Seruni.id – Beberapa waktu lalu, media sosial digemparkan dengan kasus teror yang dialami oleh wanita bernama Nimas. Melalui medsos X, Nimas dengan username @runeh_ menyuarakan tentang apa yang dialaminya selama 10 tahun ini.
Aksi teror yang sudah terjadi sejak satu dekade ini, rupanya dilakukan oleh seorang pria bernama Adi, yang tak lain adalah temannya semasa duduk di bangku SMP.
Menurut dugaan Nimas, alasan Adi terobsesi pada dirinya adalah karena ia pernah memberikan uang Rp5 ribu kepada Adi. Nimas memang kerap kali membantu teman-temannya saat kesulitan, termasuk Adi.
Namun, niat baik Nimas justru disalahartikan oleh Adi. Pria itu mengira bahwa Nimas memberikan uang tersebut karena menyukainya. Hal inikah yang menjadi awal mula obsesi dan perilaku menyimpang Adi terhadap Nimas.
Nimas juga menuturkan, bahwa Adi pernah mencoba mendekatinya pada tahun 2014-2015. Akan tetapi Nimas sudah menolaknya secara baik-baik. Sejak saat itulah obsesi Adi terhadap dirinya semakin menjadi-jadi.
Sampai-sampai ia rela membuat ratusan akun media sosial baik Instagram maupun X, agar tetap terhubung dengan Nimas. Adi kerap kali menuliskan pesan dan cuitan yang bernada godaan bahkan menjurus pada pelecehan dengan mengunggah foto-foto kelaminnya. Teror terparah yang pernah didapatkan oleh Nimas, yaitu di tahun 2018 lalu, ketika Adi pernah melempar jam tangan mati dan surat cinta ke rumah Nimas.
Bahkan, ia juga pernah mendatangi rumah Nimas pukul 01.00 dini hari dan hanya berdiri sampai pukul 04.00 pagi. Sebelumnya, Nimas dan keluarganya sudah berulang kali memberikan peringatan kepada Adi. Namun, hal tersebut tidaklah mempan dan Adi tetap melakukan teror tersebut.
Adi bahkan berkata akan membunuh siapa pun pria yang mendekati Nimas. Hal ini tentu saja membuat Nimas merasa tertekan, terlebih lagi ia akan melangsungkan pernikahan dalam waktu dekat.
Karena merasa resah dan sangat terganggu menghadapi teror yang terjadi selama 10 tahun terakhir, akhirnya Nimas memberanikan diri untuk melaporkan kasus ini ke pihak berwajib.
Penyidik Subdit V Siber Ditreskrimsus Polda Jatim, AKBP Tambulon mengatakan bahwa pihaknya telah menerima laporan dan telah melakukan penjemputan terhadap Adi pada Jumat (17/5) di kediamannya, daerah Kebraon, Surabaya.
Kabar terbaru, polisi telah menetapkan Adi Pradita sebagai tersangka. Berdasarkan keterangan polisi, rupanya Adi tidak hanya melakukan pengancaman kepada korban tetapi juga kepada kekasih korban.
Apa yang Harus Dilakukan Ketika Mendapatkan Teror dan Pelecehan Seperti yang Dialami oleh Nimas?
Mendapatkan teror dan pelecehan seperti yang dialami oleh Nimas, tentu merupakan pengalaman yang traumatis dan menakutkan. Maka dari itu, penting sekali untuk mengetahui langkah apa saja yang harus kita lakukan ketika mengalami hal terebut, di antaranya:
Tetap Tenang dan Amankan Diri
Hal pertama yang penting adalah menjaga ketenangan. Panik hanya akan memperburuk situasi dan membuat kamu tidak bisa berpikir jernih. Tarik napas dalam-dalam dan cobalah untuk fokus. Jika kamu merasa terancam keselamatannya, segera cari tempat yang aman dan hubungi orang terdekat untuk meminta bantuan. Kamu juga bisa mengubah nomor telepon, email, dan akun media sosialmu untuk menghindari kontak dengan pelaku.
Dokumentasikan Bukti
Kumpulkan semua bukti terkait teror dan pelecehan yang kamu alami, seperti pesan teks, email, rekaman suara, foto, atau video. Bukti ini dapat membantu kamu dalam melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwenang dan memperkuat kasus yang kamu alami.
Melaporkan kepada Otoritas
Segera laporkan kejadian teror dan pelecehan kepada pihak berwenang, seperti kepolisian atau Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT). Laporkan secara detail apa yang kamu alami, kapan kejadiannya, siapa pelakunya jika kamu mengetahuinya, dan sertakan bukti-bukti yang telah kamu kumpulkan.
Mencari Dukungan Emosional
Mengalami teror dan pelecehan dapat memberikan dampak traumatis. Jangan ragu untuk mencari bantuan profesional dari psikolog atau psikiater untuk membantu kamu mengatasi trauma dan mendapatkan dukungan emosional. Kamu juga bisa bergabung dengan kelompok-kelompok pendukung untuk bertemu dengan orang lain yang memiliki pengalaman serupa dan saling berbagi pengalaman dan kekuatan.
Lindungi Hak-hakmu
Selain itu, kamu juga berhak untuk mendapatkan perlindungan dari hukum dan keadilan. Pelajari tentang hak-hakmu sebagai korban teror dan pelecehan, dan jangan ragu untuk mencari bantuan hukum jika kamu membutuhkannya.
Baca Juga: Cara Memulihkan Kesehatan Mental bagi Korban Pelecehan Seksual
Demikilanlah rangkuman kasus teror dan pelecehan yang dialami oleh Nimas, serta langkah yang harus diambil ketika menjadi korban teror maupun pelecehan. Semoga artikel ini membantu kalian dan semoga tidak terjadi lagi kasus serupa.