Ancaman bagi Orang yang Memakan Harta Haram

sdtiis.ac.id

Seruni.id – Mencari rezeki yang halal adalah bentuk dari ketakwaan kepada Allah SWT. Karena dengan harta yang diperoleh, kita dapat memenuhi kebutuhan diri, keluarga, bersedekah serta disisakan untuk menabung. Namun terkadang, manusia tidak pernah merasa puas. Berbagai upaya dilakukan demi memperkaya diri, meskipun harus memakan harta haram.

Gambar terkait
islampos.com

Dalam Islam, masalah ini sangat menjadi perhatian dan banyak disebut dalam Alquran dan hadist. Untuk kamu yang belum mengetahui apa saja dampak dari memakan harta haram, berikut ini petaka yang akan dirasakan:

Hilangnya Keberkahan Harta

Keberkahan tidak hanya dinilai dari seberapa banyak harta yang diperoleh. Namun, harta yang berkah atau tidak bisa dinilai dari cara pengambilan hartnya dan juga pembelanjaan herta tersebut. Terkadang, harta yang lebih sedikit justru akan membawa keberkahan serta kebaikan di dunia maupun di akhirat kelak.

Mengambil harta dengan cara yang tidak halal, akan membuat harta yang diperoleh tidak mendapat keberkahan. Allah SWT telah mencabut keberkahan bagi harta yang didalamnya terdapat riba, sebagaimana firman Allah dalam surat Al Baqarah ayat 257.

“Orang-orang yang makan riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan lantaran penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu adalah disebabkan mereka berkata sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba. Padahal, Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti. Maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu dan urusannya kepada Allah. Orang-orang yang kembali (memakan riba) maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka. Mereka kekal didalamnya.” (Al Baqarah 275).

Baca Juga: Lepas Gaji Puluhan Juta Mengandung Riba, Bahtiar Pilih Jualan Bakso

Selain itu, harta riba juga akan dibebankan hukuman yang sangat pedih bagi yang melakukannya. Dalam sebuah hadis telah dijelaskan bahwa orang yang memakan harta riba akan dimasukkan ke dalam sungai darah dan mulutnya akan dilempari batu agar ia tidak muncul lagi ke permukaan.

“Ia akan berenang di sungai darah, sedangkan di tepi sungai ada seseorang (malaikat) yang dihadapannya terdapat bebatuan. Setiap kali ada seseorang yang berenang dalam sungai darah dan hendak keluar dari sungai tersebut, malaikat akan langsung melemparkan bebatuan ke dalam mulut orang tersebut sehingga ia terdorong untuk kembali ke tengah sungai. Dan demikian itu seterusnya.” (HR Bukhari).

Keberkahan pun akan menghilang apabila harta yang dimiliki digunakan untuk jalan yang tidak diridhai Allah SWT. Sungguh mereka adalah manusia yang merugi.

Shalatnya Tidak Akan Diterima

Seberapa rajin kamu shalat lima waktu dan shalat malam, tetapi jika masih menggunakan harta yang haram, maka shalatmu tidak akan diterima oleh Allah SWT. Dalam kitab Sya’bul Imam disebutkan,

“Barangsiapa yang membeli pakaian dengan harga sepuluh dirham di antaranya uang haram, maka Allah tidak akan menerima shalatnya selama pakaian itu dikenakan.” (HR Ahmad).

Baca Juga: Bertaubatlah Ketika Kamu Meninggalkan Shalat

Hatinya Menjadi Gelap dan Malas Beribadah

Harta yang diperoleh dengan cara yang haram akan mempengaruhi hati dan anggota badan. Memakan harta haram adalah petaka bagi manusia. Ibnu Abbas pernah berkata:

“Sesungguhnya setiap kebaikan akan memberikan penerang bagi hati, cahaya bagi wajah, kekuatan bagi badan, tambahan dalam rezeki, dan kecintaan sesama makhluk. Dan sebaliknya kejelekan akan menghitamkan wajah, kegelapan bagi hati, kelemahan bagi badan, kekurangan dalam rezeki dan kebencian di hati sesama makhluk.”

