Masa-masa pendekatan atau penjajakan diri antara kamu dan dia merupakan masa-masa indah. Setiap hari berkomunikasi, saling memberikan perhatian dan juga merasa ingin selalu bertemu pasti dirasakan saat pendekatan.
Biasanya, masa pendekatan atau biasa disebut ‘PDKT’ ini dilakukan sebelum kamu dan pasangan kamu meresmikan hubungan kalian lebih lanjut. Tujuan dari pendekatan ini, ya tentunya agar kita dapat mengenal lebih dalam satu sama lain, merasakan chemistry atau kecocokan sehingga kamu dan dia merasa siap untuk melanjutkan hubungan kalian ke tahap berikutnya.
Hanya saja, tidak semua proses PDKT ini hasilnya sukses. Banyak kejadian ketika sudah lama melakukan proses PDKT namun akhirnya tidak meneruskan hubungannya alias PDKT-nya gagal. Duh, nyesek juga ya?
Lalu, kira-kira apa ya faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan PDKT ini padahal kamu dan dia sudah lama melakukan pendekatan? Yuk, simak penjelasannya yang sudah Seruni rangkum di bawah ini.
1. Tidak Ada Kecocokan
Untuk menemukan kecocokan diantara kalian, komunikasi adalah hal terpentingnya. Kualitas komunikasi antara kamu dan dia mewakili kualitas hubungan kalian nantinya. Apa maksudnya?
Kalau dalam berkomunikasi kalian sama-sama aktif, tidak terjadi komunikasi satu arah dan selalu menemukan topik pembicaraan untuk diobrolkan, selamat! Bisa dibilang kamu dan si dia memiliki suatu chemistry atau kalian menemukan kecocokan.
Nah, salah satu faktor penyebab PDKT kamu gagal adalah karena kamu dan dia tidak menemukan kecocokan. Komunikasi diantara kalian terjadi hanya satu arah, seperti dalam obrolan tidak ada pertanyaan balik atau dia menjawab pertanyaan seadanya. Inilah tanda-tanda kalau tidak ada kecocokan diantara kalian.
Dia menyukai buku dan film, sedangkan kamu yang menyukai fashion malah terus membicarakan tentang keluaran dress terbaru. Ya, jelas saja dia merasa obrolan kalian menjadi tidak menarik dan kamu membosankan.
2. Bersikap Berlebihan atau Agresif
Masa PDKT memang biasanya dijadikan ajang untuk mengerahkan segala usaha demi mendapatkan hati kamu atau hati si dia. Kamu akan memberikan segala bentuk perhatian dan waktu kamu demi dia. Nah, terkadang kamu gak sadar kalau sudah bersikap berlebihan terhadapnya. Maksudnya sih ingin memperlihatkan pengorbanan kamu ke dia, eh jatuhnya malah jadi lebay.
Coba diingat seberapa sering kamu menanyakan pertanyaan basi tapi umum kayak, “Lagi apa?” , “Udah makan?” , “Jangan lupa makan” , “Jangan lupa mandi”. Jaga intensitas pertanyaam umum kamu supaya dia juga tidak merasa risih dan bosan dengan pertanyaan yang itu-itu saja.
Terlalu menunjukkan perasaanmu juga bisa membuat calon pasangan menjadi ilfeel. Memang bagus memperlihatkan perasaanmu supaya dia jadi tahu kalau kamu juga punya ketertarikan terhadapnya. Tapi, jangan malah jadi berlebihan ya. Kamu malah selalu menggandengnya kalau sedang jalan bersama padahal kalian masih proses pendekatan atau kamu malah sudah mengungkapkan perasaan kamu terlalu sering padanya, bisa membuat dia jadi males sama kamu.
Lalu, seberapa sering kalian bertemu? Memang masa PDKT itu bikin kamu ingin ketemu terus sama dia. Tapi ya jangan sampai kamu ngajakin ketemu sampai 18 kali dalam satu hari. Kalian ‘kan juga punya kegiatan lain. Kamu harus bisa mengontrol keinginan untuk selalu bertemu dan temukan waktu yang sesuai buat ketemu.
