Seruni – Melahirkan merupakan sesuatu yang sangat berat bagi wanita hamil. Mereka harus dihadapkan dengan antara hidup dan mati dalam melahirkan anak mereka. Namun jika mereka berhasil melewatinya bakal menjadi suatu kebahagiaan besar bagi wanita dan suaminya.
Satu kisah nyata ini menceritakan betapa besarnya perjuangan seorang wanita dalam melahirkan anaknya. Tapi akhir ceritanya tidak berakhir dengan bahagia. Bahkan sang dokter sampai tak kuat melihatnya dan menangis. Kisah ini lalu diunggah di akun instagram humansofpakistan pada tanggal 6 September. Dan sampai saat ini sudah di like sekitar 13 ribu.
Begini kisahnya:
“Hari ini adalah hari paling menyedihkan dalam hidupku. Sebagai seorang Dokter, saya telah menangani begitu banyak ibu hamil di bidang persalinan. Dan setiap kali saya berada di ruang persalinan saya selalu berdoa kepada Tuhan untuk memberkati semua ibu. Rasa sakit yang dialami wanita di ruang persalinan tidak dapat dijelaskan.
Dan ini tidak termasuk 9 bulan yang mereka habiskan untuk membawa bayi itu. Mereka melewati banyak hal untuk menghasilkan kehidupan baru.
Hari ini saya menangis dengan pahit karena saya kehilangan seorang wanita. Kita tidak berdoa untuk hal-hal seperti ini terjadi tapi terkadang Tuhan mungkin memiliki rencana lain.
Mengapa kasus wanita ini begitu menyakitkan? Dia tak bisa punya anak selama 14 tahun! Kami telah mencoba metode IVF & begitu banyak metode lainnya. Dan wanita tersebut telah mengalami banyak hal.
Akhirnya Tuhan memberkati dia, itu jauh melampaui pengetahuan sains dan manusia. Dia baru saja hamil meskipun dia menderita kista ovarium. Dan beban fibroid yang besar, ia tetap hamil.
Fibroidnya mulai mencair dan semuanya baik-baik saja, saya tahu itu Tuhan. Dia akan melakukan banyak hal hanya untuk memperlihatkan kemuliaan dan kedahsyatannya. Setelah 9 bulan, tiba saat yang dinanti, suaminya membawanya ke rumah sakit.
Dan dengan cepat saya meninggalkan semua yang saya lakukan dan menuju dirinya. Dia harus menahan persalinannya selama berjam-jam. Setelah 7 jam yang sangat menyakitkan sehingga kami memutuskan untuk membukanya.
Kami kehilangan dia tapi bayi itu masih hidup. Sebelum kematiannya, dia memegangi bayi itu di pelukannya. Dan tersenyum “Tuhan itu hebat”, kemudian dia pergi selamanya.
Saya merasa hancur dan sedih, saya sampaikan kabar itu kepada suaminya sendiri. Setelah mendengar kabar tersebut, suaminya pingsan, hari bahagia mereka berubah menjadi menyedihkan.
Kita kehilangan hidup hanya untuk melahirkan kehidupan baru hari ini. Mohon hormati wanita karena mereka melewati lembah kematian untuk membawa kehidupan. Hormatilah istrimu! Membawa bayi Anda selama 9 bulan bukanlah lelucon.
Dan persalinan berjam-jam untuk melahirkan anak Anda adalah pengorbanan besar. Saya berdoa kepada Tuhan untuk menyenangkan hati setiap orang yang membaca ini. Terutama wanita hamil, mohon doakan mereka. Suami yang terkasih, saya ulangi hormati istri Anda karena dia benar-benar pemberi kehidupan.
Jangan abaikan posting ini, bagikan kepada orang lain. Itu sangat penting karena wanita dalam kehidupan kita harus dipuja ….”