Jika kita renungkan, perkataan Ibnu Abbas tersebut sangatlah tepat. Betapa sering kita melihat orang yang merasa tidak puas akan harta yang dimiliki, sampai-sampai ia rela menghalalkan segala cara demi memuaskan nafsu dunia. Mereka menjadi malas untuk beribadah, serta dibenci banyak orang serta seringkali menderita sakit yang parah.

Doanya Tidak Diterima

Sesungguhnya Allah SWT tidak akan menerima doa dari orang yang memakan harta haram. Sa’ad bin Abi Waqash pernah bertanya kepada Rasullulah Shallallahu Alaihi Wasallam, “Ya Rasulullah, doakan aku kepada Allah agar doaku terkabul.” Rasulullah pun menjawab “Wahai Sa’ad, perbaikilah makananmu, maka doamu akan terkabulkan.” (HR At-Thabrani).

Dalam hadist lain pun disebutkan bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, “Seorang lelaki melakukan perjalanan jauh, rambutnya kusut, mukanya berdebu, menengadahkan kedua tangannya ke langit dan mengatakan, “Wahai Rabbku! Wahai Rabbku!” Padahal makanannya haram dan mulutnya disuapkan dengan yang haram, maka bagaimanakah akan diterima doa itu?” (HR Muslim).

Ditolaknya Sedekah yang Dilakukan

Akan menjadi sia-sia jika kamu mensedekahkan harta yang berasal dari cara dan jalan yang haram. Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, “Allah tidak akan menerima harta Ghulul” (HR Muslim).

Harta Ghulul merupkan harta yang diperoleh dengan cara haram dan berkhianat. Seperti jaman dahulu dimana terdapat harta haram pada Ghanimah sebelum dibagian. Harta ghulul didapat dari hasil menipu, mencuri pun korupsi. Perbuatan seperti ini termasuk perbuatan zhalim yang menyeret masyarakat pada kerusakan, terutama pelakunya. Pelaku tindak kezhaliman ini akan terancam hukuman yang sangat keras di dunia dan juga akhirat, sebagaimana Allah berfirman:

“Barangsiapa berkhianat dalam urusan rampasan perang itu, maka pada hari kiamat ia akan datang membawa apa yang dikhianatkannya itu.” (Ali Imran/3:161).

Allah hanya akan menerima sedekah dari harta yang halal saja. Karena berapapun berasaran harta yang disedekahkan, namun bersahal dari cara yang haram, maka harta yang disedekahan tidak akan memeberi kemanfaatan sedikit pun, bahkan bisa saja berkahir dengan siksaan yang amat pedih. Maka, jika ingin mensedekahkan sebagian harta di jalan Allah, carilah dan dapatkan harta dengan jalan yang halal.

Baca Juga: Wanita dapat Bersedekah Melalui 17 Pintu Ini

Silaturrahimnya Akan Sia-sia

Rasullaullah Shallallhu Alaihi Wasallam bersabda, “Barangsiapa mendapatkan harta dari doa, lalu ia dengannya bersilaturrahim (menyambung persaudaraan) atau bersedekah, atau membelanjakan (infaq) di jalan Allah, maka Allah akan menghimpun seluruhnya, kemudian melemparkannya ke dalam neraka. Lalu, Rasullullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersbada, “Sebaik-baiknya agamamu adalah al-wara’ (berhati-hati).” (HR Abu Daud).

Siksa di Neraka

Dampak yang paling pedih akibat memakan harta haram adalah mendapatkan siksaan di neraka kelak. Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam menjelaskan melalui hadist riwayat Tirmidzi yang berbunyi, “Setiap daging yang tumbuh dari yang haram maka neraka lebih pantas untuk menyentuhnya.” (HR Tirmidzi dan disahkan).

Sangat disayangkan harta haram tersebut seringkali digunakan untuk menafkahi keluarganya. Dapat kita bayangkan betapa buruk generasi penerusnya yang terus dinafkahi dengan harta haram. Naudzu Billahi Mindzalik.

Ternyata begitu dahsyat dampak dari memakan harta haram bagi diri pun keluarga. Oleh sebab itu, carilah harta yang halal demi mendapatkan keberkahan dunia dan akhirat serta mendapatkan keridhaan dari Allah SWT.

Wallahu’alam.