3. Menentukan Standar Terlalu Tinggi
Girls, memang semua perempuan ingin mendapatkan pasangan yang tampan, bertanggung jawab, baik hati, mapan, sopan dan sederet kelebihan lainnya. Wake up, girls! Ini bukan cerita dongeng sang putri akhirnya akan mendapatkan pangeran yang tampan dan kaya raya. Kamu harus bersikap realistis.
Yes, faktor yang satu ini memang banyak sekali terjadi pada perempuan. Ketika kamu menentukan standar pasangan kamu yang terlalu tinggi lalu kamu dekat dengan seseorang dan dia tidak sesuai dengan ekspektasi kamu, jadilah kamu kecewa dan tidak ingin melanjutkan hubungan.
Tidak ada yang sempurna di dunia ini, girls. Kamu pun juga tidak sempurna. Jadi daripada kamu terus menginginkan hal yang tidak mungkin kamu dapatkan, kamu harus mulai berpikir realistis dan menerima apa yang ada di hadapan kamu. Mungkin dia tidak tampan dan kaya raya, namun ternyata dia bisa membuat kamu nyaman ketika berada di dekatnya dan bahagia.
4. Moody
Perempuan memang dikenal moody-an alias suasana hati yang suka berubah-ubah. Tapi, jangan sampai kebiasaan kamu ini malah merugikan diri sendiri, loh! Sering kamu merasa kadang kamu ingin sekali berhubungan sama dia, tapi sewaktu-waktu kamu jadi males meladeni dia. Atau kamu jadi galau apa ingin terus melanjutkan pendekatan dengan dia soalnya mantan kamu tiba-tiba menghubungi kamu lagi.
Sikap kamu yang berubah-ubah ini malah akan membuat calon pasangan kamu bingung. Padahal, mungkin tadinya dia sudah mulai yakin untuk melanjutkan hubungan dengan kamu. Hanya saja, karena sikap kamu yang moody-an ini malah membuat dia ragu, apalagi kalau sampai dia tahu kamu masih mengingat masa lalu kamu. Bikin ilfeel, girls!
5. Selalu Menunggu
Jangan mentang-mentang kamu perempuan, kamu jadi hanya menunggu terus. Menunggu dia yang menghubungi duluan, menunggu dia yang ngajak pergi, menunggu dia yang telepon, atau menunggu dia yang buka obrolan. Kamu juga harus bisa membangun suasana dengannya, girls.
Memang, laki-laki yang biasanya ’take action’ duluan. Tapi bukan berarti kamu jadi pasif dan hanya diam saja. Tidak masalah kok kalau sekali-kali kamu yang hubungi dia atau ajak pergi duluan. Buka obrolan-obrolan seputar hal yang dia senangi juga bisa menambah topik obrolan kalian dan dia semakin merasa tertarik serta nyaman buat ngobrol sama kamu.
6. Terjebak Friend Zone
Faktor yang terakhir ini bisa dibilang faktor yang paling bikin nyesek ya, girls. Kamu sudah dekat dengannya dalam waktu yang lama, kalian saling memberikan perhatian dan selalu pergi bersama. Namun, tiba-tiba dia berhubungan dengan orang lain atau dia bilang kalau kamu adalah teman terbaiknya. Ouch!
Bisa jadi saat proses PDKT kamu kurang memberikan flirting atau ‘kode’ yang menunjukkan kalau kamu memiliki perasaan padanya. Jadi, dia hanya mengganggap kamu orang yang sangat dekat dengannya dan dia merasa nyaman menjadikan kamu sebagai teman dekatnya.
Intinya, bagi kamu yang sering mengalami kegagalan saat PDKT, jangan berkecil hati. Kamu bisa mulai dengan introspeksi diri dan rubah sifat-sifat yang merugikan kamu dalam proses pendekatan dengan seseorang. Kalau dia memang benar tertarik dan ingin berhubungan dengan kamu, pasti dia akan mengusahakan pendekatannya. Tapi, jangan hanya mau terima jadi ya, girls, kamu juga harus berusaha dan membuka hati serta diri kamu untuk dikenal dengannya.