Seruni.id – Ada banyak hal yang perlu dipersiapkan sebelum melamar pekerjaan. Bukan hanya sekadar kesiapan mental, tampilan, serta pengalaman saja. Namun, kamu juga perlu membuat daftar riwayat hidup alias CV (Curriculum Vitae). Dalam hal ini, tak sedikit yang melakukan kesalahan membuat CV, loh. Terlebih bagi mereka yang masih tergolong fresh graduate. Tak bisa dianggap sepele, karena kesalahan tersebut bisa saja membuat dokumen yang sudah disiapkan justru tak dirilik oleh HRD.
Agar dapat dijadikan sebagai acuan dan menghindari kesalahan tersebut, Seruni akan memberikan informasi seputar ciri-ciri CV yang tak akan dilirik HRD, berikut ini.
1. Terlalu Umum
Di tengah pandemi Corona ini, mencari pekerjaan menjadi lebih sulit dari hari-hari sebelumnya. Mungkin saja kamu sudah membuat beberapa salinan CV untuk ditujukkan ke sejumlah perusahaan. Tapi, pastikan kamu tidak membuat isinya sama atau terlalu umum. Meski lowongan yang ditawarkan hampir sama, namun kamu tetap harus membuat personalisasi. Misalnya, dengan menuliskan mengapa kamu ingin bekerja di perusahaan tersebut dan apa yang kamu tahu mengenai budaya atau produknya. Dengan begitu, perekrut atau HRD lebih tertarik untuk memanggil kamu.
2. Typo
Bisa dikatakan, CV merupakan wajah pertamamu yang akan dilirik oleh prekrut. Jika sejak awal saja kamu sudah melakukan kesalahan membuat CV, biasanya perekrut enggan memanggilmu untuk mengikuti sesi wawancara. Kesalahan tersebut bisa semakain fatal jika kamu salah ketik di bagian identitas. Entah itu nama, alamat, atau nomor telepon. Bagaimana tidak, kesalahan ini bisa saja membuatmu tak bisa dihubungi kembali meski sebenarnya perekrut tertarik untuk memperkerjakanmu. Jadi, pastikan kamu selalu meneliti baik-baik CV yang akan dikirimkan dan usahakan tidak ada kata atau kalimat yang salah ketik. Jika perlu, kamu bisa meminta tolong teman untuk mengecek hasil ketikanmu.
3. Kalimat yang Berlebihan
Kesalahan membuat CV yang paling umum terjadi adalah kalimat yang terlalu berbumbu alias berlebihan. Alih-alih ingin terlihat berkualitas, justru banyak pelamar yang seolah membual ketika mendeskripsikan diri mereka. Bahkan tak jarang, para pemula ini menggunakan deskripsi yang ketinggalan zaman, sehingga membuat HRD kurang tertarik untuk melirik. Seperti ketika pelamar mengatakan bahwa mereka pekerja keras atau bermotivasi tinggi. Dari pada itu, coba tunjukkan keunikan kamu, seperti bisa multitasking atau mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan. Kemampuan itu lebih masuk akal untuk dipercaya HRD.
4. Desain yang Berlebihan
Sebaiknya, bagi para fresh graduate, tidak lagi mencari contoh CV yang masih tulis tangan. Lebih baik carilah contoh summary CV fresh graduate dalam bentuk file digital. Di zaman modern ini, CV tulis tangan sudah sangat jarang dipakai, sebab kebanyakan proses rekrutmen dilakukan secara daring. Terlebih, di masa-masa social distancing seperti sekarang. Jika ingin melamar di bidang kreatif, gunakan CV yang sudah didesain, hanya polos. Namun, desainnya pun harus disesuaikan. Template dengan warna minimalis akan lebih aman, atau cocokkan lagi dengan profesi yang mau dilamar.
5. Terlalu Banyak Halaman
Baik CV dengan bahasa Inggris pun Indonesia, seharusnya tidak lebih dari dua lembar. Kecuali jika kamu memang suah berpengalaman. Meski niatmu hanya memasukkan beberapa hal penting di CV, namun kernyataannya, kebanyakan perekrut yang hanya melihat CV sekilas saja. Daripada mesti menaruh banyak informasi kuran penting, lebih ringkas lagi CV-nya. Sebagai gambaran, berikut penjabaran isi dari dua lembar CV yang dianjurkan:
- Pada lembar pertama berisi ringkasan informasi penting dari dirimu yang paling menjual. Tapi tetap kaitkan dengan posisi yang dilamar, ya!
- Kemudian, di lembar kedua, tuliskan informasi tambahan yang mendukung halaman pertama, misal sertifikat.
6. Tidak Ada Promosi Diri
Kesalahan membuat CV berikutnya adalah, tidak menuliskan keahlian atau potensi diri pada kalimat awal CV. Seperti yang sudah disinggung di atas, biasanya perekrut hanya melihat CV-mu sekilas saja. Jadi, usahalan penempatan kalimat yang digunakan harus benar-benar menjual. Tapi bukan berarti mesti panjang, buatlah sesingkat mungkin tanpa bertele-tele.
7. Terlalu Banyak Memasukkan Informasi
Kesalahan berikutnya yakni terlalu banyak memasukkan informasi yang kurang penting. Contohnya saja menuliskan riwayat pendidikan mulai dari sekolah dasar. Meski informasi ini dinilai relevan, tapi tidak begitu epnting bagi rekruter. Kalau belum ada pengalaman kerja, lebih baik masukkan pendidikan terakhirmu saja, misalnya SMA tau S-1. Bagi perekrut, CV fresh graduate IT atau jurusan lain yang menarik ialah yang berisikan soft skill, hard skill, pencapaian seperti pretasi atau penghargaan, dan juga pengalaman di bidang terkait. Sebisa mungkin berikan informasi yang menarik dan relevan dengan posisi yang di lamar. Jangan semua info dimasukkan.
8. Tidak Sesuai Format Perusahaan
Meski sepele, aturan ini kerap dilakukan oleh apra fresh graduate, loh. Hal yang paling sering terjadi adalah format halaman atau jumlah halaman yang tidak sesuai. Misalnya perusahaan hanya mensyaratkan CV fresh graduate SMK maksimal satu halaman, tapi kamu justru mengirimkan CV dua halaman atau bahkan lebih. Sesepele itu sebenarnya tapi masih banyak yang sering keliru dan acuh. Nah, agar CV-mu bisa dilirik HRD, sebaiknya perhatikan syarat dengan benar, apalagi kadang ada perusahaan yang justru meminta CV polos tanpa desain agar lebih enak dibaca. Perhatikan juga format CV yang diminta. Jika perusahaan meminta CV fresh graduate doc, ya kirim dalam format doc saja.
Baca Juga: Rekomendasi Jasa Pembuatan CV Online yang Menarik
Membuat CV fresh graduate itu sebenarnya mudah. Tapi, membuat CV yang menjual dan tepat sasaran memang membutuhkan perhatian khusus. Setelah membaca artikel ini, coba yuk cek CV-mu, jika ternyata ternyata kesalahan di atas masih dilakukan, segeralah perbaiki. Semangat terus ya kamu, semoga lekas dapat pekerjaan yang diinginkan!