Seruni.id – Allah hanya meminta kita untuk taat. Taat pada ketentuan-Nya. Bukan supaya kita menyelesaikan setiap masalah sendiri, apalagi harus mengatur hal-hal yang orang lain pikirkan tentang kita. Tentang niat kita.
Allah Hanya Meminta Kita untuk Taat
Allah meminta kita untuk taat dan sungguh-sungguh menjalankan tugas pada peran-peran yang telah Allah anugerahkan pada kita.
Peran sebagai orang tua, sebagai pasangan suami atau istri, sebagai guru, sebagai teman, sebagai pemimpin, sebagai murid, bahkan sebagai anggota masyarakat.
Sedangkan hasil dari proses itu adalah sungguh-sungguh kuasa Allah. Bukan kuasa kita.
Taat bukan mengharuskan kita membandingkan kemampuan diri sendiri dengan orang lain.
Taat bukan harus bersaing dengan orang lain, apalagi merasa “Ana Khairun minkum” (aku lebih baik darimu, karena aku lebih punya konsep, lebih punya narasi besar, atau kemampuan besar, dan sebagainya).
[su_box title=”Baca Juga” style=”glass”]
“Biarkan Ibu Menangis Sekarang”
[/su_box]
Karena sejatinya, setiap orang punya kelebihannya masing-masing, yang kadang tak mungkin bisa dibandingkan.
Sejatinya, setiap kita punya passion masing-masing, yang pada akhirnya bisa saling melengkapi.
Karenanya syurga memiliki banyak pintu.
Rabbii, lindungi diri kami dan anak-anak kami dari sifat merasa lebih dari orang lain.
Anugerahkan kami sifat tawadu’. Agar kami mudah melihat kelebihan orang lain, dan agar kami tetap bisa menjaga harmoni antar satu sama lain.
Rabbii, tetapkan aku sebagai hamba-Mu yang istiqomah dalam ketaatan.
Aamiin Ya Rabb.
