Sering Dikira Sama, Ini Bedanya Healing dan Refreshing

Sering Dikira Sama, Ini Bedanya Healing dan Refreshing
freepik.com

Seruni.id – Banyak yang mengira bahwa healing dan refreshing adalah hal yang sama. Padahal, keduanya berbeda. Agar tak lagi salah mengartikan, Seruni akan mengulas tentang perbedaan healing dan refreshing pada artikel berikut ini.

Sering Dikira Sama, Ini Bedanya Healing dan Refreshing
freepik.com

Kata healing belakangan tengah menjadi tren di masyarakat. Biasanya, kata tersebut digunakan untuk menggambarkan suatu kondisi di mana seseorang sedang berada dalam kondisi yang penuh dengan tekanan. Dengan melakukan healing, mereka beraharap bisa keluar dari masalah tersebut. Namun, tak sedikit dari mereka yang menggunakan istilah tersebut saat mereka pergi berlibur atau bersenang-senang.

Seperti, “Capek banget, butuh healing.” atau “Jalan-jalan ke Bali, mau healing dulu”. Mungkin ini akan menjadi pertanyaan bagi sebagian orang. Sebenarnya, apa sih arti healing itu dan bagaimana kondisi yang tepat untuk menggambarkan hal tersebut? Lalu, apa bedanya healing dan refreshing? Untuk menjawab rasa penasaranmu, Seruni akan mengajakmu untuk membahasnya satu per satu. Jadi, simak baik-baik, ya.

 

Apa itu Healing?

Dalam bahasa Inggris, healing memiliki arti penyembuhan. Healing atau self-healing adalah sebuah proses penyembuhan dari luka batin atau rasa ketidaknyamanan dalam diri. Namun, banyak orang yang salah mengartikan tentang healing. Mereka mengira, ketika menemui ketidaknyamanan dalam diri, mereka harus lari dari kondisi tersebut. Padahal, tidak demikian.

Healing dengan senang-senang dan lari dari kenyataan, merupakan sebuah proses penyembuhan yang keliru. Justru, healing adalah sebuah proses di mana kamu bisa hidup berdampingan dengan ketidaknyamanan tersebut. Kamu berusaha untuk menghadapi bukan lari. Sebab, tujuan utama dari self healing adalah untuk memahami diri sendiri, menerima ketidaksempurnaan, dan membentuk pikiran positif dari apa yang terjadi. Saat kamu berhasil melakukannya, maka kamu akan menjadi pribadi yang lebih tegar dalam menghadapi kesulitan, kegagalan, dan trauma di masa lalu.

 

Prosesnya Tidak Mudah

Merangkak dan kembali bangkit, tentu bukan hal yang mudah. Terlebih dalam proses penyembuhan. Sebab, kamu harus hidup berdampingan dan menghadapi rasa ketidaknyamananmu. Jika healing hanya sebatas senang-senang saja, itu bukan healing. Karena tidak ada proses ‘penyembuhan’ yang harus kamu lalui. Dengan bersenang-senang, tandanya kamu sedang berusaha mengalihkan ketidaknyamanan, bukan memulihkan.

Perlu kamu ingat, bahwa healing tidak ditandai dengan menghilangnya stres. Healing yang sesungguhnya ditandai dengan sikapmu yang mampu menoleransi stres dan memberikan respons yang tepat, saat stres kembali muncul. Dan pastinya, untuk bangkit kembali, kamu harus melalui proses yang panjang. Namun, tidak semua orang dapat mengatasinya sendiri, sehingga mereka membutuhkan bantuan ahli, seperti psikolog atau psikiater.

 

Beda Healing dan Refreshing

Setelah mengetahui penjelasan healing di atas, apakah selama ini kamu telah keliru mengartikannya? Healing yang selama ini kamu sebut dengan mencari kesenangan, ternyata bukan arti yang sesungguhnya. Apalagi, jika ternyata itu menjadi asalan untuk bisa membuatmu lepas dari tanggungjawab yang tidak ingin kamu tuntaskan.

Sedangkan refreshing adalah proses penyegaran kembali kondisi fisik dan mental yang bisa kamu lakukan setiap hari dengan cara yang sederhana. Namun tentunya, tidak dengan lari dari tanggungjawab. Refreshing bersifat sementara, hanya untuk membuatmu kembali “segar”, tapi sejatinya tidak dapat menyelesaikan masalah. Masalah dan rasa ketidaknyamanan tidak akan selesai hanya dengan refreshing, tapi kamu butuh healing dengan arti yang sesungguhnya.

Jadi, healing bukanlah kondisi di mana kamu tidak lagi merasakan sedih, kecewa, marah, dan ragu. Mungkin kamu akan kembali merasakan kondisi tersebut. Namun, dengan healing yang sesungguhnya, maka kamu akan mampu melaluinya dengan lebih bijak.

Sebab, ketikdanyamanan adalah hal yang tidak bisa kamu hindari. Sekuat apapun kamu melakukannya. Kamu harus hidup berdampingan dengan rasa tersebut. Bukan melawan atau lari darinya. Terus menerus ingin merasa nyaman dan kurang mampu menghadapi ketidaknyamanan, sebenarnya juga kondisi yang perlu diselesaikan dengan cara healing yang tepat, yaitu bisa dengan bantuan profesional seperti psikolog atau psikiater.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Film yang Cocok untuk Self Healing

Semoga dengan penjelasan di atas, kamu tidak lagi keliru mengartikan healing dan refreshing. Apakah kamu sudah pernah melaukannya? Coba share pengalamanmu di kolom komentar, yuk.