SEMUA orang punya relationship goals masing-masing yang dia harap bisa lakukan bersama pasangannya. Entah itu impian masa depan bersama atau hal-hal konyol, lucu, tetapi romantis yang ingin Anda lakukan bersama pasangan Anda saja.
Memiliki relationship goals itu tidak salah. Selama realistis untuk Anda dan pasangan, kalian bisa membuatnya bersama menjadi sebuah daftar panjang yang akan kalian lakukan saat ini atau di masa depan.
Impian itulah yang membuat kalian makin termotivasi untuk menjaga dan merawat hubungan, dan sering kali juga hal-hal yang kalian lakukan di dalam daftar relationship goal dapat mempererat hubungan, menguatkan chemistry, dan menjadi memori manis yang akan kalian kenang berdua suatu hari nanti.
Apa relationship goals Anda? Ingin seperti seleb A atau B yang tampak serasi di majalah, atau seperti teman Anda yang sering mengunggah foto-foto mesra dengan pasangannya di media sosial? Hati-hati, apa yang terlihat tidak selalu sama dengan kondisi nyata. Sebuah hubungan asmara bisa disebut mencapai relationship goals, ketika hubungan tersebut stabil dan ada koneksi kuat antara Anda dengan pasangan, itu yang jauh lebih penting daripada apa yang Anda posting di Facebook atau Instagram Anda.
Inilah 7 tanda yang menunjukkan hubungan Anda dan pasangan sudah berada di jalur relationship goals yang benar, seperti yang dilansir dari Gurl.com, Sabtu (17/12/2016).
1. Tidak Paranoid
Saat Anda menelepon pasangan dan ponselnya mati, Anda tak paranoid. Memang tingkat perselingkuhan zaman sekarang sangat tinggi, ponsel mati bisa menjadi sesuatu yang mencurigakan. Akan tetapi, sekali Anda membangun kepercayaan, Anda tak perlu lagi buang waktu memikirkan hal-hal remeh seperti, kenapa pasangan tidak mengangkat telepon Anda, ada pesan teks masuk dari siapa, dan sebagainya.
2. Tak perlu cemas saat pasangan pergi
Anda atau pasangan harus pergi ke luar kota beberapa hari dan tak ada yang perlu dicemaskan dari hubungan Anda. Walaupun Anda dan pasangan terpisah jarak dan harus gigit jari menahan rindu, tapi itu bukanlah kiamat. Justru, selalu bersama-sama dan punya tingkat ketergantungan terlalu tinggi dengan pasangan tidak terlalu baik. Sekali-kali, penting untuk punya ruang sendiri dan memberi ruang gerak pada pasangan.
3. Bertengkar tanpa khawatir
Bertengkar tanpa harus merasa hubungan menuju ke ujung tanduk. Pada awal jadian, wajar jika pasangan yang saling bertengkar bisa berarti mengarah ke putus dalam hitungan hari. Akan tetapi, setelah hubungan terjalin beberapa waktu, tak perlu lagi cemas bakal putus kalau sampai bertengkar. Adu argumentasi dalam hubungan adalah hal yang wajar. Justru, memendam ketidakpuasan demi menghindari konfrontasi, itu yang tidak sehat.
4. Bebas jalan dengan teman
Bebas jalan dengan teman tanpa harus resah dibombardir oleh telepon dan Whatsapp dari pasangan yang menanyakan keberadaan Anda. Pernah, kan, dengar curhatan teman, yang setiap kali hang out sendiri tanpa pasangan, dibombardir SMS atau pesan teks yang menanyakan, “Jalan sama siapa aja?”; “Sampai jam berapa?”; “Harus, ya?” dan sebagainya. Enggak enak banget, kan?
5. Tak cemas terkait ponsel
Tidak cemas meninggalkan ponsel Anda tergeletak begitu saja saat di dekat pasangan. Anda tahu, ia tidak mungkin mengecek ponsel Anda. Dari Whatsapp, SMS, Facebook, dan lainnya, hanya karena mencurigai Anda berselingkuh atau tidak.
6. Bebas berpendapat
Bebas mengungkapkan pendapat tentang ketampanan atau kecantikan orang lain, tanpa merasa cemburu. Tahukah Anda, ketertarikan terhadap fisik seseorang bisa sirna setelah jadian. Kalau pasangan mengatakan teman Anda cakep, dan Anda tidak merasa terancam, berarti hubungan Anda memang sudah solid.
7. Anda bisa saling merawat saat sakit
Saling merawat saat salah satu jatuh sakit. Hubungan Anda sudah bisa disebut mencapai level relationship goals ketika pasangan mau merelakan kesibukannya demi bisa merawat Anda, ketika Anda sedang terbaring sakit, dan sebaliknya. (DP)