Simak 8 Adab Menasihati Teman Agar Tak Menyakiti Hati

Simak 8 Adab Menasihati Teman Agar Tak Menyakiti Hati

Seruni.id – Sudahkah kamu paham bagaimana adab menasihati teman? Sebab, adab menjadi hal penting yang harus dikedepankan, ketika kamu menasihati dengan adab, maka nasihat yang disampaikan bisa diterima dengan baik oleh orang lain. Sehingga mereka pun tidak merasa sakit hati atas apa yang kita ucapkan. Lantas, apa sajakah adab yang harus kita miliki?

Simak 8 Adab Menasihati Teman Agar Tak Menyakiti Hati

 

1. Niatkan untuk Mengingatkan

Ketika hendak menasihat teman, sebaiknya niatkanlah hal tersebut untuk mengingatkan, bukan untuk menunjukkan keegoisan semata. Bahkan, hal ini pun tertulis dalam sebuah hadis yang berbunyi,

“Sesungguhnya setiap menasihati itu tergantung niatnya dan sesungguhnya setiap orang hanya mendapatkan apa yang dia niatkan.” (HR. Bukhori Muslim).

Sangat berbeda jika seseorang memberikan nasihat dengan maksud untuk memperbaiki saudara-saudarnya sebagai cara berdakwah yang baik menurut Islam. Hal ini jauh lebih baik daripada hanya untuk menunjukkan bahwa diri lebih benar dan lebih berilmu.

Hendaknya, jangan pernah memberikan nasihat kepada siapa pun dalam kondisi diri merasa lebih baik. Sebab, itu termasuk kebanggaan dalam Islam. Apalagi, tidak ada satu pun orang yang nyaman jika dinasihati dalam posisi yang salah. Sampaikanlah nasihat, dengan memposisikan diri secara setara, bahwa kita masih harus belajar. Dengan begitu, nasihat akan lebih efektif.

 

2. Nasihati Ketika Sedang Berdua

Adab menasihati teman yang kedua, sebaiknya sampaikanlah saat kamu sedang berdua. Hal ini, cukup penting untuk menjaga harga dirinya. Sebab, jika kamu menasihatinya di hadapan umum, meski ia teman dekatmu, hanya akan mempermalukan dirinya.

 

3. Gunakan Bahasa yang Sopan

Sekalipun temanmu bersalah, jangan pernah menasihatinya dengan bahasa yang kasar, ya. Adab menasihati teman secara tepat adalah menggunakan bahasa yang sopan.

“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka katakanlah yang baik atau berdiam diri.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Ketika kamu menasihati dengan berteriak, memaki, atau merendahkan, bukanlah adab yang baik dalam Islam. Bahkan, ketika Allah SWT memerintahkan Nabi Musa dan Harun untuk menasihati Fir’aun yang sombong saja, keduanya diminta untuk berbicara dengan sopan.

“Sesungguhnya Allah menyukai kelembutan dalam segala hal.” (HR. Bukhori Muslim).

 

4. Tunggu Waktu yang Tepat

Adab menasihati teman lainnya adalah dengan menunggu waktu yang tepat. Usahakan untuk tidak menasihati ketika temanmu sedang dalam keadaan lelah, sedang berbicara dengan orang lain, emosi, atau keadaan lainnya. Sebaiknya tunggulah sampai menemukan momen yang tepat. Hal ini bertujuan agar orang yang kamu nasihati tidak merasa risih dengan tindakanmu.

 

5. Memilih Kata-kata yang Tepat

Walaupun kamu sedang menasihati teman yang sudah sangat dekat, bukan berarti kamu bisa menasihatinya dengan ceplas-ceplos, ya. Layaknya dirimu yang ingin dihargai, temanmu juga pasti ingin dihargai. Jadi, pastikan kamu memilih kata-kata yang tepat dan tidak menyinggung hatinya. Karena penerimaan orang lain terhadap suatu perkataan itu berbeda-beda, tidak semua orang bisa menerima nasihat dengan gaya bicara yang tegas dan pedas.

 

6. Menasihati Sesuai dengan Ilmu yang Dimiliki

Menasihati sesuai dengan ilmu yang dimiliki, merupakan salah satu adab menasihati teman yang harus kita ketahui. Sebab, tak jarang, beberapa orang justru menasihati tanpa pengetahuan yang cukup. Di mana, mereka hanya menasihati berdasarkan prasangkanya saja.

Sebisa mungkin, sampaikanlah nasihat sesuai dengan keilmuan yang dimiliki, serta dapat dipertanggungjawabkan. Agar nantinya tidak menyakiti hati atau justru menjadi sebuah bumerang.

“Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, semua itu akan dimintai pertanggungjawaban.” (QS. Al Isra’ 36).

 

7. Ingat, Bahwa Selalu Ada Batasan

Kamu harus tahu sampai mana batas untuk menasihati temanmu. Sebab, sebagaimana yang kita tahu, bahwa setiap orang memiliki batasannya masing-masing dalam menerima saran atau nasihat dari orang lain, sekalipun itu adalah teman dekatnya. Selain itu, kamu juga harus paham mengenai urusan seperti apa yang boleh kamu campuri dan tidak. Jangan sampai, nantinya kamu justru menasihati dia pada suatu hal yang hanya menjadi urusannya sendiri.

 

8. Bersabar

Tidak ada alasan untuk memberikan nasihat. Meskipun beragam hal yang kamu sampaikan, belum juga bisa diterima. Namun, sabar menjadi salah satu adab menasihati teman atau orang lain yang harus kamu miliki.

“Dan berperingatanlah karena sesungguhnya peringatan itu beramnfaat bagi orang-orang yang beriman.” (QS. Adz Dzaariyaat: 55).

Jadi, jangan pernah lelah untuk menasihati dalam kebaikan, ya. Layaknya sebuah batu yang keras, pasti akhirnya akan berlubang juga ketika ada tetesan air yang terus menghujaninya, apalagi hati manusia.

Baca Juga: Nasihat Berharga Muhammad Ali untuk Putrinya

Itulah sejumlah adab menasihati teman yang perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dahulukanlah adab sebelum memberikan nasihat kepada siapa pun, agar mereka dapat menerima dengan hati lapang. Semoga bermanfaat.