Ternyata ada banyak seniman lukis Indonesia yang mendunia lho, sebut saja Affandi, Abdullah Suriosubroto, Basuki Abdullah, dan sebagainya. Walau berbeda aliran, mereka mempunyai satu kesamaan: melukis dengan tangan. Tetapi, Indonesia harus bangga karena mempunyai Sadikin Pard, seorang seniman lukis yang berkarya memakai kaki dengan karya yang juga sudah mendunia.
Karya Sadikin Pard dapat bersanding di kancah internasional. Lukisan pertamanya yang dibeli orang Belanda yaitu lukisan di atas pelepah pisang. Sementara karya yang lain telah menghantarnya keliling dunia. Sadikin bahkan juga pernah mengisi bengkel kerja (workshop) di Eropa.
Sadikin tidak memilih melukis dengan kaki. Ia terpaksa memakai kakinya untuk melukis lantaran terlahir tanpa memiliki tangan (tunadaksa). Sindrom ini biasanya muncul dari gen bawaan.
Lahir di Solo, Sadikin telah suka menggambar sejak TK. Waktu memasuki bangku SMP, Sadikin mengikuti les privat melukis selama dua bulan. Ia mulai sungguh-sungguh yakin dengan pilihannya di dunia lukis sesudah membaca artikel mengenai Jean Ganavive Patricia Saerang, seniman tunadaksa asal Menado yang tengah melakukan pameran di Surabaya.
Waktu itu JG Patricia Saerang telah bergabung sebagai anggota Association of Mouth and Foot Painting Artists (AMFPA) yang berpusat di Swiss. Tidak semua seniman tunadaksa bisa bergabung dalam asosiasi ini. Mereka harus memenuhi persyaratan tertentu. Syarat utamanya sudah pasti mempunyai kemampuan melukis. Karya lukis yang dibuat anggota calon anggota AMFPA harus dapat paling tidak setara dengan para pelukis tangan profesional.
Sadikin saat ini tinggal dan berkarya di Malang. Ia menjadi satu dari sembilan seniman tunadaksa Indonesia yang sukses menjadi anggota AMFPA. Beberapa nama yang lain ada abar Subadri serta Ben. “Aku seperti gini saja bisa, tentunya yang lebih sempurna pasti bisa. Yang penting, jangan sampai putus asa serta terus berusaha, ” katanya menyemangati.
Sumber: GNFI
Baca juga: Duo Musik Folk Asal Jogja, Stars And Rabbit, Akan Mengadakan Tur Keliling Inggris