6 Fakta Tentang Pakaian Thrift Jadi Tren di Kalangan Milenial

6 Fakta Tentang Pakaian Thrift Jadi Tren di Kalangan Milenial

Seruni.id – Ketika mendengar kata pakaian thrift alias “pakaian bekas”, mungkin sebagian masih merasa bahwa pakaian bekas berarti sudah usang dan tidak terjamin higienitasnya. Namun, beberapa tahun belakangan ini, kegiatan thrifting semakin banyak digandrungi, terutama oleh anak-anak muda.

6  Fakta Tentang Pakaian Thrift Jadi Tren di Kalangan Milenial

Bahkan, pakaian thrift tidak terbatas hanya di pasar loak saja. Di Instagram, toko-toko baju preloved pun banyak bermunculan. Memang apa, sih, menariknya berburu pakaian di thrift shop? Nah, berikut ini ada beberapa fakta mengapa pakaian thrift laku di pasaran.

1. Lebih Ramah untuk Dompet

Kalau kamu ingin tampil modis dengan bugdet yang minim, kamu bisa mencoba yang namanya thrift shop. Sebab, pakaian thrift shop biasanya dijual dari kisaran harga 10 ribu hingga ratusan ribu. Kalau berhasil mendapatkan barang yang kondisinya bagus dengan harga miring, wah, rasanya, puas banget! Nah, sekarang budget yang minim bukanlah alasan untuk tidak tampil keren!

2. Menyelamatkan Bumi

Selain harganya ramah di kantong, dengan membeli pakaian thrift, otomatis kamu sudah menyelamatkan Bumi. Mengapa? Sebab, pada faktanya lebih dari 25% orang dewasa di Indonesia membuang lebih dari 10 macam pakaian dalam 1 tahun. Di samping itu, sampah fashion adalah polutan nomor dua di dunia.

Dengan membeli baju bekas, kita sudah berkontribusi dalam mengurangi limbah tersebut, karena kita menerapkan prinsip reuse atau penggunaan kembali pakaian yang masih layak. Sehingga, pakaian tersebut tidak berakhir menjadi sampah. Selain mengurangi limbah tekstil, kamu pun mengurangi pencemaran lingkungan akibat proses produksi pakaian baru.

3. Gaya yang “One of Kind”

Kebanyakan baju yang dijual thrift shop memiliki motif dan warna yang tidak pasaran. Motif yang tidak pasaran ini bikin gaya kamu semakin outstanding! Bahkan, bisa saja, kamu adalah satu-satunya orang di kotamu yang memiliki baju dengan model tersebut. Tak ada lagi, deh cerita berpapasan dengan orang yang berpakaian sama.

4. Bisa Mengkesplorasi Diri

Ketika asik mencari baju yang benar-benar pas untuk kita, kita pasti berfokus pada model atau fashion yang cocok untuk kita. Karena seperti kata Jacklyn Janeksela, “Saat berfokus pada fashion dan bukan pada ukuran, aku bisa mengeksplorasi diriku dan merasakan kebebasan.”

5. Bikin Kamu Jadi Lebih Jago Mix-and-Match Pakaian Thrift

Berburu pakaian thrift tuh mengasyikan, loh. Karena kita bisa menemukan barang-barang yang unik, seperti celana cutbray atau crewneck dengan gambar yang unik banget. Cobalah mix-and-match barang-barang temuanmu dengan pakaian yang ada di lemari. Siapa tahu kamu akan menemukan gaya baru yang belum pernah kamu coba sebelumnya. Atau jika modelnya dirasa kurang pas, kamu bisa merombak atau menjahitnya lagi. Wah, benar-benar bikin kreatif, nih!

6. Bisa Jadi Peluang Usaha

Selain barang-barangnya unik dan harganya yang murah, peluang usaha pakaian thrift pun cukup menjanjikan, loh. Bahkan, sebuah toko online di Instagram dapat meraup keuntungan hingga puluhan juta per bulannya. Pakaian thrift biasanya tidak sama dengan jenis fashion yang sedang ramai di pasaran atau cenderung vintage.

Sebagian besar konsumen cenderung memilih barang bekas yang masih layak pakai, daripada barang baru di mall karena kualitas dan harganya. Berbagai jenis barang fashion seperti blus, jaket, celana, hingga sepatu punya pasarnya masing-masing, sehingga mudah untuk menjadikan thrift shop sebuah ladang usaha.

Baca Juga: 10 Tips Menjual Barang Preloved Agar Cepat Laku

Nah, setelah mengetahui beberapa fakta di atas mengenai pakaian thrift, apakah kamu juga tertarik untuk melakukan thrift? Atau justru tertarik untuk berbisnis pakaian bekas?