Seruni.id – Setiap manusia pasti pernah berbuat kesalahan dan dosa. Pasti ada saja dosa yang kita lakukan tiap harinya atas kekhilafan yang telah dilakukan. Hal ini akan membuat dosa semakin bertambah, jika kita tidak melakukan apa-apa untuk menghapusnya. Mungkin diantara banyaknya dosa yang kita berbuat salah satunya termasuk dosa besar, dimana dosa ini tentu lebih sulit untuk menghapusnya.
Menyadari akan hal ini, kita harus berusaha untuk terus berbuat baik dan menjalankan perintah Allah sekaligus manjauhi laranganya, serta selalu berusaha agar meleburkan dosa yang telah lalu, baik dosa kecil maupun dosa besar. Berikut akan kami bahas sembilan amalan yang bisa dilakukan untuk meleburkan dosa sebagai bentuk usaha menjadi manusia yang terbaik amalnya.
Bertaubat
Meskipun kita khilaf, berbuat salah dan dosa, jangan sampai membuat kita merasa putus asa dan berdiam diri dari memohon ampunan kepada Allah SWT. Seperti firman Allah dalam surat Az Zumar ayat 53,
“Katakanlah: ‘Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Berhenti Melakukan Perbuatan Dosa Besar
Setelah bertaubat, tentunya kita harus berjanji dan bersungguh-sungguh untuk tidak melakukan perbuatan dosa lagi. Dengan cara ini kita dapat meminimalisirkan bertambahnya dosa-dosa besar dalam hitungan amal kita.
Dalam al Quran surat an Nisa ayat 145-146, Allah SWT berfirman,
“Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolong pun bagi mereka. Melainkan orang-orang yang taubat dan mengadakan perbaikan dan berpegang teguh pada (agama) Allah serta tulus dan ikhlas (mengerjakan) agama mereka hanya karena Allah. Maka, mereka itu adalah bersama-sama orang-orang yang beriman dan kelak Allah akan memberikan kepada orang-orang yang beriman pahala yang besar.”
Baca Juga: Astagfirullah, Ternyata 4 Hal Ini Termasuk Dosa Jariyah!
Beristighfar
Amalan yang dapat meleburkan dosa selanjutnya adalah dengan banyak-banyak beristighfar. Dalam hadis Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam yang diriwayatkan oleh Muslim,
“Jika seorang hamba berbuat dosa, lalu ia berkata: Wahai Rabbku, aku betul-betul telah berbuat dosa, ampunilah aku. Rabbnya menjawab, “Hamba-Ku telah mengetahui bahwa ia memiliki Rabb yang Maha Mengampuni dosa dan menhukumi setiap dosa. Aku telah mengampuni hamba-Ku.” Kemudian ia berbuat dosa lainnya, lantas ia pun mengatakan pada Rabbnya, “Wahai Rabbku, aku betul-betul telah berbuat dosa lainnya, ampunilah aku.” Rabbnya menjawab, “Hamba-Ku telah mengetahui bahwa ia memiliki Rabb yang Maha Mengampuni dosa dan menhukumi setiap dosa. Aku telah mengampuni hamba-Ku. Kerjakanlah sesukamu (maksudnya: selama engkau berbuat dosa lalu bertaubat, maka Allah akan mengampunimu).” Kemudian ia pun melakukan dosa lain yang ketiga atau keempat.”
Maka hendaknya kita selalu memohon ampun kepada Allah dan menyadari bahwa apa yang kita lakukan adalah hal yang berdosa. Meski begitu, kita harus berusaha untuk membentengi diri untuk tidak lagi mengulangi dosa yang sama.
Bersedekah
Bersedekah memiliki begitu banyak keutamaan. Selain janji bahwa Allah akan melipatgandakannya, baik di dunia maupun di akhirat, sedekah juga bisa menjadi amalan yang dapat meleburkan dosa-dosa.
Sebagaimana hadist yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi, “Sedekah dapat menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api”.
Maka sedekah yang dirutinkan akan mempermudah diri kita mendapatkan pengampunan dari Allah SWT. Tentu dikerjakan bersamaan dengan i’tikad taubatan nasuha. Bahwa kita menyadari kesalahan dan bertekad untuk tidak mengulanginya kembali. Dengan bersedekah, selain harta dan pahala yang bertambah, dosa-dosa yang pernah kita lakukan juga berpeluang mendapatkan pengampunan.
Mengerjakan Amal Shaleh
Iringilah setiap keburukan dengan kabaikan. Artinya upayakanlah dengan maksimal setiap kesempatan untuk mengerjakan amal shaleh. Karena dosa dan keburukan yang kita lakukan akan tertutupi oleh banyaknya amalan shaleh dan kebaikan yang dikerjakan. Bukankan setiap kita kelak akan ditimbang oleh Allah amal dan dosanya?
