BAGI wanita, hamil berhubungan erat dengan waktu. Melakukan hubungan seksual dekat masa subur atau ovulasi (ketika sel telur dilepaskan dari dalam ovarium) adalah waktu yang tepat untuk melakukan.
Telur biasanya hanya hidup 12 hingga 24 jam. Tetapi sperma bisa bertahan di dalam tubuh Anda selama beberapa jam hingga tujuh hari lamanya dengan masa emas satu hingga tiga hari.
Saat terbaik untuk bisa hamil adalah beberapa jam pertama sejak ovarium melepas telur (ovulasi), jadi untuk mengoptimalkan peluang konsepsi, Anda bisa merencanakan kapan hubungan intim dilakukan sehingga saat ovulasi terjadi, ada banyak sperma yang berenang ke arah tuba falopi.
Jika Anda berhubungan intim sehari sebelum ovulasi dimulai, ada peluang sperma telah mencapai tuba falopi, siap menunggu pelepasan sel telur.
Pada kondisi yang tepat, sperma bisa berenang menembus serviks dan masuk ke dalam rahim dalam waktu dua menit—seperti atlet lari Olimpiade jika membandingkan ukuran dan jarak yang harus ditempuhnya.
Jika Anda melakukan hubungan intim enam hari sebelum ovulasi, jangan khawatir … kehamilan bisa juga terjadi karena sperma juga bisa hidup cukup lama. Walaupun jumlahnya tidak banyak.
Pahami siklus menstruasi Anda dan kapan masa ovulasi dimulai. Ini adalah informasi terpenting yang harus diketahui.
Bagaimana mengetahui seorang wanita berovulasi?
Ketika berbicara tentang ovulasi, perhatian yang paling penting adalah bagaimana seorang wanita akan tahu apakah dia berovulasi pada hari tertentu. Jawaban ini bervariasi pada setiap wanita, di mana beberapa wanita mengalami payudara lembutnya sedikit menonjol dengan tubuh yang menyakitkan.
Pada beberapa wanita mengalami sedikit ketidaknyamanan di perut karena mengalami perubahan fisik. Juga tanda-tanda keputihan yang meningkat karena sedang ovulasi. Anda dapat mengamati tanda-tanda ini 10 – 12 hari sebelum siklus berikutnya.
Apakah ini meningkatkan kemungkinan hamil?
Saat seorang wanita sedang ovulasi, ada peningkatan jumlah estrogen dalam lendir serviks, yang menghasilkan peningkatan peluang seorang wanita untuk hamil. Namun, jika mengetahui saat yang tepat dari siklus menstruasi dan ovulasi seorang wanita, ini akan meningkatkan kemungkinan ia hamil.
Penetrasi setelah ovulasi tidak menguntungkan dengan cara apapun dan karenanya tidak mungkin seorang wanita hamil. Akan baik bila berhubungan seks dua atau tiga kali sepanjang siklus, bukan hanya fokus pada hari ovulasi.
Faktor yang dapat mempengaruhi kehamilan
Ada berbagai faktor yang bisa mempengaruhi tubuh dalam banyak cara dan karenanya seorang wanita perlu menghindarinya agar mendapatkan kehamilan bahagia. Berkikut ini faktornya.
Gaya hidup
Jika mengikut gaya hidup yang mencakup minum obat-obatan, alkohol atau merokok, kemungkinan seorang wanita untuk hamil berkurang peluangnya. Merokok atau minum alkohol dapat membuat telur matang, yang selanjutnya menurunkan kesuburan seorang wanita. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter.
Frekuensi
Frekuensi berhubungan seks juga menentukan kemungkinan seorang wanita dapat hamil. Jika berhubungan seks lebih sering, maka ada kemungkinan beberapa sperma bisa dipertahankan dalam tuba falopi, yang meningkatkan kemungkinan untuk hamil. Jika seks adalah hal yang langka dalam kehidupan perkawinana Anda, tentu saja ini menurunkan kemungkinan untuk hamil.
Stres mental
Stres mental juga dapat memutuskan kapasitas untuk hamil. Seorang wanita yang menderita frustasi, depresi, stres atau trauma emosional lainnya membuat turun peluang untuk hamil. Tidak hanya mental yagn baik, tetapi kesehatan fisik juga berperan utama.
Kapan usia tepat untuk hamil?
Bagi wanita, kesuburan berhubungan dengan telur. Kebanyakan wanita memasuki masa emas reproduksi pada usia 20 hingga 38 tahun, dengan masa paling subur jatuh pada tujuh tahun pertama.
Secara fisik, seorang wanita mampu hamil hingga usia memasuki 40-an tahun (bahkan 50-an tahun), namun peluang tubuh melepas telur yang bisa menyokong kehamilan dengan sukses akan menurun setelah usia 35 tahun.
Di antara usia 20 dan 27 tahun, telur dan tingkat kesuburan kita berada pada puncaknya. Tapi sampai usia 35 tahun, kualitas sel telur akan menurun sedikit walaupun masih dalam tingkat kesuburan tinggi. Setiap tahun setelah usia 35, ada penurunan kualitas sel telur yang signifikan.
Puncak kesuburan untuk pria biasanya terjadi pada pertengahan usia 20-an tahun. Pria juga mengalami penurunan kesuburan karena pertambahan usia tetapi tidak terlalu signifikan seperti layaknya yang terjadi pada wanita.
Saat banyak pria dari kalangan selebritas memiliki anak saat usia mereka mencapai 70-an tahun bahkan lebih, seringkali hal ini disalahartikan bahwa pria tetap subur pada usia tua padahal hasil banyak riset menyatakan yang sebaliknya.
Dimulai usia 30 tahun, tingkat hormon testosteron pria mulai berkurang perlahan. Setelah usia 40 tahun, testis pria mengecil. Kualitas serta kuantitas sperma yang diproduksi juga menurun.
Walaupun secara biologis, waktu terbaik untuk hamil adalah saat usia 20-an, ini bukanlah pilihan yang diambil banyak orang karena berpikir masih banyak hal yang harus dicapai sebelum akhirnya memutuskan untuk berkeluarga. Dan akhirnya, Anda akan menyimpulkan bahwa waktu yang tepat untuk hamil adalah ketika mental sama siapnya dengan fisik dalam menyambut kedatangan buah hati.