketika mengetahui hamil janin kembar.

 

Ciri Janin Tidak Berkembang

Penyebab Janin Tidak Berkembang Seperti yang Dialami Via Vallen
hellosehat.com

Ciri apakah janin berkembang atau tidak, dapat dilihat dari ukurannya. Apakah janin memiliki ukuran yang lebih kecil dari yang semestinya atau normal-normal saja. Seperti yang sudah kita ketahui, dalam setiap check up, biasanya dokter akan melakukan penggukuran tinggi janin.

Setelah memasuki usia kandungan 20 minggu, tinggi uterus dalam sentimenter biasanya sama dengan jumlah minggu masa kehamilan. Apabila ukuran janin terlalu kecil, maka dokter akan melakukan tes tambahan untuk memastikan diagnosis mengenai janin yang tidak berkembang.

Untuk diketahui oleh para calon ibu, bahwa bayi yang lahir dengan ukuran kecil, tidak melulu memiliki kondisi ini. Namun, beberapa kasus bisa menyebabkan janin meniggal. Adapun tanda janin tidak berkembang sebagai berikut:

  • Janin yang kecil dan terlihat malnutrisi.
  • Bayinya kecil, kurus, pucat, dan kulitnya kering.
  • Tali pusar tipis dan sering diwarnai dengan mekonium.

 

Cara Tes Janin Tidak Berkembang

Penyebab Janin Tidak Berkembang Seperti yang Dialami Via Vallen
goddoctor.co.id

USG menjadi salah satu metode yang bisa dilakukan untuk mengecek tumbuh kembang janin di dalam kandungan. Pemeriksaan melalui USG, memungkinkan dokter melihat bayi di rahim dengan alat melintasi perut. Saat pemeriksaan selesai, dokter akan mengukur beberapa bagian bayi, seperti kepala, perut, dan kaki.

Kemudian, dokter akan memberi tahu seperti apa perkembangan janin di dalam kandungan. Dokter juga akan mengetahui jumlah cairan ketuban di dalam rahim. Pada beberapa bayi dengan pembatasan pertumbuhan, jumlah cairan ketuban akan rendah. Namun, jika bayi kecil, pemeriksaan ultrasound mungkin pemeriksaan akan dilakukan lebih sering daripada biasanya untuk memeriksa kesehatan bayi. Jika dokter merasa janin tidak mengalami perkembangan, beberapa tes yang mungkin diajukan dokter adalah:

  • Pemantauan janji untuk melacak detak jantung dan gerakan bayi.
  • Screening pada ibu untuk infeksi yang bisa memengaruhi janin.
  • Amniosentesis untuk mencari penyebab genetik IUGR dan melihat kematangan paru-paru bayi dalam kandungan.

 

Apakah Harus Melakukan Persalinan Dini?

Apabila bayi mengalami Intrauterine Growth Restriction (IUGR) atau memiliki ukuran yang lebih kecil, apakah harus dilakukan persalinan dini? Jawabannya mungkin saja tidak. Pasalnya, waktu kelahiran nantinya akan bergantung pada seberapa baik kinerja bayi di dalam kandungan. Karena terkadang, bayi dengan kondisi IUGR terus tumbuh di rahim.

Terlebih, jika bayi terus mengalami kenaikan pada berat badannya, maka kelahiran dini tidak diperlukan. Namun, lain halnya jika janin tidak berkembang atau memiliki masalah lain, mungkin saja dokter akan merekomendasikan untuk melakukan persalinan dini.

Dalam hal ini, dokter mungkin ingin menginduksi persalinan. Kecepatan dan gerakan jantung bayi akan diawasi dengan ketat untuk membantu ibu dan dokter membuat keputusan ini. Ketika bayi dengan IUGR lahir, biasanya dia akan mengalami beberapa masalah kesehatan. Hal tersebut dikarenakan pertumbuhannya yang terganggu saat masih berada di kandungan. Melansir dari jurnal Science Direct, beberapa masalah yang biasa dialami oleh bayi dengan IUGR adalah:

  • Masalah pernapasan dan makan
  • Kesulitan menjaga suhu tubuh tetap stabil
  • Jumlah sel darah yang abnormal
  • Kadar gula darah rendah atau hipoglikemia
  • Masalah dalam melawan infeksi
  • Masalah neurologis

Cara terbaik untuk membantu bayi adalah dengan memerhatikan gerakannya. Pastikan bayi bergerak setiap hari. Bayi yang sering bergerak biasanya sehat. Bayi yang tidak sering bergerak atau berhenti bergerak mungkin saja sakit.

Jika kamu melihat bayi tidak bergerak sama sekali, maka segera hubungi dokter. Cara lain yang dapat kamu lakukan untuk membantu adalah dengan banyak istirahat. Cobalah untuk tidur 8 jam atau lebih setiap malam. Satu atau 2 jam istirahat di sore hari juga baik.

Baca Juga: Hamil 4 Bulan: Ciri-ciri Hingga Perkembangan Janin

Demikianlah penjelasan Seruni mengenai janin tidak berkembang seperti yang dialami oleh Via Vallen. Mulailah terpakan pola hidup sehat agar janin dapat berkembang dengan baik.