Selain berusaha untuk memohon ampun pada Allah, kunci dari berhasilnya taubat ialah memaksimalkan sisa kesempatan untuk mengerjakan amalan-amalan kebaikan. Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam sebuah hadist riwayat Imam Ahmad dan Tirmidzi,
“Bertakwalah kepada Allah di mana pun kamu berada, ikutilah kejelekan dengan kebaikan yang menghapusnya dan bergaullah dengan sesama manusia dengan akhlak (perangai/perilaku) yang baik.”
Besabar pada Setiap Ujian dan Cobaan
Tidak ada seorangpun yang hidup selalu dalam kebahagiaan dan tidak pernah menghadapi kesukaran. Semua manusia tentunya pernah diuji oleh Allah SWT. Maka dalam menjalani kehidupan yang penuh dengan ujian dan cobaan ini, Allah tanamkan pada setiap hati hambanya benih-benih kesabaran. Sifat kerelaan, keridhaan, meyakini bahwa setiap ujian dan cobaan datangnya dari Allah.
Dan bagi siapa yang mampu melewati setiap ujian itu, maka Allah berjanji akan menangkat drajatnya pada kedudukan yang setingkat lebih tinggi. Rela pada apa saja takdir yang ditetapkan Allah. Kemudian yakin bahwa setiap ketetapan ialah yang terbaik, karena hanya Allah-lah Sang Maha Mengetahui kehidupan di masa depan.
Dalam sebuah hadist riwayat Imam Ahmad dijelaskan, “Sesungguhnya Allah Azza Wa Jalla berfirman, “Sesunguhnya apabila Aku menguji seorang hamba-Ku yang mukmin, lalu ia memuji-Ku atas ujian yang Aku timpakan kepada-Nya, maka ia bangkit dari tempat tidurnya (dalam keadaan) bersih dari dosa seperti hari ibunya melahirkannya.“
Termasuk jika seseorang sedang diuji dengan sebuah penyakit. Maka yakinilah bahwa penyakit itu merupakan perantara Allah untuk menghapuskan dosa-dosa kita. Walaupun terasa sakit di dunia, tetaplah berharap pada Allah agar kelak Dia meringankan beban kita di hari kemudian.
Sebagaimana riwayat dari Imam Bukhari dan Muslim, “Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu penyakit dan sejenisnya, melainkan Allah akan mengugurkan bersamanya dosa-dosanya seperti pohon yang mengugurkan daun-daunnya.”
Menjaga Wudhu
Menjaga wudhu adalah salah satu amalan penghapus dosa, termasuk dosa besar. Nabi Muhammad SAW bersabda, “Barang siapa yang berwudhu seperti wudhuku ini, maka dosa-dosanya yang terdahulu akan diampuni. Sedangkan sholatnya dan jalannya menuju masjid adalah amalan tambahan” (HR. Muslim dan Nasa’i).
Sholat
Sebagai seorang muslim kita memiliki kewajiban untuk menunaikan sholat lima waktu setiap harinya. Ternyata, sholat merupakan penghapus dosa seorang manusia. Bisa diumpamakan bagi seorang muslim yang melakukan sholat lima waktu sehari semalam adalah seperti seseorang yang di depannya mengalir sungai dan ia mandi sebanyak lima kali sehari.
Artinya, tidak ada kotoran yang tersisa padanya. “Begitulah perumpamaan sholat lima waktu. Dengan sholat itu Allah akan melebur kesalahan-kesalahan (hamba-Nya),” sabda Nabi Muhammad shallallahi ‘alaihi wa sallam dalam riwayat Bukhari dan Muslim.
Puasa
Puasa, selain bisa mecegah kita dari melakukan perbuatan-perbuatan dosa, juga bisa menjadi amalan yang membuat dosa-dosa kita diampuni. Dalam hadis riwayat Bukhari Muslim, Nabi Muhammad shallallahi ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesiapa berpuasa Ramadhan dengan iman dan ikhlas (mencari pahala karena Allah) maka diampunilah dosanya yang sudah lewat”.
Alangkah lebih baiknya jika kita juga mengamalkan puasa-puasa sunah yang dianjurkan, seperti puasa ayyamul bidh, yaitu puasa sebanyak tiga hari setiap pertengahan bulan hijriah. Dalam Mu’jam al-Kabir-nya Thabrani meriwayatkan, dari Maimunah binti Sa’ad bahwa Rasulullah saw bersabda,
“Dari setiap bulan tiga hari, siapa saja yang mampu melaksanakannya, maka (pahala) setiap harinya bisa melebur 10 kali kesalahan dan dia bersih dari dosa seperti air membersihkan pakaian.”
Semoga Allah mengampuni setiap dosa kita dengan taubat, istighfar dan amalan kebaikan lainnya. Aamiin.