Syeda Salva Fatima, Pilot Berhijab Pertama di India

Sumber Gambar: yourstory.com

Seruni.id – Kali ini Seruni ingin mengajak kalian semua kenalan dengan Syeda Salva Fatima. Ia adalah Muslimah pertama yang berhasil menjadi pilot berhijab di negaranya, India. Seperti apa kisahnya hingga ia mampu menggenggam mimpi? Simak selengkapnya di sini.

Menjadi pilot merupakan mimpi Salva Fatima sejak kecil. Meskipun tak jarang ia berhadapan dengan orang yang menganggap cita-citanya mustahil diwujudkan, karena ekonomi keluarganya yang sulit. Tapi anak seorang tukang roti ini justru berhasil membuktikan bahwa semua mungkin terjadi, jika mau berusaha dan ada restu Allah di dalamnya.

“Dulu orang bertanya pada saya, ‘Kamu seorang gadis, apa yang akan kamu lakukan dengan menjadi pilot? Setelah menikah, kamu harus menjadi ibu rumah tangga.’ Saya tidak pernah peduli dengan komentar dan ejekan seperti ini, karena keluarga saya mendukung,” ungkapnya.

Semua berawal sejak ia lulus SMA (Sekolah Menengah Atas). Fatima mengikuti Free Coaching Engineering, Agriculture and Medical Common Entrance Test (EAMCET). Dalam sesi pelatihan yang diisi oleh Zahid Ali Khan, Editor The Siasat Daily, Fatima menjawab dengan yakin saat ditanya mengenai cita-citanya.

“Saya ingin jadi pilot, itulah alasan mengapa saya berada di tempat ini,” jawabnya.

Zahid Ali Khan pun kagum dengan jawaban tersebut. Hingga akhirnya, ia dan teman-temannya memutuskan untuk membantu biaya pelatihan pilot yang dijalani oleh Fatima.

Setelah lima tahun menjalani pelatihan di Andhra Pradesh Aviation Academy sejak 2007, Fatima berhasil mendapatkan Commercial Pilot’s Licence (CPL) pada tahun 2013. Hal tersebut mengantarkan ia menjadi pilot berhijab pertama yang mendapatkan CPL di India.

Selama mengikuti pelatihan itu pula, ia sudah melakukan penerbangan selama 200 jam, menggunakan pesawat Gessna 152, dan 123 jam terbang secara mandiri.

Baca Juga: Diserang Demonstran, Seorang Supir Berhijab di London Tetap Tersenyum

Selain itu, Fatima juga mengikuti latihan, dan memiliki jam terbang tinggi untuk mendapatkan penilaian yang bagus, hingga layak menjadi pilot profesional. Meski perjalanan Fatima harus terhenti karena menikah, mengandung, dan melahirkan. Fatima mengaku masih akan terus menjalani profesinya sebagai pilot.

“Tidak mudah bagi saya untuk mencapai semua ini, dan tentunya membutuhkan waktu yang lama. Jadi, untuk apa saya mundur?” ujar Fatima.

“Saya rasa tidak ada seorang pun Muslimah di Uttar Pradesh yang bermimpi untuk menjadi seorang pilot. Saya dulu berbagi pikiran dengan teman-teman sekelas saya, dan mereka selalu bertanya apakah ini semua mungkin? Tapi pada akhirnya, mimpi itu menjadi kenyataan berkat Allah SWT. Namun, saya tidak pernah menemukan diskriminasi terhadap wanita atau Muslim. Semua orang bersikap kooperatif,” tandasnya.